Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Kapal Selam Tjandrasa Sukses Susupkan Pasukan RPKAD ke Teluk Tanah Merah

Kompas.com - 14/08/2023, 13:15 WIB
Achmad Nasrudin Yahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapal selam TNI Angkatan Laut, KRI Tjandrasa-408 tercatat sebagai salah satu kekuatan yang sukses menembus Irian Barat ketika masih dikuasai Belanda.

Dalam kampanye pembebasan Irian Barat periode 1962, KRI Tjandrasa turut terlibat di dalamnya lewat Operasi Jayawijaya.

KRI Tjandrasa mengemban tugas strategis, yakni melakukan infiltrasi dengan menyusupkan 15 prajurit Resimen Pasukan Komando Angkatan Darat (RPKAD) atau yang kini bernama Kopassus ke Teluk Tanah Merah, Irian Barat.

Sebelum operasi penyusupan dijalankan, pasukan elite itu lebih dulu menjalani pelatihan keluar dari kapal selam.

Prajurit RPKAD berlatih bagaimanya cara keluar secara efektif melalui pintu anjungan secara cepat ketika kapal selam muncul ke permukaaan.

Hari operasi

Setelah fase latihan dirasa sudah siap, prajurit RPKAD berangkat dengan KRI Tjandrasa pada 15 Agustus 1962 dari Teluk Kupa-kupa, Halmahera, Maluku Utara.

Mereka berbekal senjata AK-47, perbekalan survival di hutan, dan tembakau khusus untuk menghilangkan gigitan nyamuk lintah.

Baca juga: Deretan Alutsista yang Dikerahkan TNI AL dalam Latihan Armada Jaya 2023: Kapal Selam, Helikopter hingga Ranpur

Dalam perjalanan keberangkatan, seluruh anggota RPKAD, kecuali perwira, ditempatkan di Ruang I. Ruang ini berada di depan yang merupakan ruang torpedo.

Dikutip dari buku berjudul "Mission Accomplished" karya Atmadji Sumarkidjo, selama penyelaman, pasukan RPKAD mengisi waktu luang dengan bermain gaple.

Setelah melewati dua malam perjalanan, pasukan RPKAD mulai merasakan betapa beratnya bertugas di kapal selam. Ketika mengisi waktu luang, pasukan RPKAD tak bisa jalan-jalan sebagaimana ketika mereka tengah di dalam hutan.

Ketika mendekati daerah pendaratan, suasana di dalam kapal selam mulai tegang. Perwira torpedo KRI Tjandrasa, Letnan Satu Pelaut Subagijo mengenang detik-detik kapal mulai melakukan pendaratan pasukan RPKAD.

Subagijo mengungkapkan KRI Tjandrasa harus mendaratkan pasukan khusus pada 20 Agustus 1962, pukul 22.00 waktu setempat.

Kurang lebih 2 mil dari bibir pantai Teluk Tanah Merah, KRI Tjandrasa mulai timbul setengah menyelam dan langsung melakukan persiapan pendaratan.

Lantas, sekoci karet dikeluarkan dari conning tower dan langsung dipompa dengan udara tekanan tinggi dari kapal. Sekoci pun diturunkan dan pasukan RPKAD siap embarkasi menuju daratan.

Baca juga: KRI Sultan Iskandar Muda-367 dan Kapal Perang Anti-kapal Selam India Gelar Latma di Kepulauan Riau

Akan tetapi, ketika pasukan RPKAD hendak menaiki sekoci, tiba-tiba muncul cahaya terang ke arah buritan KRI Tjandrasa, disusul sorotan lampu dari pesawat intai Belanda, Neptune dengan menembakan peluru suar untuk menerangkan pantai.

Halaman:


Terkini Lainnya

Menteri LHK: RI Masih Terima Ruang Dukungan Pihak Lain untuk Turunkan Emisi Karbon

Menteri LHK: RI Masih Terima Ruang Dukungan Pihak Lain untuk Turunkan Emisi Karbon

Nasional
Minta Jokowi Tunda RUU Polri, Koalisi Masyarakat: Isi Kontennya Berbahaya

Minta Jokowi Tunda RUU Polri, Koalisi Masyarakat: Isi Kontennya Berbahaya

Nasional
RUU Polri Beri Polisi Wewenang Penyadapan, ELSAM: Ini Bisa Sangat Liar...

RUU Polri Beri Polisi Wewenang Penyadapan, ELSAM: Ini Bisa Sangat Liar...

Nasional
Tren Ubah Aturan Hukum demi Menjaga Kekuasaan Diprediksi Bakal Terulang

Tren Ubah Aturan Hukum demi Menjaga Kekuasaan Diprediksi Bakal Terulang

Nasional
Putusan MA Dianggap 'Deal' Agenda Politik Jokowi Jelang Akhir Jabatan

Putusan MA Dianggap "Deal" Agenda Politik Jokowi Jelang Akhir Jabatan

Nasional
Aturan Pengawasan PPNS di RUU Polri Dianggap Hambat Kerja Penyidik KPK hingga Kejagung

Aturan Pengawasan PPNS di RUU Polri Dianggap Hambat Kerja Penyidik KPK hingga Kejagung

Nasional
Tangkap Buron Paling Dicari Thailand, Polri Minta Timbal Balik Dibantu Ringkus Fredy Pratama

Tangkap Buron Paling Dicari Thailand, Polri Minta Timbal Balik Dibantu Ringkus Fredy Pratama

Nasional
Buron Paling Dicari, Chaowalit Thongduang, Bikin Rakyat Thailand Tak Percaya Polisi

Buron Paling Dicari, Chaowalit Thongduang, Bikin Rakyat Thailand Tak Percaya Polisi

Nasional
Pilih Kabur ke Aceh, Chaowalit Buron Nomor 1 Thailand Merasa Mirip Orang Indonesia

Pilih Kabur ke Aceh, Chaowalit Buron Nomor 1 Thailand Merasa Mirip Orang Indonesia

Nasional
37 Warga Makassar yang Ditangkap karena Visa Haji Palsu Ditahan, 3 Diperiksa Kejaksaan

37 Warga Makassar yang Ditangkap karena Visa Haji Palsu Ditahan, 3 Diperiksa Kejaksaan

Nasional
Polisi Periksa 8 WNI Usai Tangkap Chaowalit Si Buron Nomor 1 Thailand, dari Ojol hingga Agen Sewa Kapal

Polisi Periksa 8 WNI Usai Tangkap Chaowalit Si Buron Nomor 1 Thailand, dari Ojol hingga Agen Sewa Kapal

Nasional
7 Bulan Kabur ke Indonesia, Buronan Thailand Nyamar jadi Warga Aceh dan Bikin KTP Palsu

7 Bulan Kabur ke Indonesia, Buronan Thailand Nyamar jadi Warga Aceh dan Bikin KTP Palsu

Nasional
Tak Setuju Perpanjangan Bansos Disebut Cawe-cawe, Dasco: Kecurigaan Tak Beralasan

Tak Setuju Perpanjangan Bansos Disebut Cawe-cawe, Dasco: Kecurigaan Tak Beralasan

Nasional
Tapera Dikhawatirkan Jadi Ladang Korupsi seperti Jiwasraya dan Asabri

Tapera Dikhawatirkan Jadi Ladang Korupsi seperti Jiwasraya dan Asabri

Nasional
Permintaan Otoritas Thailand, Chaowalit Si Buron Nomor 1 Tak Ditampilkan Saat Jumpa Pers

Permintaan Otoritas Thailand, Chaowalit Si Buron Nomor 1 Tak Ditampilkan Saat Jumpa Pers

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com