Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Tembak Mati Begal di Medan, Usman Hamid Khawatir Peristiwa Petrus Kembali Terulang

Kompas.com - 22/07/2023, 11:08 WIB
Singgih Wiryono,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Amnesty Internasional Usman Hamid mengkhawatirkan peristiwa pelanggaran hak asasi manusia (HAM) berat Penembakan Misterius (Petrus) kembali terulang, akibat upaya tembak mati begal di kota Medan, Sumatera Utara.

"Iya (khawatir Petrus kembali terulang)," imbuh dia dalam acara Dua Arah di Kompas TV, dikutip Sabtu (22/7/2023).

Baca juga: Polemik Tembak Mati Begal di Kota Medan, Dikritik karena Abai HAM tapi Didukung Warga

Padahal, kata Usman, pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru saja mengakui terjadinya 12 pelanggaran HAM berat, salah satunya adalah peristiwa Petrus.

Adapun peristiwa Petrus memiliki bias kepentingan, karena penembakan yang dilakukan menyasar pada orang-orang yang dianggap sebagai preman.

"Kategori preman ini kan kategori yang longgar, sehingga banyak sekali penyalahgunaan di lapangan, entah itu pejabatnya ingin cari jabatan dan pangkat dengan mengeksekusi seseorang," ujar Usman.

Dia khawatir, jika tembak mati begal dilumrahkan, akan ada banyak peristiwa serupa Petrus karena orang dianggap sebagai pelaku begal.

"Padahal orang belum tentu salah (bukan pelaku begal), di dalam adagium hukum itu "lebih baik membebaskan orang yang salah ketimbang menghukum orang yang tidak bersalah", ujar dia.

Baca juga: Prabowo Bela Bobby Nasution soal Minta Polisi Tembak Mati Pelaku Begal

Sebelumnya, Wali Kota Medan Bobby Nasution berang dengan kejahatan begal yang kerap terjadi di wilayahnya.

Dia meminta aparat penegak hukum bertindak tegas. Kata menantu Presiden Joko Widodo ini, bila perlu para begal tersebut ditembak mati.

"Saya harap pihak kepolisian lebih tegas untuk menindak para pelaku di lapangan, walaupun harus ditembak mati," ujar Bobby tulis Bobby di akun Instagram pribadinya, Jumat (7/7/2023).

Setelah instruksi Bobby tersebut, kemudian pada Minggu (9/7/2023) polisi menembak mati seorang begal di Kota Medan, karena berusahan melawan petugas. Bobby pun memberi apresiasi.

"Hal ini sangat kami apresiasi, karena begal dan pelaku kejahatan tidak punya tempat di Kota Medan karena sangat mengganggu ketenangan dan keamanan masyarakat," ujar Bobby Senin (10/7/2023).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com