Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Prof. Al Makin
Rektor UIN Sunan Kalijaga

Guru Besar UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Prof. Dr. phil. Al Makin, S.Ag. MA, kelahiran Bojonegoro Jawa Timur 1972 adalah Profesor UIN Sunan Kalijaga. Penulis dikenal sebagai ilmuwan serta pakar di bidang filsafat, sejarah Islam awal, sosiologi masyarakat Muslim, keragaman, multikulturalisme, studi minoritas, agama-agama asli Indonesia, dialog antar iman, dan studi Gerakan Keagamaan Baru. Saat ini tercatat sebagai Ketua Editor Jurnal Internasional Al-Jami’ah, salah satu pendiri portal jurnal Kementrian Agama Moraref, dan ketua LP2M (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat) UIN Sunan Kalijaga periode 2016-2020. Makin juga tercatat sebagai anggota ALMI (Asosiasi Ilmuwan Muda Indonesia) sejak 2017. Selengkapnya di https://id.m.wikipedia.org/wiki/Al_Makin.

Misi Merajut Benang Penghubung Asia Tenggara

Kompas.com - 06/08/2023, 10:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Bagian kedua buku kumpulan makalah R20 membicarakan tentang ungkapan kelam sejarah masing-masing agama masa lampau.

Bisa jadi itu adalah upaya kejujuran dari masing-masing pemimpin agama dari berbagai iman dan negara. Bab itu juga mengungkap upaya rekonsiliasi dari berbagai kelompok agama setelah kejujuran dipaparkan dan diakui.

Tentu saja tujuan utamaya adalah saling memaafkan sehingga umat terhubung lagi dan memperkokoh saling paham.

Isu antariman memang sangat penting saat ini, tidak hanya bagi Indonesia, tetapi juga bagi dunia. Iman berbeda bisa melahirkan friksi dan sangat mudah dipertajam oleh kepentingan politik, ekonomi, dan sosial.

Indonesia sering menghadapi ini, apalagi setiap Pemilu pasca-Reformasi. Dalam Pemilu 2024 mendatang, banyak pengamat dan cendikiawan dari dalam dan luar Indonesia masih memberi peringatan bahayanya penyalahgunaan identitas keagamaan untuk kepentingan sesaat.

Tentu rakyat sudah jauh lebih dewasa dalam menilai para calon pemimpin politik, tetapi agama dan identitas agama memang alat yang paling murah dan gampang untuk dijual di publik.

Ketua Umum PBNU Gus Yahya mengingatkan kita kembali pada pentingnya menganggap agama bukan sebagai masalah, tetapi harus berperan sebagai solusi.

Solusi bisa ditemukan lewat saling belajar dari satu iman kepada iman lain. Ini yang sulit diterima, baik di kalangan elite daerah di Indonesia, ataupun juga mungkin di negara-negara lain.

Dialog antariman, Penulis saksikan dilakukan secara elegan dan massal selama acara R 20 di Bali, tahun lalu.

Penulis sangat menikmati presentasi dari masing-masing pemimpin agama, bersadarkan pengalaman mereka langsung mengembalakan umat di Masjid, Gereja, Pure, Wihara, Klenting, Candi, dan tempat-tempat ibadah lainnya.

R 20 di Bali sungguh momen yang belum pernah terjadi sebelumnya, organisasi Muslim terbesar di Indonesia, NU, mengumpulkan para pemimpin agama dunia untuk saling berbagi pengalaman dari sudut pandang iman dan teologi berbeda.

Acara Asean di Jakarta, Senin besok, adalah lanjutan dari misi peradaban masa depan.

Dari segi sejarah Agama Buddha, sebelum Kristiani dan Islam, berperan penting dalam menghubungkan antaretnis dan kekuatan politik di ASEAN.

Abad ketiga Sebelum Masehi raja Ashoka dari kerajaan Maurya India menyebarkan Buddhisme di Asia Tenggara.

Prinsip-prinsip toleransi, saling hidup bersama, menghargai keragaman bisa dilihat dalam penyebaran dan kerajaan-kerajaan di wilayah itu yang terinspirasi oleh etika Buddhisme dalam pendirian dinasti dan kekuatan politik.

