Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Kemendesa PDTT Sebut Butuh Aksi Global Lintas Negara untuk Capai Target SDGs 2030

Kompas.com - 11/07/2023, 11:13 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kepala Badan Pengembangan dan Informasi Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT) Ivanovich Agusta mengatakan, aksi global lintas negara dibutuhkan untuk mencapai berbagai tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) 2030.

“(Selain itu) aksi-aksi yang kuat dan transformatif juga dibutuhkan guna mengatasi krisis global multidimensi saat ini,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (11/7/2023).

Untuk diketahui, SDGs disepakati oleh 190 negara dan disahkan melalui sidang umum Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) pada 25 September 2015 di New York, Amerika Serikat (AS). Sebagai rencana aksi global, SDGs memiliki 17 tujuan dan 169 target yang diharapkan tercapai pada 2030.

Baca juga: Ijen Dapat Skor Tertinggi Se-Indonesia Saat Penilaian UNESCO Global Geopark

Pernyataan tersebut Ivanovich sampaikan mewakili Indonesia dalam High-Level Political Forum (HLPF) on Sustainable Development 2023 di Ruang Sidang Umum PBB, New York, AS, Senin (10/7/3023).

Mengangkat tema Percepatan Pemulihan dari Pandemi Covid-19, pada pertemuan tingkat menteri 2023 itu juga membahas implementasi penuh agenda 2030 untuk pembangunan berkelanjutan di semua tingkatan.

Ivanovich menjelaskan, Indonesia menyadari seringkali tidak menyediakan data penting untuk menginformasikan pengambilan keputusan secara jitu dalam mendukung sebuah aksi.

Oleh karenanya, sebut dia, kolaborasi strategis secara global dan multipihak diperlukan guna memastikan ketersediaan data. Kerja sama ini termasuk perihal praktik terbaik sebagai pendekatan penyusunan kebijakan berbasis data.

Baca juga: Data IQAir: Kualitas Udara di Jakarta pada Selasa Pagi Tidak Sehat bagi Kelompok Sensitif

“Selain data, pencapaian SDGs juga membutuhkan dana yang tidak sedikit, sehingga perlu melibatkan pendanaan di luar pemerintah,” imbuh Ivanovich.

Menurutnya, pembiayaan inovatif, seperti obligasi hijau dan SDGs Bond, sangat berpotensi menutup kesenjangan pembiayaan.

Indonesia sendiri dalam proses menerbitkan Sukuk SDGs sebagai bentuk pembiayaan syariah yang inovatif. Ia menilai, aksi ini dapat dimanfaatkan secara global.

Menurut Ivanovich, pertemuan tersebut memberikan kesempatan untuk memperkuat komitmen global di tingkat tertinggi.

Baca juga: Penguatan Cadangan Pangan, Bapanas Minta Bulog Siapkan Sarana Prasarana Penyerapan Beras

Komitmen itu, kata dia, dilakukan guna memastikan penyediaan sarana pelaksanaannya, seperti pembiayaan, pengembangan kapasitas, transfer teknologi dan pengetahuan, ilmu pengetahuan, teknologi dan inovasi, hingga peningkatan kemitraan global.

“Indonesia berharap dapat bekerja sama dengan semua negara dan pemangku kepentingan dalam mempercepat pencapaian SDGs,” imbuh Ivanovich.

Kemendesa PDTT pamerkan hasil tujuan SDGs Desa

Dalam pertemuan yang dihadiri delegasi dari 196 negara itu, Kemendesa PDTT berkesempatan memamerkan hasil-hasil tujuan SDGs Desa dari tingkat nasional sampai desa.

Selain itu, Kemendesa PDTT juga menyajikan seminar bertajuk "Driving Changes at the Local Level: Innovative Approaches to Localize the SDGs".

Baca juga: Media Online Paling Dipercaya Pembaca soal Publikasi SDGs Perusahaan atau Merek

Halaman:


Terkini Lainnya

Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Nasional
Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Nasional
Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

Nasional
Jokowi Diminta Tak Cawe-cawe Pemilihan Capim KPK

Jokowi Diminta Tak Cawe-cawe Pemilihan Capim KPK

Nasional
PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

Nasional
Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Nasional
Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Nasional
Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Nasional
Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Nasional
Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Nasional
Partai Negoro Resmi Diluncurkan, Diinisiasi Faizal Assegaf

Partai Negoro Resmi Diluncurkan, Diinisiasi Faizal Assegaf

Nasional
Tinjau TKP Kecelakaan Maut Bus di Subang, Kakorlantas: Tak Ditemukan Jejak Rem

Tinjau TKP Kecelakaan Maut Bus di Subang, Kakorlantas: Tak Ditemukan Jejak Rem

Nasional
Kunker ke Sultra, Presiden Jokowi Tiba di Pangkalan TNI AU Haluoleo

Kunker ke Sultra, Presiden Jokowi Tiba di Pangkalan TNI AU Haluoleo

Nasional
ICW Kritik Komposisi Pansel Capim KPK: Rentan Disusupi Konflik Kepentingan

ICW Kritik Komposisi Pansel Capim KPK: Rentan Disusupi Konflik Kepentingan

Nasional
Sekjen Gerindra Sebut Ada Nama Eksternal Dikaji untuk Bacagub DKI 2024

Sekjen Gerindra Sebut Ada Nama Eksternal Dikaji untuk Bacagub DKI 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com