Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jaminan Nyawa Achmad Soebardjo buat Bebaskan Soekarno-Hatta...

Kompas.com - 02/08/2023, 17:27 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Achmad Subardjo bertaruh nyawa untuk “melepaskan” Soekarno dan Hatta dari penculikan Rengasdengklok.

Dialah sosok yang berani memberikan jaminan bahwa kemerdekaan Indonesia akan diproklamirkan pada 17 Agustus 1945.

Alkisah, 14 Agustus 1945 Jepang menyerah kepada sekutu. Mendengar kabar itu, para pemuda mendesak Soekarno untuk mengumukan proklamasi kemerdekaan pada 16 Agustus 1945.

Golongan muda yang diwakili oleh Wikana dan Darwis bahkan mengancam akan terjadi pertumpahan darah jika desakan mereka tak dikabulkan.

Namun, Soekarno dan golongan tua menolak. Mereka mengaku tak ingin terburu-buru, apalagi rencana proklamasi kemerdekaan Indonesia sedang dipersiapkan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).

Baca juga: Menengok Rumah Penculikan Soekarno-Hatta di Rengasdengklok

Berangkat dari situ, 16 Agustus 1945 dini hari, para pemuda menculik Soekarno dan Hatta, membawanya ke sebuah rumah milik warga keturunan Tionghoa bernama Djiaw Kie Siong di Rengasdengklok, Karawang, Jawa Barat.

Soekarno dan Hatta dibawa ke luar kota karena para pemuda khawatir keduanya terpengaruh oleh Jepang. Selama penculikan, keduanya juga terus diyakinkan oleh golongan muda untuk segera mendeklarasikan kemerdekaan.

Di Jakarta, Achmad Soebardjo bernegosiasi dengan kelompok muda. Mewakili golongan tua, Soebardjo bersepakat dengan Wikana untuk segera memproklamirkan kemerdekaan Indonesia di Jakarta.

Atas jaminan itu, Soebardjo lantas dibawa ke Rengasdengklok oleh perwakilan golongan muda, Yusuf Kunto, guna menjemput Soekarno dan Hatta.

Baca juga: Ketika Soekarno-Hatta Diculik ke Rengasdengklok, Sahur Mencekam Jelang Proklamasi

Jaminan nyawa

Di Rengasdengklok, Soebardjo sempat bertemu Mayor Pembela Tanah Air (Peta) Subeno.

Kepada Soebardjo, Subeno bertanya, apakah mungkin proklamasi diumumkan sebelum tengah malam pada hari itu juga. Dengan cepat, Subardjo menjawab tidak mungkin.

“Sekarang sudah sekitar jam delapan (malam). Kami masih harus kembali ke Jakarta, lalu mengundang para anggota Badan Persiapan Kemerdekaan untuk rapat kilat. Kami khawatir harus bekerja semalam suntuk untuk menyelesaikannya,” kata Soebardjo sebagaimana dituliskan Harian Kompas, 16 Agustus 1969.

“Bagaimana kalau jam 6 besok pagi?” desak Mayor Subeno.

“Saya akan berusaha sekuat tenaga supaya selesai jam 6 pagi, tetapi sekitar tengah hari besok pasti sudah beres,” ucap Soebardjo.

“Kalau tidak, bagaimana?” lanjut Subeno.

Halaman:


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Masalah Jampidsus Dikuntit Densus Berakhir | Jokowi Izinkan Ormas Kelola Tambang

[POPULER NASIONAL] Masalah Jampidsus Dikuntit Densus Berakhir | Jokowi Izinkan Ormas Kelola Tambang

Nasional
MA Telah “Berfatwa”, Siapa Memanfaatkan?

MA Telah “Berfatwa”, Siapa Memanfaatkan?

Nasional
Tanggal 4 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 4 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggapi Pernyataan Maruf Amin, Hasto Kristiyanto: Kita Sudah Tahu Arahnya ke Mana

Tanggapi Pernyataan Maruf Amin, Hasto Kristiyanto: Kita Sudah Tahu Arahnya ke Mana

Nasional
Budi-Kaesang Diisukan Maju Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil: Selalu Ada 'Plot Twist'

Budi-Kaesang Diisukan Maju Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil: Selalu Ada "Plot Twist"

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Periksa Adik Sandra Dewi Jadi Saksi

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Periksa Adik Sandra Dewi Jadi Saksi

Nasional
Di Ende, Megawati Kukuhkan Pengurus 'Jaket Bung Karno'

Di Ende, Megawati Kukuhkan Pengurus "Jaket Bung Karno"

Nasional
Ingin Usung Intan Fauzi di Pilkada Depok, Zulhas: Masa yang Itu Terus...

Ingin Usung Intan Fauzi di Pilkada Depok, Zulhas: Masa yang Itu Terus...

Nasional
Jokowi dan Megawati Peringati Harlah Pancasila di Tempat Berbeda, PDI-P: Komplementer Satu Sama Lain

Jokowi dan Megawati Peringati Harlah Pancasila di Tempat Berbeda, PDI-P: Komplementer Satu Sama Lain

Nasional
Serangan di Rafah Berlanjut, Fahira Idris: Kebiadaban Israel Musnahkan Palestina

Serangan di Rafah Berlanjut, Fahira Idris: Kebiadaban Israel Musnahkan Palestina

Nasional
Resmikan Layanan Elektronik di Pekanbaru, Menteri AHY Harap Pelayanan Sertifikat-el Lebih Cepat dan Aman

Resmikan Layanan Elektronik di Pekanbaru, Menteri AHY Harap Pelayanan Sertifikat-el Lebih Cepat dan Aman

Nasional
Moeldoko: Tapera Tak Akan Ditunda, Wong Belum Dijalankan

Moeldoko: Tapera Tak Akan Ditunda, Wong Belum Dijalankan

Nasional
Megawati Kenang Drama 'Dokter Setan' yang Diciptakan Bung Karno Saat Diasingkan di Ende

Megawati Kenang Drama "Dokter Setan" yang Diciptakan Bung Karno Saat Diasingkan di Ende

Nasional
Hari Jadi Ke-731, Surabaya Catatkan Rekor MURI Pembentukan Pos Bantuan Hukum Terbanyak Se-Indonesia

Hari Jadi Ke-731, Surabaya Catatkan Rekor MURI Pembentukan Pos Bantuan Hukum Terbanyak Se-Indonesia

BrandzView
Tinjau Fasilitas Pipa Gas Cisem, Dirtekling Migas ESDM Tekankan Aspek Keamanan di Migas

Tinjau Fasilitas Pipa Gas Cisem, Dirtekling Migas ESDM Tekankan Aspek Keamanan di Migas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com