Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah PMI

Kompas.com - 05/09/2023, 00:30 WIB
Tari Oktaviani,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Palang Merah Indonesia (PMI) merupakan organisasi perhimpunan nasional di Indonesia yang bergerak di bidang sosial kemanusiaan.

Setiap tanggal 3 September dirayakan sebagai Hari Palang Merah Indonesia (PMI). Lantas bagaimana sejarah pembentukannya?

1873

Cikal bakal PMI sudah ada sejak masa sebelum Perang Dunia Ke-II. Saat itu Indonesia masih dijajah oleh Belanda. 

Oleh sebab itu pada tanggal 21 Oktober 1873 Pemerintah Kolonial Belanda mendirikan Palang Merah di Indonesia dengan nama Nederlands Rode Kruis Afdeling Indie (Nerkai).

Nerkai berfungsi seperti layaknya sebuah organisasi kemanusiaan. Namun demikian Nerkai lebih mementingkan kepentingan orang-orang Belanda ketimbang warga pribumi.

Hal itulah yang membuat sejumlah tokoh pejuang merasa perlu mempunyai organisasi palang merah sendiri meskipun saat itu Indonesia belum merdeka.

Keberadaan Nerkai bertahan sampai Jepang menjajah Indonesia. Jepang kemudian membubarkan Nerkai.

1932

Tahun 1932  awal mula pembentukan Palang Merah Indonesia dimulai. Kegiatan tersebut dipelopori oleh Dr. RCL Senduk dan Dr Bahder Djohan.

Rencana pembentukan palang merah sendiri didukung penuh oleh kalangan terpelajar Indonesia.

1940

Inisiator dan sejumlah kalangan terpelajar membawa rancangan pembentukan palang merah tersebut ke dalam sidang Konferensi Nerkai pada tahun 1940 namun akhirnya ditolak mentah-mentah.

Tidak menyerah, di lain waktu mereka kembali mencoba untuk membentuk Badan Palang Merah Nasional, namun sekali lagi upaya itu mendapat halangan dari Pemerintah Tentara Jepang sehingga untuk kedua kalinya rancangan itu harus kembali disimpan.

1945

Baru kemudian rencana pembentukan palang merah nasional baru dilakukan pasca kemerdekaan Indonesia.

Pada tanggal 3 September 1945, Presiden Soekarno memberikan perintah untuk segera membentuk suatu badan Palang Merah Nasional.

Atas perintah Presiden, maka Dr. Buntaran yang saat itu menjabat sebagai Menteri Kesehatan Republik Indonesia Kabinet I, pada tanggal 5 September 1945 membentuk Panitia 5 yang terdiri dari dr R. Mochtar (Ketua), dr. Bahder Djohan (Penulis), dan dr Djuhana, dr Marzuki, dr. Sitanala (anggota).

Perhimpunan PMI baru berhasil dibentuk pada 17 September 1945 dan merintis kegiatannya melalui bantuan korban perang revolusi kemerdekaan Republik Indonesia dan pengembalian tawanan perang sekutu maupun Jepang.

1950

Lantaran kerja keras PMI maka kemudian mulai diakui secara Internasional pada tahun 1950 dengan menjadi anggota Palang Merah Internasional.

Pada tanggal 16 Oktober 1950, PMI kemudian disahkan keberadaannya secara nasional melalui Keppres No. 25 tahun 1959 dan kemudian diperkuat dengan Keppres No. 246 tahun 1963.

Pada tanggal tersebut pula PMI diterima menjadi anggota ke-68 Liga Perhimpunan perhimpunan Palang Merah Internasional. 

1970

Dalam peringatan HUT PMI ke-25 pada 17 September 1970, Pengurus Besar PMI menganugerahkan medali khusus dan penghargaan kepada para perintis PMI. seperti Drs. Mohammad Hatta dan Prof. Dr. Bahder Johan dan pengurus PMI Daerah/Cabang seluruh Indonesia.

1985

Kantor pusat PMI yang pertama ada di Jalan Abdul Muis Jakarta Pusat. Setelah beberapa kali pindah, akhirnya kantor pusat PMI menetap di Jalan Jendral Gatot Subroto Kavling 96 yang diresmikan oleh Presiden Suharto pada tahun 1985.

Referensi: 

  • Munandar, Haris. (2008). Mengenal Palang Merah Indonesia (PMI) & Badan SAR Nasional (Basarnas). Jakarta: Erlangga
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggapi Prabowo, Ganjar: Jangan Sampai yang di Dalam Malah Ganggu Pemerintahan

Tanggapi Prabowo, Ganjar: Jangan Sampai yang di Dalam Malah Ganggu Pemerintahan

Nasional
Tanggapi Prabowo, PDI-P: Partai Lain Boleh Kok Pasang Gambar Bung Karno

Tanggapi Prabowo, PDI-P: Partai Lain Boleh Kok Pasang Gambar Bung Karno

Nasional
Zulhas: Hubungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi Dekat Sekali, Sangat Harmonis...

Zulhas: Hubungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi Dekat Sekali, Sangat Harmonis...

Nasional
Lapor Hasil Rakornas PAN ke Presiden, Zulhas: Pak Jokowi Owner

Lapor Hasil Rakornas PAN ke Presiden, Zulhas: Pak Jokowi Owner

Nasional
Budiman Sudjatmiko Pastikan Tak Ada “Deadlock” Pertemuan Prabowo dan Megawati

Budiman Sudjatmiko Pastikan Tak Ada “Deadlock” Pertemuan Prabowo dan Megawati

Nasional
Kode PAN soal Jatah Menteri ke Prabowo, Pengamat: Sangat Mungkin Dapat Lebih

Kode PAN soal Jatah Menteri ke Prabowo, Pengamat: Sangat Mungkin Dapat Lebih

Nasional
Pengamat Usul Anggota BPK Diseleksi Panitia Independen Agar Tak Dimanfaatkan Parpol

Pengamat Usul Anggota BPK Diseleksi Panitia Independen Agar Tak Dimanfaatkan Parpol

Nasional
KPU Tak Masalah Caleg Terpilih Dilantik Belakangan Usai Kalah Pilkada

KPU Tak Masalah Caleg Terpilih Dilantik Belakangan Usai Kalah Pilkada

Nasional
Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

Nasional
Prabowo Bilang Ada Partai Klaim Sosok Bung Karno, Budiman Sudjatmiko: Bukan Diskreditkan PDI-P

Prabowo Bilang Ada Partai Klaim Sosok Bung Karno, Budiman Sudjatmiko: Bukan Diskreditkan PDI-P

Nasional
Ketua KPU: Caleg Terpilih Tak Perlu Mundur jika Maju Pilkada 2024

Ketua KPU: Caleg Terpilih Tak Perlu Mundur jika Maju Pilkada 2024

Nasional
Zulhas dan Elite PAN Temui Jokowi di Istana, Mengaku Tak Bahas Kursi Kabinet

Zulhas dan Elite PAN Temui Jokowi di Istana, Mengaku Tak Bahas Kursi Kabinet

Nasional
Demokrat Tak Khawatir Jatah Kursi Menteri, Sebut Prabowo Kerap Diskusi dengan SBY

Demokrat Tak Khawatir Jatah Kursi Menteri, Sebut Prabowo Kerap Diskusi dengan SBY

Nasional
PAN Lempar Kode soal Jatah Menteri, Demokrat: Prabowo yang Punya Hak Prerogatif

PAN Lempar Kode soal Jatah Menteri, Demokrat: Prabowo yang Punya Hak Prerogatif

Nasional
Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com