Selain staf khusus, sejumlah tokoh pendidik ikut memberikan perhatian khusus terhadap Visi 2051.
Dosen Universitas Negeri Gorontalo (UNG) Lukman AR Laliyo mengatakan, Visi 2051 memberikan gambaran yang jelas tentang masa depan Gorontalo.
Menurutnya, pengembangan Pelabuhan Anggrek akan memiliki dampak yang luar biasa.
Sementara itu, Dosen UNG Basri Amin mengungkapkan, Visi 2051 mengkoneksikan situasi masa kini ke masa depan.
Sebab, menurutnya, Rachmat Gobel adalah orang yang otentik dan logic.
Terkait peluncuran buku, Lukman AR Laliyo menyebut, buku tersebut mengungkap secara lengkap tentang sosok seorang Gobel. Mulai dari data, akta, gagasan, analisis, visi, dan cita-cita.
Baca juga: Gobel Kritik Jokowi: Subsidi Mobil Listrik Untungkan Pengusaha Kaya
Oleh karenanya, Basri menyarankan agar buku Rachmat Gobel dibagikan kepada para mahasiswa dan generasi muda Gorontalo supaya mereka memiliki harapan yang jelas tentang masa depannya.
“Orang bertanya kenapa Gorontalo memiliki orang-orang besar seperti Habibie, Badudu, Katili, dan sebagainya tapi tetap miskin. Buku ini diharapkan bisa menjawabnya,” tutur Basri .
Menurut Rektor UNG Sofyan Abdullah, buku Rachmat Gobel sangat inspiratif dan patut dibaca.
Sebab, kata dia, buku tersebut memberikan gambaran dan tentang dunia pertanian, ketahanan pangan, perubahan iklim, dan sebagainya.
Baca juga: Bagaimana Limbah Makanan Memperparah Perubahan Iklim dan Pemanasan Global?
“(Buku itu juga memberikan gambaran) bagaimana pembangunan pertanian, perikanan, UMKM akan menyejahterakan rakyat Gorontalo,” ujar Sofyan.
Di sisi lain, Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sultan Amai Gorontalo Zulkarnain Suleman mengatakan, buku tersebut menjadi bukti tunainya amanah dan tanggung jawab.
Buku itu, kata dia, juga memberikan gambaran seorang Rachmat Gobel sebagai orang yang cerdas dan cakap dalam bekerja.
“Buku ini juga mencontohkan tentang model dan pola kerja,” imbuh Zulkarnain.
Adapun Imam Besar Masjid Baiturrahim Kota Gorontalo Abdul Rasyid Kamaru mengatakan bahwa Rachmat Gobel sering memperhatikan semua hal, mulai dari soal kain karawo hingga soal banjir.
Baca juga: Johnny Plate Minta Uang BAKTI Buat Sumbang Korban Banjir sampai Gereja di NTT
“(Rachmat Gobel) juga (memperhatikan ) soal anyaman tikar dan gula aren. Namun penting juga agar memperhatikan soal bahasa daerah,” tuturnya.
Terakhir, Sekretaris Dewan Adat Gorontalo sekaligus Dosen UNG Alim S Niode mengatakan bahwa Rachmat Gobel seorang yang cermat dalam bekerja.
“Semua gagasan dan programnya diterjemahkan dari konsep restorasi,” imbuhnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.