Terbaru, ia bertemu dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. Meski ia menyatakan, pertemuannya dengan Presiden ke-5 itu tidak berbicara terkait bacawapres.
Pernyataan Mahfud itu turut dibenarkan oleh politikus PDI-P Aria Bima. Ia meyakini, perlakuan yang sama kepada Mahfud akan dilakukan jika Megawati menerima kunjungan dari tokoh-tokoh yang digadang sebagai cawapres Ganjar.
"Itu hal yang wajar dan hal yang biasa, lah. Entah itu bicara secara langsung berkepentingan menyangkut Pak Mahfud-nya atau bicara substansi persoalan bangsa saat ini harus diselesaikan capres dan cawapresnya," jelas Aria, Selasa (12/9/2023).
Baca juga: PDI-P: Ridwan Kamil dan Mahfud MD Dipertimbangkan Jadi Bakal Cawapres Ganjar
Sebelum pertemuan, Ganjar Pranowo sempat mengunggah foto bersama Mahfud MD di akun Instagramnya.
Dalam keterangan foto, Ganjar mengaku ngopi sore bareng Mahfud MD.
Kemudian, pada hari ini, Sekjen PDIP melayangkan pantun untuk Mahfud MD dalam Forum Diskusi Pemilu Keberagaman Menjadi Kekuatan Mewujudkan Pemilu Bermartabat di YouTube Kemenko Polhukam, Rabu (13/9/2023).
Dalam pantunnya, Hasto menyebutkan Mahfud sebagai bacawapres yang tegak lurus.
"Siapa yang tidak tahu Profesor Mahfud MD. Salah satu Bacawapres yang tegak lurus dan suka wedang ronde. Pemikirannya luwes hingga beberapa dekade. Di tangannya rakyat semakin pede," ucap Hasto.
Sejumlah kode-kode yang dilayangkan PDIP lantas membuat publik penasaran akankah Mahfud MD berpeluang menjadi Bacawapres Ganjar Pranowo.
Terpisah, Pakar Komunikasi Politik Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing menilai, kualitas Mahfud MD cocok sebagai sosok calon wakil presiden pendamping capres. Tak bisa dipungkiri, sebab Mahfud sudah malang-melintang memegang sejumlah jabatan publik.
Namun demikian, kualitas sosoknya tidak dibarengi dengan kuantitas pendukungnya. Terlebih, Mahfud tidak terikat dengan partai politik manapun seperti sosok calon wakil presiden lain, Sandiaga Uno dan Ridwan Kamil.
Baca juga: Pertemuan Ganjar-Mahfud Dinilai Tidak Untuk Membahas Soal Cawapres
Dari beberapa survei misalnya, nama Ridwan Kamil dan Sandiaga Uno menempati elektabilitas lebih tinggi dari Mahfud. Keduanya pun memiliki Partai pendukung yang memperjuangkannya sebagai calon wakil presiden.
Sedangkan kata Emrus, dalam memilih cawapres, partai pendukung juga mempertimbangkan suara yang mampu mengerek pasangan capres-cawapres, selain kualitas paslon.
"Kalau dari kuantitas, Mahfud MD hanya memiliki kualitas. Sementara sosok lain memiliki dua-duanya. Misalnya Bacawapres Ridwan Kamil, kualitasnya tidak diragukan lagi. (Begitu pula) Sandiaga Uno, dan mereka disertai elektabilitas maupun mesin politik partai," jelasnya saat dihubungi Kompas.com, Rabu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.