Namun demikian, ini bukan berarti masyarakat umum tidak memiliki peran. Semua warga negara harus sadar bahwa Pancasila dan ajaran Bung Karno adalah bagian dari identitas mereka sebagai bangsa.
Kedua elemen ini bukan hanya menjadi dasar bagi negara kita, melainkan juga menjadi petunjuk bagi kita semua dalam menghadapi berbagai tantangan dan perubahan zaman.
Dengan demikian, tanggung jawab ini merupakan tanggung jawab bersama, di mana setiap individu di Indonesia memiliki peran dalam menjaga dan merawat warisan yang ditinggalkan oleh Bung Karno.
Menyusuri perjalanan bangsa ini, kita menyaksikan bagaimana Pancasila dan ajaran Bung Karno telah menjadi landasan dan rumusan ideologi negara.
Tetapi, adakah refleksi yang cukup mendalam? Apakah warisan ideologis ini benar-benar telah terpatri dalam praktik kehidupan kita, atau hanya menjadi simbol retoris tanpa hikmah nyata?
Sejauh mana kita bisa menghargai dan melaksanakan nilai-nilai yang ditanamkan oleh Pancasila dan Bung Karno jika kita biarkan mereka terpinggirkan atau dimanipulasi demi kepentingan politik?
Jika kita tidak berwaspada, Pancasila dan Bung Karno bisa berubah menjadi bintang jauh di langit malam - terang dan indah, tetapi jauh dan tidak terjangkau.
Dalam konteks ini, penting bagi para politisi dan partai politik, khususnya mereka yang mengklaim diri sebagai Sukarnois, untuk melakukan introspeksi.
Mereka memiliki tanggung jawab moral, intelektual, dan ideologis terbesar dalam menjaga dan menerapkan nilai-nilai yang diajarkan oleh Pancasila dan Bung Karno.
Bagaimana mereka bisa mengubah Pancasila dan ajaran Bung Karno dari sekadar ideologi yang dianggap sakral menjadi nafas dan jiwa kehidupan sehari-hari masyarakat?
Kesimpulan ini bukan hanya bertujuan mengakhiri diskusi, melainkan untuk membuka pemikiran baru.
Bagaimana jika kita mencoba melihat Pancasila dan Bung Karno tidak hanya sebagai simbol identitas, tetapi juga sebagai kunci untuk membuka pintu masa depan yang lebih baik bagi Indonesia?
Pertanyaan ini bukan hanya ditujukan kepada para politisi dan partai politik, melainkan kepada kita semua sebagai bagian dari bangsa Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.