JAKARTA, KOMPAS.com - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis kajian terkait calon presiden (capres) unggulan dari para organisasi masyarakat (ormas) Islam di Indonesia.
Dalam survei, LSI Dennya JA melakukan simulasi terhadap tiga nama capres yang digadang maju dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 yakni Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto.
Peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa menyampaikan, dalam simulasi ini, nama Prabowo Subianto tertinggi menjadi capres pilihan dari responden yang terkait Nahdlatul Ulama (NU). Kemudian, disusul oleh Ganjar Pranowo.
“Jadi di NU Pak Prabowo bersaing dengan Pak Ganjar meskipun unggul tipis Pak Prabowo dibanding dengan Pak Ganjar hanya selisih sekitar 0,7 persen aja,” kata Ardian dalam konferensi pers, Selasa (19/9/2023).
Baca juga: Yahya Staquf Sindir Calon Pejabat yang Mengaku-ngaku NU
Dia merincikan, sebanyak 36,2 persen responden terkait NU memilih Prabowo Subianto sebagai capres pilihannya.
“Yang pilih Pak ganjar 35,5 persen. Yang pilih Pak Anies ada 17,9 persen,” tambahnya.
Selanjutnya, di ormas Muhammadiyah, nama Anies Baswedan menjadi capres pilihan yang dengan angka 45,2 persen.
Selanjutnya disusul Ganjar dengan angka 33,0 persen dan Prabowo mendapat angka 20,8 persen.
“Jadi di Muhammadiyah, Pak Anies yang unggul dibandingkan Pak Ganjar maupun Pak Prabowo,” ucapnya.
Baca juga: GASPOL! Hari Ini: Pertarungan Sengit 2024 Ada di Jatim, PDI-P Rangkul NU
Selain dua ormas itu, LSI Denny JA juga mencatat ormas islam lainnya banyak yang memilih Prabowo sebagai capres pilihannya dengan angka 29,8 persen.
“Ini memang Pak Prabowo unggul dibandingkan yang lainnya, 29,8 persen, 14,5 persen untuk Pak Ganjar. Pak Anies 19,1 persen,” katanya.
Selanjutnya, nama Prabowo juga unggul dalam katagori nonormas Islam. Prabowo memperoleh angka 43,1 persen, Ganjar 35,8 persen, dan Anies 18,2 persen.
Adapun survei LSI Denny JA ini dilakukan dalam periode 1-8 Agustus 2023 dengan 1.200 responden yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Metodologi survei ini adalah multistage random sampling. Ardian mengungkapkan responden dipilih secara acak. Dalam salah satu pertanyaannya, responden diminta menjawab apakah merasa bagian dari ormas agama NU, Muhammadiyah, atau ormas lainnya.
Survei ini memiliki tingkat kepercayaan kurang lebih 2,9 persen.
Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara tatap muka dengan menggunakan kuisioner.
Survei ini melibatkan 56,9 persen responden yang terafiliasi NU dan 5,7 persen responden yang merasa terafiliasi Muhammadiyah.
Kemudian, lembaga tersebut juga melibatkan responden yang merasa terafiliasi ormas Islam lain 3 persen, non-ormas Islam 33,8 persen, sedangkan yang tidak tahu atau jawab sebagai bagian dari ormas Islam 0,6 persen.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.