Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Pasukan Gabungan 4 Negara Rebut Tower Bandara Banyuwangi yang Dikuasai Musuh

Kompas.com - 09/09/2023, 17:24 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Personel militer pasukan khusus gabungan empat negara, yakni Indonesia, Amerika Serikat (United States Special Force), Australia (Special Air Service Regiment, dan Jepang (Special Forces Group) menggelar latihan perebutan objek vital yang dikuasai musuh di Bandara Udara Banyuwangi, Sabtu (9/9/2023).

Latihan ini merupakan bagian dari latihan puncak Super Garuda Shield 2023.

Perebutan objek vital atau yang dikenal dengan Hi-rain/Ci-rain itu diawali dengan infiltrasi pada dini hari.

Baca juga: Kerahkan 5 KRI, TNI AL Pimpin Sea Phase Latgabma Super Garuda Shield 2023

Dalam latihan kali ini, TNI mengerahkan pasukan khusus dari matra darat dan udara, yakni Komando Pasukan Khusus (Kopassus) dan Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat).

Objek utama disasar dalam fase infiltrasi yaitu salah satu tower yang dikuasai musuh.

“Jadi titik-titik (rawannya) banyak, di ujung-ujung landasan itu critical, dan paling critical adalah tower. Jadi harus kita rebut supaya bisa mengoperasikan,” kata Komandan Lanud Iswahjudi Marsekal Pertama Wastum yang mewakili Panglima Komando Operasi Udara II di lokasi, Sabtu.

“Makanya tadi detect-nya ada di tower itu agar bisa berkomunikasi dengan pilotnya, dengan siapapun, agar bisa landing ke bandara,” tutur Wastum.

Baca juga: TNI AU Kerahkan Pesawat F-16 dan C-130 Hercules dalam Puncak Super Garuda Shield 2023

Setelah tower dikuasai, pasukan khusus gabungan empat negara itu melakukan operasi Hi-rain/Ci-rain untuk menguasai landasan pacu. Operasi ini dikenal dengan nama Austere Airfield Operation.

Pasukan diterjunkan menggunakan pesawat milik TNI AU, C-130 Hercules dan pesawat milik AU Amerika Serikat, C-130J Super Hercules.

C-130 Hercules membawa roket peluncur Caesar milik TNI AD, lalu C-130J Super Hercules membawa roket peluncur HI-Mars milik AS.

Masing-masing roket dikeluarkan untuk disimulasikan menembak. Operasi ini rampung sekitar 22 menit.

Baca juga: TNI dan US Army Pimpin Operasi Gabungan dalam Latgabma Super Garuda Shield 2023

“Jadi dalam pertempuran itu, bandara ini adalah aset yang harus kita operasikan kembali. Karena dengan aset bandara ini, maka bisa menjadi tumpuan. Bisa kita melandingkan pesawat-pesawat berat kita, personel kita, logistik kita di sini,” tutur Wastum.

Adapun latihan puncak Super Garuda Shield 2023 akan digelar pada Sabtu ini hingga Minggu (10/9/2023).

Terdapat 20 negara yang ambil bagian dalam latihan gabungan tahunan antara TNI dan Komando Indo-Pasifik AS ini.

Mereka terbagi menjadi dua kelompok, yakni negara yang mengirim personel militer untuk latihan gabungan dan negara observer atau pengamat.

Baca juga: Ratusan Prajurit Angkatan Darat dan Marinir AS Ikuti Super Garuda Shield 2023

Dikutip dari siaran pers Kedutaan Besar AS, negara yang mengirim personel militer antara lain Amerika Serikat, Indonesia, Jepang, Australia, Singapura, Inggris, dan Perancis.

Sementara itu, negara observer terdiri dari Brunei Darussalam, Brasil, Kanada, Jerman, India, Malaysia, Belanda, Selandia Baru, Papua Nugini, Filipina, Korea Selatan, dan Timor Leste.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Nasional
Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Nasional
Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Nasional
Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Nasional
Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Nasional
Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Nasional
Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Nasional
PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

Nasional
Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Nasional
Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Nasional
Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Nasional
Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Nasional
Menaker: Pancasila Jadi Bintang Penuntun Indonesia di Era Globalisasi

Menaker: Pancasila Jadi Bintang Penuntun Indonesia di Era Globalisasi

Nasional
Momen Jokowi 'Nge-Vlog' Pakai Baju Adat Jelang Upacara di Riau

Momen Jokowi "Nge-Vlog" Pakai Baju Adat Jelang Upacara di Riau

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com