Sriwijaya dan Majapahit masih menyimpan prinsip-prinsip itu yang menyatukan wilayah Nusantara, lewat interpretasi modern para pendiri bangsa.

Indonesia saat ini masih menyimpan kata-kata Buddhisme dan dijadikan landasan negara, Pancasila. Bhinneka Tunggal Ika juga kata-kata bahasa lama Sansekerta yang masih terhubung tradisi kuno itu.

Acara ASEAN Intercultural and Interreligious Dialogue akan menjadi saksi lain gerakan visi besar fiqh peradaban yang menjanjikan kontribusi agama bagi dunia.

Agama bukan masalah, tetapi dengan saling mendengar dan belajar, agama adalah wahana bersama untuk mencari solusi dalam upaya saling memahami dan menghargai antariman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

 Pansel Capim KPK Segera Bekerja, Masa Tugas Hingga 20 Desember 2024

Pansel Capim KPK Segera Bekerja, Masa Tugas Hingga 20 Desember 2024

Nasional
Nyaris Putus Sekolah, Sudirman Said Ingin Tuntaskan Problem Pendidikan di Jakarta

Nyaris Putus Sekolah, Sudirman Said Ingin Tuntaskan Problem Pendidikan di Jakarta

Nasional
Soal Uang Rp 850 Juta dari Kementan, Nasdem Klaim Tak Pernah Minta Sumbangan

Soal Uang Rp 850 Juta dari Kementan, Nasdem Klaim Tak Pernah Minta Sumbangan

Nasional
MA Ubah Aturan Batas Usia Calon Kepala Daerah Hanya dalam 3 Hari

MA Ubah Aturan Batas Usia Calon Kepala Daerah Hanya dalam 3 Hari

Nasional
Respons Putusan MA soal Usia Calon Kepala Daerah, Nasdem: Enggak Usah Akali Aturan

Respons Putusan MA soal Usia Calon Kepala Daerah, Nasdem: Enggak Usah Akali Aturan

Nasional
MA Ubah Aturan Batas Usia Calon Kepala Daerah, Istana: Pemerintah Tak Berkomentar

MA Ubah Aturan Batas Usia Calon Kepala Daerah, Istana: Pemerintah Tak Berkomentar

Nasional
Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan Dituntut 11 Tahun Penjara

Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan Dituntut 11 Tahun Penjara

Nasional
Istana Umumkan Susunan Pansel Capim KPK, Yusuf Ateh Jadi Ketua

Istana Umumkan Susunan Pansel Capim KPK, Yusuf Ateh Jadi Ketua

Nasional
KPU Belum Terima Putusan MA soal Batas Usia Calon Kepala Daerah

KPU Belum Terima Putusan MA soal Batas Usia Calon Kepala Daerah

Nasional
Forum WSIS 2024, Menkominfo Ajak UNESCO Perkuat Tata Kelola Internet dan Pengembangan Talenta Digital Indonesia

Forum WSIS 2024, Menkominfo Ajak UNESCO Perkuat Tata Kelola Internet dan Pengembangan Talenta Digital Indonesia

Nasional
Ivo Wongkaren Dituntut 13 Tahun Penjara dan Denda Rp 1 Miliar dalam Kasus Korupsi Bansos

Ivo Wongkaren Dituntut 13 Tahun Penjara dan Denda Rp 1 Miliar dalam Kasus Korupsi Bansos

Nasional
MA Ubah Aturan Batas Usia Calon Gubernur, Kaesang Bisa Maju Pilkada Jakarta

MA Ubah Aturan Batas Usia Calon Gubernur, Kaesang Bisa Maju Pilkada Jakarta

Nasional
Putusan MA, Batas Usia Calon Kepala Daerah Dihitung saat Pelantikan

Putusan MA, Batas Usia Calon Kepala Daerah Dihitung saat Pelantikan

Nasional
Anak SYL Siap Kembalikan Uang Hasil Korupsi, KPK: Tak Hapus Pidana

Anak SYL Siap Kembalikan Uang Hasil Korupsi, KPK: Tak Hapus Pidana

Nasional
Nasdem Senang Gerindra Dorong Budi Djiwandono pada Pilkada Jakarta

Nasdem Senang Gerindra Dorong Budi Djiwandono pada Pilkada Jakarta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com