Ia mengibaratkan ada sekelompok orang dalam perahu maupun mobil, yang mana pasti ada yang menengok ke kiri dan kanan dalam setiap perjalanan.
"Sehingga ada yang menikmati suasana itu dalam suatu perjalanan, jadi kami memahami itu," kata Muzani.
Baca juga: Kontroversi Food Estate, Babat Hutan Kalimantan Demi Kebun Singkong
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Budisatrio Djiwandono menegaskan lahan yang digunakan untuk food estate sudah dikaji oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK).
"Tentang tanggapan bahwa ini adalah kejahatan lingkungan, saya kira itu tidak benar. Karena lahan-lahan yang telah disiapkan untuk mewujudkan food estate ini, adalah lahan yang memang sudah ada kajiannya, diberikan oleh Kementerian LHK," ujar Budisatrio saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8/2023).
Jokowi membela
Belakangan, Jokowi angkat bicara terkait hal ini. Ia mengatakan, membangun food estate tidak semudah yang orang-orang pikirkan.
"Supaya tahu, membangun food estate, membangun lumbung pangan itu tidak semudah yang bapak/ibu bayangkan," ujar Jokowi saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (18/8/2023).
Jokowi menjelaskan, ketika membangun food estate, tanaman pertama biasanya gagal. Lalu, pada percobaan kedua, umumnya tingkat keberhasilan hanya mencapai 25 persen.
"Ketiga baru biasanya keenam, ketujuh itu biasanya baru pada kondisi normal. Jadi tidak semudah yang kita bayangkan. Kita bangun di Humbang Hasundutan, tiga kali itu baru bisa. Agak lebih baik. Belum baik. Agak lebih baik," ucap Jokowi.
"Yang di Pulang Pisau, Kalteng, itu juga belum pada kondisi yang normal baik, masih mungkin separuhnya. Yang di Gunung Mas juga masih sama," kata Presiden.
Baca juga: Akui Food Estate di Sejumlah Daerah Gagal, Jokowi: Tak Semudah yang Dibayangkan...
Meski mengaku sulit, kata Jokowi, semua program pemerintah, termasuk food estate, pasti akan diperbaiki, dievaluasi, dan dikoreksi pelaksanaannya.
"Kalau kita enggak berani, baru gagal pertama sudah mundur, sampai kapan pun lupakan," ucap Jokowi.
Jokowi menegaskan bahwa food estate merupakan kerja bersama beberapa kementerian, mulai dari Kementerian Pertanian, Kementerian PUPR, hingga Kementerian Pertahanan.
Mantan Wali Kota Solo itu menyebutkan, food estate adalah program yang dicanangkan untuk mencegah terjadinya krisis pangan.
"Kekuatan-kekuatan ini dalam proses supaya tidak terjadi krisis pangan. Step-step itu harus dilakukan. Bahwa ada yang berhasil, bahwa ada yang setengah berhasil, atau yang belum berhasil, ya itu yang harus dikoreksi, diperbaiki, dievaluasi," kata Jokowi.