Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkes Ungkap Tiga Penyakit Pernapasan yang Disebabkan Polusi Udara

Kompas.com - 28/08/2023, 18:11 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, ada tiga penyakit utama yang disebabkan oleh polusi udara. Ketiganya adalah pneumonia, infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) dan asma.

"Tadi kita analisa penyebab penyakit pernapasan ini. Penyebabnya banyak. Yang paling dominan adalah polusi udara," ujar Budi usai rapat terbatas yang membahas polusi udara di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (28/8/2023).

"Antara 24-34 persen dari tiga penyakit utama tadi pneumonia, ISPA dan asma itu disebabkan oleh polusi udara," lanjutnya.

Baca juga: Gara-gara Polusi Udara, 11 Entitas Industri Kena Sanksi Administrasi

Kemudian, Kemenkes melakukan pemantauan terhadap polusi udara terkait penyebab penyakit pernapasan.

Budi mengatakan, ada lima komponen udara yang dimonitor pihaknya, antara lain sulfur, nitrogen dan karbondioksida.

Dari komponen-komponen yang ada, partikel berukuran PM 2,5 mikron yang perlu diwaspadai.

"Karena bisa masuk sampai pembuluh. Karena ini yang bisa masuk sampai dalam kemudian menyebabkan pneumonia," lanjut Budi.

Merujuk kondisi di atas, Budi menyatakan, Kemenkes akan terus memberikan edukasi kepada masyarakat agar bisa mencegah penyakit yang disebabkan polusi udara.

Baca juga: Kemenkes Rilis Prokes untuk Cegah Dampak Polusi Udara

Selain itu, Kemenkes mengimbau masyarakat melakukan upaya preventif dengan memakai masker. Masker yang disarankan minimal adalah KF 94 atau KN 95.

"Karena yang bahaya yang 2,5 mikron karena bisa sampai pembuluh darah," kata Budi.

Sementara itu, bagi warga yang sudah mengalami sakit akibat polusi udara, Budi meminta segera dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat. "Untuk pengobatannya, kalau masuk cepat dibawa ke puskesmas. Nanti dokter-dokter kita zoom call untuk edukasi kalau penanganan ini seperti apa," ungkap Budi.

"Kita besok kerja sama dengan teman-teman RS Persahabatan sebagai koordinator untuk bisa memilih RS di Jabodetabek, puskesmas di Jabodetabek," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Momen Jokowi 'Nge-Vlog' Pakai Baju Adat Jelang Upacara di Riau

Momen Jokowi "Nge-Vlog" Pakai Baju Adat Jelang Upacara di Riau

Nasional
Refleksi Hari Pancasila, Mahfud Harap Semua Pemimpin Tiru Bung Karno yang Mau Berkorban untuk Rakyat

Refleksi Hari Pancasila, Mahfud Harap Semua Pemimpin Tiru Bung Karno yang Mau Berkorban untuk Rakyat

Nasional
Singgung Kesejarahan Ende dengan Bung Karno, Megawati: Pancasila Lahir Tidak Melalui Jalan Mudah

Singgung Kesejarahan Ende dengan Bung Karno, Megawati: Pancasila Lahir Tidak Melalui Jalan Mudah

Nasional
Minta Tapera Tak Diterapkan, PDI-P: Rakyat Sedang Hadapi Persoalan yang Berat

Minta Tapera Tak Diterapkan, PDI-P: Rakyat Sedang Hadapi Persoalan yang Berat

Nasional
 Jokowi Targetkan Blok Rokan Produksi Lebih dari 200.000 Barel Minyak per Hari

Jokowi Targetkan Blok Rokan Produksi Lebih dari 200.000 Barel Minyak per Hari

Nasional
Aturan Intelkam di Draf RUU Polri Dinilai Tumpang Tindih dengan Tugas BIN dan BAIS TNI

Aturan Intelkam di Draf RUU Polri Dinilai Tumpang Tindih dengan Tugas BIN dan BAIS TNI

Nasional
Revisi UU TNI-Polri, PDI-P Ingatkan soal Dwifungsi ABRI

Revisi UU TNI-Polri, PDI-P Ingatkan soal Dwifungsi ABRI

Nasional
Antam Pastikan Keaslian dan Kemurnian Produk Emas Logam Mulia

Antam Pastikan Keaslian dan Kemurnian Produk Emas Logam Mulia

Nasional
Hasto PDI-P: Banteng Boleh Terluka, tapi Harus Tahan Banting

Hasto PDI-P: Banteng Boleh Terluka, tapi Harus Tahan Banting

Nasional
Sentil Penunjukan Pansel Capim KPK, PDI-P: Banyak yang Kita Tak Tahu 'Track Record' Pemberantasan Korupsinya

Sentil Penunjukan Pansel Capim KPK, PDI-P: Banyak yang Kita Tak Tahu "Track Record" Pemberantasan Korupsinya

Nasional
Respons Putusan MA, Demokrat: Bisa Ikut Pilkada Belum Tentu Menang

Respons Putusan MA, Demokrat: Bisa Ikut Pilkada Belum Tentu Menang

Nasional
Blok Rokan Jadi Penghasil Migas Terbesar Se-Indonesia, Jokowi Berikan Apresiasi

Blok Rokan Jadi Penghasil Migas Terbesar Se-Indonesia, Jokowi Berikan Apresiasi

Nasional
Tiru India, Pemerintah Siapkan PP Mudahkan Diaspora Balik ke Indonesia

Tiru India, Pemerintah Siapkan PP Mudahkan Diaspora Balik ke Indonesia

Nasional
Menpan-RB Dorong Kantor Perwakilan RI Terapkan Pelayanan Publik Terintegrasi

Menpan-RB Dorong Kantor Perwakilan RI Terapkan Pelayanan Publik Terintegrasi

Nasional
Putusan MA soal Usia Calon Kepala Daerah Dinilai Beri Karpet Merah Dinasti Jokowi

Putusan MA soal Usia Calon Kepala Daerah Dinilai Beri Karpet Merah Dinasti Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com