Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Kapuspenkum Kejagung Tinggal di Kos-kosan Milik Rafael Alun di Kawasan Blok M

Kompas.com - 04/07/2023, 18:10 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung (Kejagung) Ketut Sumedana mengakui dirinya tinggal di kos-kosan milik eks pejabat Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan, Rafael Alun Trisambodo.

Ketut awalnya mengaku tidak mengetahui bahwa pemilik kosan tersebut adalah Rafael Alun. Ia baru menyadarinya, saat media massa ramai memberitakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyita kos-kosan milik tersangka gratifikasi dan pencucian uang itu.

“Kan kalau penyitaan secara fiisik tidak ada, plangnya tidak ada tapi di media kan sudah rame gitu loh,” kata Ketut saat dihubungi, Selasa (4/7/2023).

Baca juga: KPK Sita 20 Aset Tanah dan Bangunan Rafael Alun Senilai Rp 150 M

“Dan kalau menurut saya, saya kan melakukan kontrak (kos) itu sama mereka kan legal, tidak ada yang salah, orang saya nggak kenal kok Rafael Alun itu siapa. Ketemu aja belum pernah. Siapa yang punya juga belum pernah (ketemu). Kita baru tahu setelah dikasih tahu sama penjaganya,” sambungnya.

Ketut menjelaskan dirinya sudah tinggal di kos-kosan yang berlokasi di Jalan Mendawai I Nomor 92, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan itu sejak 2020.

Pertama kali ia menempati kosan itu saat masih menjabat Koordinator Tindak Pidana Khusus Kejagung.

“Waktu saya jadi kordinator, saya sudah kos sana. Jadi sekitar tahun 2020 lah saya sudah kos sana. Tapi yang murah dulu. Pertama (kos) saya ambil yang 2,5 (juta) malah,” ungkapnya.

Baca juga: Dicap Incar Harta Rafael Alun, Keluarga D: Kalau Ingin Itu, Kami Terima Uang Damai yang Pernah Ditawarkan Pihak Mario

Karena mendapat tugas menjadi Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi Bali tahun 2021, Ketut pun keluar dari kos-kosan itu dan pindah ke kampung halamannya.

Tepat di akhir tahun 2021, ia kembali tinggal ke kos-kosan lamanya itu karena diangkat menjadi Kapuspenkum Kejagung.

Ia memilih tetap tinggal di situ dan tidak pindah ke tempat lain karena sudah nyaman dan sebelumnya sudah pernah tinggal di sana.

Dia tinggal di kamar seluas 3x3 meter dengan kisaran harga Rp 4 juta per bulannya.

Menurutnya, kos-kosan tersebut juga ditinggali oleh sejumlah jaksa, anggota polisi, pegawai BUMN, hingga pegawai swasta.

Baca juga: KPK Endus Aset Rafael Alun di Yogyakarta, Hampir Masuk Penyitaan

“Di sana ada juga beberapa temen-temen dari Polri ya, ada lima juga di sana, mungkin. Dan juga ada beberapa pegawai BUMN, ada pegawai swasta juga kos di sana, orang Jepang juga ada di sana yang harganya kisarannya ada yang 2,5 (juta). Ada yang 3,4 (juta). Ada yang 3,8 (juta). Ada yang 4 juta ya,” ungkapnya.

Lokasi strategis

Alasan Ketut memilih tinggal di kos-kosan tersebut karena lokasi itu dekat dari Kantor Kejagung.

Ketut menambahkan, banyak juga tempat makan kaki lima di sekitar kos-kosannya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Nasional
Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Nasional
Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Nasional
Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Nasional
Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Nasional
Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Nasional
Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Nasional
Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Nasional
Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Nasional
PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

Nasional
Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Nasional
Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Nasional
Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Nasional
Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com