Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei LSI: Prabowo Jadi Capres Pilihan Kalangan NU, Anies Dipilih Warga Muhammadiyah

Kompas.com - 20/09/2023, 19:47 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis kajian terkait calon presiden (capres) unggulan dari para organisasi masyarakat (ormas) Islam di Indonesia.

Dalam survei, LSI Dennya JA melakukan simulasi terhadap tiga nama capres yang digadang maju dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 yakni Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto.

Peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa menyampaikan, dalam simulasi ini, nama Prabowo Subianto tertinggi menjadi capres pilihan dari responden yang terkait Nahdlatul Ulama (NU). Kemudian, disusul oleh Ganjar Pranowo.

“Jadi di NU Pak Prabowo bersaing dengan Pak Ganjar meskipun unggul tipis Pak Prabowo dibanding dengan Pak Ganjar hanya selisih sekitar 0,7 persen aja,” kata Ardian dalam konferensi pers, Selasa (19/9/2023).

Baca juga: Yahya Staquf Sindir Calon Pejabat yang Mengaku-ngaku NU

Dia merincikan, sebanyak 36,2 persen responden terkait NU memilih Prabowo Subianto sebagai capres pilihannya.

“Yang pilih Pak ganjar 35,5 persen. Yang pilih Pak Anies ada 17,9 persen,” tambahnya.

Selanjutnya, di ormas Muhammadiyah, nama Anies Baswedan menjadi capres pilihan yang dengan angka 45,2 persen.

Selanjutnya disusul Ganjar dengan angka 33,0 persen dan Prabowo mendapat angka 20,8 persen.

“Jadi di Muhammadiyah, Pak Anies yang unggul dibandingkan Pak Ganjar maupun Pak Prabowo,” ucapnya.

Baca juga: GASPOL! Hari Ini: Pertarungan Sengit 2024 Ada di Jatim, PDI-P Rangkul NU

Selain dua ormas itu, LSI Denny JA juga mencatat ormas islam lainnya banyak yang memilih Prabowo sebagai capres pilihannya dengan angka 29,8 persen.

“Ini memang Pak Prabowo unggul dibandingkan yang lainnya, 29,8 persen, 14,5 persen untuk Pak Ganjar. Pak Anies 19,1 persen,” katanya.

Selanjutnya, nama Prabowo juga unggul dalam katagori nonormas Islam. Prabowo memperoleh angka 43,1 persen, Ganjar 35,8 persen, dan Anies 18,2 persen.

Adapun survei LSI Denny JA ini dilakukan dalam periode 1-8 Agustus 2023 dengan 1.200 responden yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Metodologi survei ini adalah multistage random sampling. Ardian mengungkapkan responden dipilih secara acak. Dalam salah satu pertanyaannya, responden diminta menjawab apakah merasa bagian dari ormas agama NU, Muhammadiyah, atau ormas lainnya. 

Survei ini memiliki tingkat kepercayaan kurang lebih 2,9 persen.

Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara tatap muka dengan menggunakan kuisioner.

Survei ini melibatkan 56,9 persen responden yang terafiliasi NU dan 5,7 persen responden yang merasa terafiliasi Muhammadiyah.

Kemudian, lembaga tersebut juga melibatkan responden yang merasa terafiliasi ormas Islam lain 3 persen, non-ormas Islam 33,8 persen, sedangkan yang tidak tahu atau jawab sebagai bagian dari ormas Islam 0,6 persen.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Kubu Anies-Muhaimin Siap Debat Apa Pun Hasil Rapat KPU-Timses Hari Ini

Kubu Anies-Muhaimin Siap Debat Apa Pun Hasil Rapat KPU-Timses Hari Ini

Nasional
TPN Ganjar-Mahfud Harap Debat Capres-Cawapres Sesuai Aturan

TPN Ganjar-Mahfud Harap Debat Capres-Cawapres Sesuai Aturan

Nasional
Butet Kartaredjasa Diduga Diintimidasi, Hasto Nilai Memperkuat Pandangan Kehadiran Neo Orba

Butet Kartaredjasa Diduga Diintimidasi, Hasto Nilai Memperkuat Pandangan Kehadiran Neo Orba

Nasional
Pertanyakan Dasar Gubernur Ditunjuk Presiden di RUU DKJ, PDI-P: Kemunduran Demokrasi

Pertanyakan Dasar Gubernur Ditunjuk Presiden di RUU DKJ, PDI-P: Kemunduran Demokrasi

Nasional
Pemerintah Cari Lokasi Baru Untuk Tampung Pengungsi Rohingya

Pemerintah Cari Lokasi Baru Untuk Tampung Pengungsi Rohingya

Nasional
Ganjar: Kalau Sudah di Rel yang Benar lalu Diganggu, Tabrak!

Ganjar: Kalau Sudah di Rel yang Benar lalu Diganggu, Tabrak!

Nasional
Amnesty International Minta Penyelesaian Pelanggaran HAM Berat Masuk Agenda Debat Capres-Cawapres

Amnesty International Minta Penyelesaian Pelanggaran HAM Berat Masuk Agenda Debat Capres-Cawapres

Nasional
KPK Panggil Wamenkumham sebagai Tersangka Besok

KPK Panggil Wamenkumham sebagai Tersangka Besok

Nasional
Amnesty: Pemerintah Langgar HAM jika Kembalikan Pengungsi Rohingya ke Myanmar

Amnesty: Pemerintah Langgar HAM jika Kembalikan Pengungsi Rohingya ke Myanmar

Nasional
Kasus Mycoplasma Pneumoniae Meluas, Masyarakat Diminta Rajin Cuci Tangan dan Pakai Masker

Kasus Mycoplasma Pneumoniae Meluas, Masyarakat Diminta Rajin Cuci Tangan dan Pakai Masker

Nasional
Jokowi Belum Tunjuk Wakil Pemerintah untuk Bahas RUU Daerah Khusus Jakarta

Jokowi Belum Tunjuk Wakil Pemerintah untuk Bahas RUU Daerah Khusus Jakarta

Nasional
Wapres dan Mendagri Soroti Keberadaan Alat Peringatan Dini Terkait Erupsi Gunung Marapi

Wapres dan Mendagri Soroti Keberadaan Alat Peringatan Dini Terkait Erupsi Gunung Marapi

Nasional
Jakarta Sudah Punya Kekhususan, Pengamat Sebut Mekanisme Pemilihan Gubernur Tak Usah Diutak-atik

Jakarta Sudah Punya Kekhususan, Pengamat Sebut Mekanisme Pemilihan Gubernur Tak Usah Diutak-atik

Nasional
Ganjar Siap Anggarkan Dana Kerajaan jika Jadi Presiden

Ganjar Siap Anggarkan Dana Kerajaan jika Jadi Presiden

Nasional
Kemenhan Jelaskan Alasan Anggaran Pertahanan Naik 5 Miliar Dollar AS, Sudah Diproses Lama dan Berkaitan Situasi Geopolitik

Kemenhan Jelaskan Alasan Anggaran Pertahanan Naik 5 Miliar Dollar AS, Sudah Diproses Lama dan Berkaitan Situasi Geopolitik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com