Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertemuan Budiman Sujatmiko dan Prabowo Subianto Dinilai Unik dan Ironis

Kompas.com - 20/07/2023, 17:05 WIB
Irfan Kamil,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategi) Khoirul Umam berpandangan, pertemuan kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Budiman Sujatmiko ke Prabowo Subianto dinilai sebagai hal yang unik sekaligus ironis.

Menurut Khairul Umam, pertemuan antara Budiman Sujatmiko dengan Ketua Umum Partai Gerindra itu menunjukkan sinyal kian kuatnya konsolidasi kalangan mantan aktivis 98 di lingkaran Prabowo Subianto.

“Hal ini tentu unik sekaligus ironis. Unik karena Prabowo akhirnya bisa meyakinkan simpul-simpul jaringan kekuatan yang dulu sangat efektif mendegradasinya di pemilihan presiden (pilpres) 2014 dan 2019,” kata Khoirul Umam kepada Kompas.com, Rabu (19/7/2023).

Baca juga: Sosok Budiman Sudjatmiko, Aktivis Reformasi dan Politikus PDI-P yang Puja-puji Prabowo

Selain itu, kata Khairul Umam, pertemuan tersebut juga sebagai hal yang ironis lantaran Budiman Sujatmiko merupakan seorang aktivis yang dikenal tidak berhubungan baik dengan tokoh yang dekat dengan Orde Baru.

“Tentunya manuver ini akan memantik kekecewaan besar dari masyarakat yang masih peduli sejarah reformasi, namun nature politik hari ini memang telah berubah,” kata Dosen Ilmu Politik dan International Studies Universitas Paramadina itu.

Lebih jauh, Khairul Umam menilai indikasi perpecahan di tubuh internal PDI-P kian terlihat ketika Budiman menyambangi kediaman Prabowo Subianto.

Apalagi, pernyatakaan Budiman yang menggarisbawahi pentingnya seorang pemimpin yang berlatar belakang militer, senior dan berpengalaman mengadapi ketidakpastian global, menyiratkan secara jelas dukungan politiknya pada penconan Prabowo Subianto di pilpres 2024.

Baca juga: 2 Jam Pertemuan Prabowo-Budiman Sudjatmiko: Bicara Kecocokan hingga Manuver ke Gerindra

Padahal, PDI-P tengah mengusung Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden (capres) di pilpres mendatang.

“Manuver Budiman kali ini tampaknya betul-betul di luar kontrol PDI-P. Langkah itu dia lakukan sebagai reaksi atas upaya pihak-pihak tertentu di internal PDI-P yang mencoba meminggirkan perannya di PDI-P,” kata Khairul Umam.

“Hal itu diindikasikan oleh tidak diberikannya posisi pencalegan yang layak bagi Budiman, dan dirinya juga tidak dilibatkan dalam tim pemenangan pencapresan Ganjar Pranowo,” imbuhnya.

Menurut Khoirul Umam, Budiman saat ini tengah merasa tidak punya beban dan memilih untuk menjadi "partikel bebas" yang seolah tidak ingin didikte oleh aturan organisasi konstitusi partai PDI-P.

Baca juga: Budiman Sudjatmiko Dicecar Manuver Gabung Gerindra, Prabowo Langsung Bela

Adapun, usai menggelar pertemuan dengan Prabowo di Jalan Kartanegara, Jakarta Selatan, Selasa (18/7/2023) malam, Budiman mengaku memiliki kecocokan dengan Menteri Pertahanan (Menhan) itu.

Ia menganggap Prabowo sebagai sosok pemimpin yang bisa membawa Indonesia lepas dari krisis global.

“Saya mengapresiasi dan merasa bahwa Pak Prabowo itu mewakili satu cara pandang kepemimpinan politik yang cocok dengan saya,” kata Budiman.

“Dalam pengertian, suatu bangsa ingin bangkit di tengah turbulensi karena krisis global,” ujarnya lagi.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Seleksi Jubir KPK Hanya Diikuti Internal karena Ada Informasi Rahasia

Seleksi Jubir KPK Hanya Diikuti Internal karena Ada Informasi Rahasia

Nasional
Dalam Waktu Dekat, Anies Putuskan Ikut Pilkada DKI atau Tidak

Dalam Waktu Dekat, Anies Putuskan Ikut Pilkada DKI atau Tidak

Nasional
TNI AL Kerahkan Dua KRI untuk Latma Malindo dengan Malaysia

TNI AL Kerahkan Dua KRI untuk Latma Malindo dengan Malaysia

Nasional
Soal Bekas Ajudannya Maju Pilkada Jateng 2024, Prabowo: Ada Waktunya

Soal Bekas Ajudannya Maju Pilkada Jateng 2024, Prabowo: Ada Waktunya

Nasional
Klaim Panglima 'TNI Multifungsi' Dikhawatirkan Jadi Kedok Dwifungsi

Klaim Panglima "TNI Multifungsi" Dikhawatirkan Jadi Kedok Dwifungsi

Nasional
Kasus Emas Ilegal 109 Ton, Kejagung Periksa Eks Dirut PT Antam

Kasus Emas Ilegal 109 Ton, Kejagung Periksa Eks Dirut PT Antam

Nasional
Gerindra Bantah Semua Partai di DPR Sudah Setujui Amendemen UUD 1945

Gerindra Bantah Semua Partai di DPR Sudah Setujui Amendemen UUD 1945

Nasional
Hari Idul Adha di Indonesia Beda dengan Arab Saudi, Wamenag: Tak Masalah

Hari Idul Adha di Indonesia Beda dengan Arab Saudi, Wamenag: Tak Masalah

Nasional
Khofifah Sebut PDI-P Belum Sodorkan Nama untuk Jadi Cawagubnya di Pilkada Jatim

Khofifah Sebut PDI-P Belum Sodorkan Nama untuk Jadi Cawagubnya di Pilkada Jatim

Nasional
Kemenag Minta Umat Islam Toleransi jika Ada Perbedaan Hari Raya Idul Adha

Kemenag Minta Umat Islam Toleransi jika Ada Perbedaan Hari Raya Idul Adha

Nasional
Kontroversi 'Multifungsi ABRI', Panglima Agus Diminta Fokus Mereformasi TNI

Kontroversi "Multifungsi ABRI", Panglima Agus Diminta Fokus Mereformasi TNI

Nasional
Belum Didukung Nasdem, Ahmad Ali Pastikan Tetap Maju Pilkada Sulteng

Belum Didukung Nasdem, Ahmad Ali Pastikan Tetap Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Disebut PDI-P Lebih Cocok jadi Menteri, Emil Dardak Pamer Didukung 6 Parpol untuk Maju Pilkada Jatim

Disebut PDI-P Lebih Cocok jadi Menteri, Emil Dardak Pamer Didukung 6 Parpol untuk Maju Pilkada Jatim

Nasional
Pemerintah Tetapkan Hari Raya Idul Adha 17 Juni 2024

Pemerintah Tetapkan Hari Raya Idul Adha 17 Juni 2024

Nasional
Kemenhan dan TNI akan Kirim Pasukan Perdamaian ke Gaza, Komisi I DPR: Kami Dukung Penuh

Kemenhan dan TNI akan Kirim Pasukan Perdamaian ke Gaza, Komisi I DPR: Kami Dukung Penuh

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com