JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP PDI-P Said Abdullah meminta semua pihak tidak mendramatisir encana pertemuan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Sebab, menurut dia, tidak ada masalah di antara dua tokoh politik tersebut.
"Jangan ditempatkan, Ibu (Megawati), seakan-akan, oh ini faktor Ibu. Kan selalu yang keluar. Kami fine-fine saja. Jangan didramatisir lah," kata Said dalam tayangan Gaspol! Kompas.com, dikutip dari YouTube, Kamis (14/9/2023).
Said menegaskan, hingga kini dia tak pernah mendengar ada pernyataan Megawati yang menyinggung SBY.
Baca juga: Buka Pintu untuk Demokrat, PDI-P: Bu Mega Tak Pernah Bilang Pak SBY Musuh Saya
Oleh karena itu, dia tak sependapat, rencana pertemuan kedua pihak belum juga terlaksana lantaran faktor Megawati.
"Tidak ada sampai kali ini statement, pernyataan dari Ibu Megawati tentang Pak SBY. 'Pak SBY musuh saya', di mana adanya? Ibu bukan tipikalnya. Ibu kan negarawan," ungkap Said.
Di lain sisi, Said berpendapat bahwa rencana pertemuan Megawati-SBY hendaknya terjadi setelah cairnya komunikasi antara dua tokoh muda PDI-P dan Demokrat, yakni Ketua DPP PDI-P Puan Maharani dan Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
"Lah kita ini kok, hal yang, hei, yang sederhana dulu, yang bisa kami lakukan. Kan tadi bicara urgensi, ya ayo yang muda-muda ini dulu lah saling merapat, menyamakan pikiran, persepsi, langkah. Kan begitu," imbuh dia.
Perlu diketahui, belakangan mengemuka wacana pertemuan Megawati dan SBY.
Elite Demokrat dan PDI-P disebut tengah merencanakan pertemuan kedua tokoh tersebut dalam rangka penjajakan kerja sama politik untuk Pemilu 2024.
Baca juga: Saat PDI-P Terus Gulirkan Rencana Pertemuan Megawati-SBY untuk Kerja Sama Pilpres 2024...
Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto mengatakan, pertemuan formal antara Megawati dan SBY bisa terjadi setelah Partai itu menyatakan dukungannya terhadap Ganjar Pranowo.
Hal ini diungkapkan Hasto dalam acara pertunjukan wayang orang Bharata "Wahyu Makutharama" di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Sabtu (9/9/2023).
"Setelah ada komitmen memberikan dukungan kepada Pak Ganjar, baru pertemuan itu dilakukan formal," kata Hasto di Jakarta Pusat, Sabtu.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.