JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa enggan berkomentar banyak saat ditanya mengenai statusnya sebagai kader PDI Perjuangan.
Ia pun meminta agar semua pihak dapat menunggu keterangan resmi dari pihak yang berhak mengumumkannya.
"Ya itu saya enggak bisa ngomong, karena memang ada yang belum boleh saya ngomong. Dan bukan saya nanti yang ngomong," kata Andika dalam program Gaspol! Kompas.com yang tayang pada Jumat (11/8/2023) malam.
Namun, Andika menuturkan, pilihannya masuk ke dunia politik tidak terlepas dari pengalaman karier yang melekat dengan birokrasi sebagai TNI selama 40 tahun.
Baca juga: Cerita Andika Perkasa Ditegur Jokowi karena Jalan Ditutup...
Di sisi lain, ilmu yang dia banyak pelajari adalah ilmu pemerintahan.
"Apakah saya bisa ke legislatif, bisa. Karena toh legislatif juga mengawasi eksekutif, kok. Jadi bagi saya itu pintu masuk yang pas karena sistem politik nasional memang memulai lebih ke parpol," ucap Andika.
Terlebih lagi, kata Andika, usianya masih berusia sekitar 58 tahun. Menurutnya, ia masih punya waktu 14 tahun untuk tetap produktif setelah pensiun, bila merujuk rata-rata usia harapan hidup di Indonesia yang mencapai 72 tahun.
"Jadi kita ingin tetap produktif dan yang paling penting kenapa saya ingin ke situ, karena pengalaman saya 40 tahun birokrasi walaupun itu di TNI," jelasnya.
Untuk diketahui, dalam sejumlah kesempatan, Andika diketahui terlihat dekat dengan PDI Perjuangan. Seperti halnya saat menghadiri peringatan Bulan Bung Karno di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SU GBK) beberapa waktu lalu.
Tak sampai di sana, namanya juga masuk ke dalam bursa calon Ketua Tim Pemenangan Ganjar Pranowo, bakal calon presiden PDI Perjuangan. Selain Andika, ada nama Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Arsjad Rasjid yang turut masuknominasi.
Selain itu, Andika juga masuk "top five" bakal calon wakil presiden (bacawapres) Ganjar, selain Agus Harimurti Yudhoyono, Airlangga Hartarto, Erick Thohir, dan Sandiaga Uno.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.