Pembangunan Hyundai Motor Company selesai dengan lancar pada Desember 2021 dengan dukungan penuh dari kedua pemerintah meskipun dalam kondisi krisis pandemi Covid-19.
Oleh karenanya, Zulhas mengapresiasi kontribusi PT HMMI pada industri nasional dan telah menanamkan investasi di Indonesia, terutama di tengah ketidakpastian perekonomian global serta dampak pandemi Covid-19 yang belum sepenuhnya teratasi.
"Saya berharap pengembangan PT HMMI tidak hanya berhenti sampai di sini dan terus mengembangkan investasinya melalui perluasan kapasitas industrinya di Indonesia," ucap Zulhas.
Ia juga menyebut bahwa Indonesia dan Korsel adalah sahabat sejati.
Pasalnya, kedua negara telah berhasil melewati berbagai ujian, terutama pada masa krisis moneter (krismon).
Baca juga: Kisah Rudolf Samsi, Sukses Ekspor Meski Bisnisnya Sempat Terhantam Krisis Moneter
“Sekali lagi, dari hati yang tulus, Korsel adalah sahabat sejati Indonesia. Kita sudah diuji dengan berbagai cobaan. Dulu waktu krismon, banyak tenaga kerja kita di Korsel," ujar Zulhas.
"Mereka juga krismon, kita juga krismon. Tapi kami minta sebagai sahabat tenaga kerja agar tidak di pulangkan. Itu namanya sahabat sejati. Terbukti Indonesia-Korsel sahabat sejati,” sambungnya.
Pada kesempatan yang sama, Presiden Hyundai Motor Asean Headquarter Youngtack Lee mengatakan bahwa lebih dari 50 persen produksi pabrik Hyundai di Indonesia telah diekspor ke mancanegara.
Baca juga: Hyundai Optimis Mobil Listriknya Bisa Penuhi TKDN 60 Persen di 2024
“Lebih dari 50 persen produksi pabrik Indonesia telah diekspor ke 78 negara di seluruh dunia untuk berkontribusi terhadap ekspor mobil dunia. Kami minta dukungannya agar Hyundai Motor Company dapat memimpin industri otomotif di ASEAN,” ujarnya.
Lee mengungkapkan, pihaknya telah melakukan peletakan batu pertama pabrik pengemasan baterai kendaraan listrik pada Mei 2023.
Baca juga: Thailand Pimpin Pasar Kendaraan Listrik di ASEAN, Indonesia Menyusul
Sementara itu, pada September 2021, Hyundai bersama LG Energy Solution mendirikan pabrik baterai kendaraan listrik joint venture, yaitu PT HLI Green Power yang saat ini sedang dalam proses pembangunan.
“(Pendirian pabrik tersebut) tujuannya untuk mempercepat terciptanya ekosistem kendaraan listrik dan mendorong pabrik Indonesia sebagai pusat produksi kendaraan listrik di ASEAN,” tutur Lee.
Ia mengatakan, sport utility vehicle (SUV) produksi massal pertama di Indonesia sejak 2022, yaitu Creta dan MPV Stargazer secara eksklusif telah diluncurkan, khususnya Ioniq 5.
Mobil Ioniq 5 yang diluncurkan pada Maret 2022 merupakan mobil listrik pertama di Indonesia yang melokalisasi. Mobil ini juga dipilih menjadi model penggerak pasar kendaraan listrik Indonesia dan kendaraan resmi acara G20 pada 2022 di Bali.
Baca juga: Blangko Kosong, 2.283 Kendaraan di Blora Tak Kantongi STNK
Zulhas berharap, Hyundai bisa menjadi motor penggerak mobil listrik di Indonesia.