Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Sebut Petani dan Nelayan Indonesia Alami Masalah Serius dan Butuh Perubahan

Kompas.com - 16/08/2023, 06:45 WIB
Singgih Wiryono,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon presiden (bacapres) Koalisi Perubahan dan Persatuan (KPP) Anies Baswedan mengatakan, petani dan nelayan Indonesia mengalami masalah serius.

Hal itu dia sampaikan seiring dengan hasil safari politiknya di beberapa daerah beberapa waktu terakhir.

"Sudah saya sampaikan, persoalan kesejahteraan petani, peternak, nelayan dan petani kebun mendapatkan masalah serius," ujar Anies saat ditemui di Pos Bloc, Jakarta Pusat, Selasa (16/8/2023) malam.

Baca juga: Jawab Isu Penjegalannya Terkait Pilpres 2024, Anies: Saya Tidak Merasa Dijegal

Dia menyebutkan, masalah serius itu terlihat saat biaya produksi para petani dan nelayan justru lebih besar dari hasil produksi.

"Dan itu terjadi dari tahun ke tahun, dan itu didiamkan (oleh pemerintah). Kita perlu perubahan di situ," imbuh dia.

Sebab itu, menurut Anies, tata niaga dari petani dan nelayan harus mendapat perbaikan.

Dia menambahkan, masalah lain adalah keberpihakan yang dinilai tak dirasakan oleh petani dan nelayan kecil.

"Yang membesar adalah (petani dan nelayan) yang raksasa, peternakan raksasa (sudah memproduksi besar). Peternakan kecil turun, padahal peternakan kecil itu hasil (produksinya) untuk wilayah sekitarnya," kata dia.

Baca juga: Terima jika AHY Jadi Bakal Cawapres Anies, PKS: Tak Punya Sandungan Masalah di Masa Lalu

Anies juga menyoroti petani beras yang mengeluhkan kelangkaan pupuk tiap musim tanam datang.

Padahal, ucap Anies, penyediaan pupuk sudah bisa dikalkulasikan dengan jumlah lahan dan jumlah konsumsi beras di Indonesia.

"(Masalahnya) karena pupuk itu tidak pernah disiapkan untuk kebutuhan semua," kata Anies.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Imigrasi Berupaya Pulihkan Layanan Pakai 'Back Up' PDN Kominfo di Batam

Imigrasi Berupaya Pulihkan Layanan Pakai "Back Up" PDN Kominfo di Batam

Nasional
Ada Erick Thohir pada Pertemuan Prabowo dan Ketum Parpol KIM, Begini Penjelasan Airlangga

Ada Erick Thohir pada Pertemuan Prabowo dan Ketum Parpol KIM, Begini Penjelasan Airlangga

Nasional
Psikolog Forensik: Laporan Visum Sebut Vina dan Eky Mati Tak Wajar, Tak Disebut Korban Pembunuhan

Psikolog Forensik: Laporan Visum Sebut Vina dan Eky Mati Tak Wajar, Tak Disebut Korban Pembunuhan

Nasional
Bamsoet Janji Bakal Hadir pada Sidang Lanjutan MKD soal Isu Amendemen

Bamsoet Janji Bakal Hadir pada Sidang Lanjutan MKD soal Isu Amendemen

Nasional
Calon Penumpang Pesawat Diminta Datang 3 Jam Lebih Awal ke Bandara Imbas Sistem Imigrasi Alami Gangguan

Calon Penumpang Pesawat Diminta Datang 3 Jam Lebih Awal ke Bandara Imbas Sistem Imigrasi Alami Gangguan

Nasional
KY Sebut Tak Terdampak Ganguan PDN

KY Sebut Tak Terdampak Ganguan PDN

Nasional
Prabowo Kumpulkan Ketum Parpol KIM Plus Erick Thohir di Kemenhan, Bahas Apa?

Prabowo Kumpulkan Ketum Parpol KIM Plus Erick Thohir di Kemenhan, Bahas Apa?

Nasional
Polri Hormati Langkah Pihak Pegi Setiawan Ajukan Praperadilan

Polri Hormati Langkah Pihak Pegi Setiawan Ajukan Praperadilan

Nasional
Prabowo Mangkir Panggilan PTUN soal Gugatan Bintang 4, Pilih Hadiri Penyematan Bintang Bhayangkara Utama Polri

Prabowo Mangkir Panggilan PTUN soal Gugatan Bintang 4, Pilih Hadiri Penyematan Bintang Bhayangkara Utama Polri

Nasional
Respons Gerindra dan PAN Saat Golkar Sebut Elektabilitas Ridwan Kamil di Jakarta Menurun

Respons Gerindra dan PAN Saat Golkar Sebut Elektabilitas Ridwan Kamil di Jakarta Menurun

Nasional
Gerindra Tak Paksakan Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jakarta

Gerindra Tak Paksakan Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jakarta

Nasional
Rangkaian Puncak Haji Berakhir, 295 Jemaah Dibadalkan

Rangkaian Puncak Haji Berakhir, 295 Jemaah Dibadalkan

Nasional
Gerindra: Memang Anies Sudah 'Fix' Maju di Jakarta? Enggak Juga

Gerindra: Memang Anies Sudah "Fix" Maju di Jakarta? Enggak Juga

Nasional
Alasan Polri Beri Tanda Kehormatan Bintang Bhayangkara Utama ke Prabowo: Berjasa Besar

Alasan Polri Beri Tanda Kehormatan Bintang Bhayangkara Utama ke Prabowo: Berjasa Besar

Nasional
Kuota Tambahan Haji Reguler Dialihkan ke Haji Plus, Gus Muhaimin: Mencederai Rasa Keadilan

Kuota Tambahan Haji Reguler Dialihkan ke Haji Plus, Gus Muhaimin: Mencederai Rasa Keadilan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com