Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adian ke Pendukung Ganjar: Jangan Pilih Capres Korup, Melanggar HAM dan Diskriminatif

Kompas.com - 30/07/2023, 17:03 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Koordinator Relawan Pemenangan Ganjar Pranowo dalam Pemilu 2024, Adian Napitupulu mengajak semua pihak tidak memilih calon presiden (capres) yang latar belakangnya bermasalah.

Masalah yang dimaksud, antara lain pernah melakukan korupsi hingga tersangkut kasus kekerasan terhadap masyarakat, seperti melanggar hak asasi manusia (HAM).

"Di sini kita harus berani mencatatkan, kita harus berani mengambil pulpen, mengambil kertas, dan menuliskan presiden seperti apa yang kita inginkan dengan menuliskan Indonesia seperti apa yang kita harapkan," kata Adian dalam acara bertajuk "Ngopi Banteng Bersama Repdem: Gerak Cepat untuk Indonesia Maju, Berlari Bersama Ganjar Pranowo", Minggu (30/7/2023) di Rumah Aspirasi Relawan Ganjar, Menteng, Jakarta.

Baca juga: Ganjar Harap Golkar Segera Putuskan Dukungan: Biar Bisa Bareng

Tanpa menyebut sosok capres yang dimaksud, Adian kemudian mulai mencontohkan sejumlah keinginan masyarakat terhadap Indonesia ke depan.

"Yang mau (Indonesia bebas korupsi) angkat tangan," tanya Adian pada para hadirin yang diikuti angkat tangan seluruh peserta.

"Oke, semua mau. Kalau kita mau Indonesia bebas korupsi, jangan pilih calon presiden yang pernah menjadi terpidana korupsi. Gampang sekali," lanjut dia.

Hingga tiba Adian bertanya apakah ingin Indonesia bebas kekerasan terhadap rakyat.

"Mau," jawab hadirin acara.

Baca juga: Sambil Tunjuk Andika Perkasa di Sampingnya, Ganjar: Cocok Enggak Ini?

"Oke kalau kita mau Indonesia tanpa kekerasan, jangan pernah pilih calon presiden yang punya rekam jejak melakukan kekerasan terhadap rakyatnya," lanjut Adian.

Menurut Adian, untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik dan tanpa kekerasan caranya mudah. 

"Bagaimana caranya, jangan pilih mereka yang punya rekam jejak melakukan pelanggaran HAM terhadap rakyatnya," pesan politikus PDI-P ini.

Di sisi lain, Adian juga bertanya kepada relawan yang hadir apakah ingin memilih sosok pemimpin yang tidak diskriminatif. Sontak mereka mengaku menginginkan figur pemimpin seperti itu.

Baca juga: Ngobrol Bareng Purnawirawan TNI/Polri, Ganjar Klaim Didukung Maju Capres 2024

"Kalau begitu jangan pernah memilih calon presiden yang pernah berlaku diskriminatif terhadap rakyatnya sendiri. Mimpi-mimpi kita tentang Indonesia harus berani kita tuliskan kita tuliskan satu per satu," ujar Adian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Tak Masalah Caleg Terpilih Dilantik Belakangan Usai Kalah Pilkada

KPU Tak Masalah Caleg Terpilih Dilantik Belakangan Usai Kalah Pilkada

Nasional
Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

Nasional
Prabowo Bilang Ada Partai Klaim Sosok Bung Karno, Budiman Sudjatmiko: Bukan Diskreditkan PDI-P

Prabowo Bilang Ada Partai Klaim Sosok Bung Karno, Budiman Sudjatmiko: Bukan Diskreditkan PDI-P

Nasional
Ketua KPU: Caleg Terpilih Tak Perlu Mundur jika Maju Pilkada 2024

Ketua KPU: Caleg Terpilih Tak Perlu Mundur jika Maju Pilkada 2024

Nasional
Zulhas dan Elite PAN Temui Jokowi di Istana, Mengaku Tak Bahas Kursi Kabinet

Zulhas dan Elite PAN Temui Jokowi di Istana, Mengaku Tak Bahas Kursi Kabinet

Nasional
Demokrat Tak Khawatir Jatah Kursi Menteri, Sebut Prabowo Kerap Diskusi dengan SBY

Demokrat Tak Khawatir Jatah Kursi Menteri, Sebut Prabowo Kerap Diskusi dengan SBY

Nasional
PAN Lempar Kode soal Jatah Menteri, Demokrat: Prabowo yang Punya Hak Prerogatif

PAN Lempar Kode soal Jatah Menteri, Demokrat: Prabowo yang Punya Hak Prerogatif

Nasional
Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

Nasional
Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

Nasional
Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

Nasional
Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

Nasional
Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

Nasional
Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim Baru Disetujui Demokrat, Gerindra-Golkar-PAN Belum

Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim Baru Disetujui Demokrat, Gerindra-Golkar-PAN Belum

Nasional
Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

Nasional
Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com