Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satu WNI Jadi Korban Ledakan Gudang Petasan di Thailand

Kompas.com - 01/08/2023, 17:10 WIB
Fika Nurul Ulya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Satu warga negara Indonesia (WNI) dilaporkan luka-luka akibat ledakan di gudang petasan dan kembang api di Kota Narathiwat, Thailand.

Hal ini dikonfirmasi oleh Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Judha Nugraha saat ditemui di Gedung Kemenlu, Jakarta Pusat, Selasa (1/8/2023).

"Terdapat 1 WNI yang menjadi korban luka dengan inisial LM (perempuan), WNI yang menikah dan tinggal di Narathiwat," kata Judha, Selasa.

Baca juga: Kronologi dan Dugaan Penyebab Meledaknya Gudang Petasan di Thailand

Judha menyampaikan, ledakan itu menyebabkan 10 orang tewas, 118 orang cedera, dan 200 rumah rusak

Sementara itu, WNI yang menjadi korban sudah mendapatkan penanganan di rumah sakit kota tersebut.

"Sudah dirawat di RS Sungai Kolok Narathiwat, hari ini sudah bisa keluar. Yang bersangkutan mengalami luka di hidung dan gangguan pendengaran," ucap Judha.

Ia juga menyampaikan, pihak konsulat RI di Songkhla, Thailand telah mengunjungi korban.

Konsul Jenderal RI datang menemui LM untuk memberikan bantuan, termasuk memberikan bantuan untuk rumahnya yang rusak.

"Dan terus kita monitor kondisinya. Saat ini LM sudah dipastikan dalam kondisi stabil dan bisa pulang ke rumah," ujar dia.

Baca juga: Petasan Karbit Meledak Saat Idul Adha akibatkan 5 Pemuda Terluka

Gudang petasan di Thailand selatan meledak pada Sabtu (29/7/2023).

Ledakan di kota perbatasan, Su-ngai Kolok di selatan Provinsi Narathiwat itu menewaskan 9 orang.

Sebanyak 118 orang mengalami luka-luka, lebih dari 200 rumah terkena dampaknya.

Para pejabat percaya, masih ada sejumlah orang yang terjebak di bawah puing-puing dan menunggu untuk diselamatkan.

Mulanya, warga mendengar suara ledakan besar pada pukul 15.00 waktu setempat. Ledakan itu mengguncang gedung-gedung dan menghancurkan jendela.

Ledakan juga menghancurkan sebagian besar kota di provinsi Narathiwat yang berada dalam radius sekitar 500 meter.

Baca juga: Ledakan Gudang Petasan dan Kembang Api, 12 Orang Tewas

Beberapa bangunan tampak runtuh dan disusul dengan kepulan asap di udara.

Saksi mata yang tinggal 100 meter dari lokasi, Seksan Taesen mengatakan mendengar suara gemuruh yang keras.

"Suara keras, gemuruh dan seluruh rumah saya berguncang," kata dia, dikutip dari BBC.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat 'Food Estate' Jegal Kementan Raih 'WTP', Uang Rp 5 Miliar Jadi Pelicin untuk Auditor BPK

Saat "Food Estate" Jegal Kementan Raih "WTP", Uang Rp 5 Miliar Jadi Pelicin untuk Auditor BPK

Nasional
Usai Prabowo Nyatakan Tak Mau Pemerintahannya Digangggu...

Usai Prabowo Nyatakan Tak Mau Pemerintahannya Digangggu...

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Berangkat, Menag: Luruskan Niat Jaga Kesehatan

Kloter Pertama Jemaah Haji Berangkat, Menag: Luruskan Niat Jaga Kesehatan

Nasional
Ketua KPU yang Tak Jera: Perlunya Pemberatan Hukuman

Ketua KPU yang Tak Jera: Perlunya Pemberatan Hukuman

Nasional
Nasib Pilkada

Nasib Pilkada

Nasional
Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Nasional
Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Nasional
Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Nasional
Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem 'Mualaf Oposisi'

Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem "Mualaf Oposisi"

Nasional
Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi 'King Maker'

Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi "King Maker"

Nasional
Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Nasional
Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Nasional
Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Nasional
Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com