"Dia menghormati masa lalunya di PDI Perjuangan, karena bertahun-tahun dia di PDI Perjuangan. Itu kita bukan hanya masalah politiknya, masalah utang-utang pribadinya kita beresin, supaya menjaga nama baiknya," ujar Deddy.
Ia bahkan menyebut, PDI-P membantu miliaran rupiah kepada Budiman Sudjatmiko.
"Setelah dia kalah di Pemilu 2019, dia menghilang. Itupun selalu kita undang untuk menjadi narasumber di pelatihan, di mana, kita beri tempat," kata Deddy.
Baca juga: Saat Megawati Ingin Cerita soal Budiman Sudjatmiko, tapi Tak Jadi karena Waktu
Sebelumnya, Budiman Sudjatmiko rela dipecat demi mendukung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menjadi bakal capres pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
"Jika misalnya yang saya katakan yang saya lakukan (mendukung Prabowo) salah keliru, ya dengan berat hati seandainya saya secara administratif dicabut keanggotaan saya, tentu saya sangat sedih," kata Budiman saat ditemui di Komplek Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat pada 19 Agustus 2023.
Namun, hingga saat ini, Budiman menyebut belum ada surat pemecatan atau surat peringatan dari PDI-P atas dukungannya kepada Prabowo.
Di sisi lain, Mantan Ketua Partai Rakyat Demokratik ini berharap agar PDI-P tidak memberikan sanksi berat berupa pemecatan atas dukungannya kepada Prabowo.
Sebab, menurut Budiman, dukungan yang dilakukan kepada Prabowo bisa membuka jalan afiliasi strategis PDI-P dengan Gerindra.
"Bisa saja kesimpulannya begitu sehingga saya tidak dinyatakan terlalu bersalah," ujarnya.
"Sehingga kemudian tindakan saya ya salah, tapi sanksinya tidak harus dipecat. Saya sih berharap itu," kata Budiman Sudjatmiko lagi.
Baca juga: Dukung Prabowo, Budiman Sudjatmiko Dinilai Khianati Demokrasi dan Nilai Kemanusiaan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.