Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sidarto Danusubroto: Wisma Yaso Harusnya Jadi Museum Sukarno, Kenapa Jadi Satria Mandala?

Kompas.com - 28/06/2023, 20:14 WIB
Ardito Ramadhan,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com -  Mantan ajudan Presiden Sukarno, Sidarto Danusubroto, berpandangan bahwa Wisma Yaso semestinya dijadikan museum Sukarno, bukan Museum Satria Mandala seperti saat ini.

Menurut Sidarto, Wisma Yaso yang merupakan tempat Bung Karno menghabiskan sisa hidupnya semestinya dijadikan tempat untuk mengenang Bung Karno.

"Itu harus diingatkan kepada pemerintah, jangan jadikan Satria Mandala, hero semua di situ, harus jadi museum Sukarno karena di situ tempat Sukarno ditahan di situ sampai meninggal, kenapa jadi Satria Mandala?" kata Sidarto dalam program Gaspol! Kompas.com, Selasa (27/6/2023).

Baca juga: Sidarto Danusubroto, Mantan Ajudan Soekarno yang Kembali Jadi Wantimpres

Sidarto berpendapat, Indonesia terlalu mengglorifikasi dan seolah tidak mau jujur kepada sejarahnya sendiri.

Ia mencontohkan, selain Wisma Yaso, lokasi penahanan orang-orang tertuduh komunis di Pulau Buru dan kawasan Nirbaya di Pulau Nusakambangan kini juga sudah tak tersisa.

Padahal, kata Sidarto, situs-situs serupa di luar negeri umumnya dijadikan monumen pengingat akan hak asasi manusia (HAM).

"Kita harus belajar dari negara-negara itu bahwa kita harus jujur pada sejarah kita, apa hitam atau putih itu harus jujur, tidak boleh dihilangkan," ujar Sidarto.

Baca juga: GASPOL! Hari Ini: Soekarno Dibunuh Pelan-pelan di Wisma Yaso

Untuk diketahui, Bung Karno ditahan di Wisma Yaso di penghujung hidupnya setelah ia dipaksa angkat kaki dari Istana imbas dinamika politik pasca-Gerakan 30 September 1965.

Setelah Bung Karno wafat, Wisma Yaso diubah menjadi Museum Satria Mandala. Museum ini didirikan sebagai lokasi edukasi sejarah mengenai Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bertolak ke Riau, Presiden Jokowi Bakal Resmikan Tol dan Sistem Pengelolaan Air

Bertolak ke Riau, Presiden Jokowi Bakal Resmikan Tol dan Sistem Pengelolaan Air

Nasional
Soal Putusan MA, Pakar: Pertimbangan Hukum Hakim Sangat Dangkal

Soal Putusan MA, Pakar: Pertimbangan Hukum Hakim Sangat Dangkal

Nasional
Survei Kepuasan Pelanggan Antam Naik pada 2023

Survei Kepuasan Pelanggan Antam Naik pada 2023

Nasional
4 Terdakwa Kasus Gereja Kingmi Mile Jalani Sidang Vonis Hari Ini

4 Terdakwa Kasus Gereja Kingmi Mile Jalani Sidang Vonis Hari Ini

Nasional
Secepat Kilat MA Ubah Aturan Batas Usia Kepala Daerah yang Buka Jalan Kaesang jadi Cagub

Secepat Kilat MA Ubah Aturan Batas Usia Kepala Daerah yang Buka Jalan Kaesang jadi Cagub

Nasional
Pakar Bicara Kesamaan Pola Putusan MA dan MK, Terganjal Syarat Pencalonan

Pakar Bicara Kesamaan Pola Putusan MA dan MK, Terganjal Syarat Pencalonan

Nasional
Momen Jokowi 'Nge-mal' di Sumsel, Ajak Bocah Makan 'Snack' di Mejanya

Momen Jokowi "Nge-mal" di Sumsel, Ajak Bocah Makan "Snack" di Mejanya

Nasional
Pansel Capim KPK: Komposisi Dianggap Bermasalah, Diingatkan Jangan Loloskan Calon Titipan

Pansel Capim KPK: Komposisi Dianggap Bermasalah, Diingatkan Jangan Loloskan Calon Titipan

Nasional
Perkuatan Komando dan Interoperabilitas di Kawasan Laut China Selatan

Perkuatan Komando dan Interoperabilitas di Kawasan Laut China Selatan

Nasional
Penguntitan Jampidsus Dianggap Selesai, Anggota Densus Tidak Disanksi

Penguntitan Jampidsus Dianggap Selesai, Anggota Densus Tidak Disanksi

Nasional
Pansel Capim KPK 2024-2029 Didominasi Unsur Pemerintah

Pansel Capim KPK 2024-2029 Didominasi Unsur Pemerintah

Nasional
Putusan MA Miliki Modus Sama dengan Putusan MK, Kali Ini Karpet Merah untuk Kaesang?

Putusan MA Miliki Modus Sama dengan Putusan MK, Kali Ini Karpet Merah untuk Kaesang?

Nasional
Perludem: Putusan MA Keliru, Mencampur Aduk Syarat Calon dan Calon Terpilih

Perludem: Putusan MA Keliru, Mencampur Aduk Syarat Calon dan Calon Terpilih

Nasional
Pemerintah Arab Saudi Perketat Jalur Masuk Mekkah, Antisipasi Jemaah Haji Ilegal

Pemerintah Arab Saudi Perketat Jalur Masuk Mekkah, Antisipasi Jemaah Haji Ilegal

Nasional
Bawaslu Minta Pj Kepala Daerah yang Maju Pilkada Tertib Cuti

Bawaslu Minta Pj Kepala Daerah yang Maju Pilkada Tertib Cuti

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com