Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebut 1 Warga Papua Tengah Meninggal akibat Bencana Kekeringan, Pj Gubernur: Diare karena Makan Makanan Busuk

Kompas.com - 09/08/2023, 17:30 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penjabat (Pj) Gubernur Papua Tengah, Ribka Haluk mengklarifikasi penyebab enam warga Kabupaten Puncak, Papua Tengah, meninggal dunia di masa kekeringan.

Ia menyatakan, hanya satu orang yang terdampak langsung dengan kondisi kekeringan dan suhu dingin ekstrem yang memicu gagal panen di wilayah itu. Satu orang warga tersebut menderita diare karena memakan makanan busuk.

"Yang berhubungan langsung dengan kondisi hari ini itu hanya satu orang. Karena diare dan dia konsumsi makanan yang sudah busuk," kata Ribka Haluk usai rapat koordinasi (rakor) di gedung Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Rabu (9/8/2023).

Baca juga: Tepis Isu Warga Papua Meninggal karena Diare, Menko PMK: Itu karena Kelaparan

Ribka mengatakan, lima orang lainnya meninggal dunia karena komplikasi. Secara total, terdapat 6 orang yang meninggal di Kabupaten Puncak.

Informasi ini dia dapat setelah menerjunkan tim ke wilayah-wilayah terdampak.

"Kami dari tim di Provinsi Papua Tengah sudah turunkan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Tengah dan Kepala Dinas Sosial Papua Tengah langsung ke area," jelasnya.

Sementara, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto menyebut ada sekitar 2.000 KK atau 8.000 orang yang terdampak bencana kekeringan.

BNPB sendiri kata dia, sudah mengantarkan bantuan langsung untuk warga sekitar. Bantuan tersebut juga diantar oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy.

Baca juga: Menko PMK Sebut Masalah Kekeringan di Papua Tengah Sudah Teratasi

"BNPB mencatat yang terdampak 8.000-an orang, artinya sekitar 2.000 KK, karena rata-rata anaknya lebih dari satu," jelasnya.

Sebagai informasi, ada perbedaan pendapat soal penyebab kematian 6 orang meninggal dunia di masa kekeringan.

Wakil Presiden Ma'ruf Amin dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyebut penyebabnya karena diare. Sebagian lainnya menyebut karena kelaparan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Nasional
Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Nasional
BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

Nasional
Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Nasional
PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

Nasional
Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Nasional
Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Nasional
Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Nasional
Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Nasional
Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Nasional
Pelaku Judi 'Online' Dinilai Bisa Aji Mumpung jika Dapat Bansos

Pelaku Judi "Online" Dinilai Bisa Aji Mumpung jika Dapat Bansos

Nasional
Kemenag: Pemberangkatan Selesai, 553 Kloter Jemaah Haji Indonesia Tiba di Arafah

Kemenag: Pemberangkatan Selesai, 553 Kloter Jemaah Haji Indonesia Tiba di Arafah

Nasional
Pengamat Sebut Wacana Anies-Kaesang Hanya 'Gimmick' PSI, Risikonya Besar

Pengamat Sebut Wacana Anies-Kaesang Hanya "Gimmick" PSI, Risikonya Besar

Nasional
Jelang Idul Adha 2024, Pertamina Patra Niaga Sigap Tambah Solar dan LPG 3 Kg

Jelang Idul Adha 2024, Pertamina Patra Niaga Sigap Tambah Solar dan LPG 3 Kg

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com