JAKARTA, KOMPAS.com - Keakraban antara Partai Gerindra dan Partai Amanat Nasional (PAN) terjalin sejak Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014.
Saat itu, keduanya bekerja sama untuk mengusung Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa.
Memperoleh 62,5 juta suara, pasangan itu kalah dari Joko Widodo-Jusuf Kalla yang memperoleh 70,9 juta suara.
Kemudian, dalam Pilpres 2019, PAN kembali bergabung dengan Gerindra untuk mendukung Prabowo dan Sandiaga Uno.
Saat itu, Prabowo-Sandiaga memperoleh 68,4 juta suara dan kalah dari Jokowi-Ma’ruf Amin yang mendapatkan total 85,03 juta suara.
Baca juga: Gerindra Klaim Ada Parpol Parlemen yang Bakal Dukung Prabowo Juli Ini
Kali ini, PAN menyatakan keinginannya untuk menang dalam Pilpres 2024.
Partai politik (parpol) pimpinan Zulkifli Hasan itu belum menentukan langkah politiknya.
Namun, mereka telah menyatakan hanya akan memilih untuk mendukung Prabowo atau Ganjar Pranowo yang menjadi bakal calon presiden (bacapres) PDI-P.
Wakil Ketua Umum PAN Yandri Susanto mengaku mendapatkan sinyal kerja sama yang sama kuatnya dari Gerindra maupun PDI-P.
“Sinyalnya sama kuat, ke Ganjar kuat, ke Prabowo kuat,” ungkap Yandri pada Kompas.com, 14 Juni 2023.
Di sisi lain, PAN juga masih bertahan di Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama Partai Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), meskipun PPP sudah menjalani kerja sama politik dengan PDI-P karena sama-sama mengusung Ganjar pada Pilpres 2024.
Yandri menuturkan, PAN ingin bekerja sama dengan pihak yang mau menerima Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir sebagai bakal calon wakil presiden (bacawapres).
Jika opsi tersebut buntu, PAN bakal menjajaki kerja sama dengan Golkar untuk menduetkan Airlangga Hartarto dengan Zulhas.
Baca juga: Awiek PPP: Sejumlah Elite PAN Lebih Nyaman dengan Ganjar
Terbaru, elite PAN nampak memiliki perbedaan pendapat soal dukungan pada Prabowo.
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PAN Fikri Yasin menyatakan, pihaknya akan memberi dukungan pada Prabowo dengan skema kerja sama empat parpol, yaitu Gerindra, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), PAN, dan Golkar.