Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendikbud Ristek Nadiem Makarim Datangi KPK

Kompas.com - 21/06/2023, 10:22 WIB
Syakirun Ni'am,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Anwar Makarim mendatangi kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Rabu (21/6/2023).

Pantauan Kompas.com, Nadiem tiba di gedung Merah Putih KPK sekitar pukul 08.33 WIB. Ia mengenakan pakaian batik dan langsung disambut petugas lembaga antirasuah.

Juru Bicara Pencegahan KPK, Ipi Maryati Kuding mengatakan, Nadiem dan jajarannya di Kemendikbud Ristek akan mendapatkan pembekalan penguatan integritas atau executive briefing.

Baca juga: Skandal Pungli KPK dan Nasib Tragis Pengawal Tahanan Disuap Idrus Marham

Selain Nadiem, sejumlah pejabat di Kemendikbud Ristek juga hadir seperti, Sekretaris Jenderal Suharti, Inspektur Jenderal Chatarina M. Girsang, dan jajaran eselon satu lainnya meliputi lima Direktur Jenderal, dua Kepala Badan, empat staf ahli, dan lainnya.

“Pembekalan antikorupsi akan disampaikan langsung oleh Ketua KPK Firli Bahuri,” kata Ipi dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan.

Menurut Ipi, KPK dan Kemendikbud Ristek telah bekerja sama, salah satunya terkait kajian korupsi pengelolaan penerimaan mahasiswa baru (PMB) 2022 dan 2023.

Baca juga: Noktah Merah KPK, Skandal Pungli di Rutan dan Pelanggaran Berulang

Kajian tersebut dilakukan terkait suap Rektor Universitas Lampung (Unila), Karomani. Ia diduga menerima suap miliaran rupiah untuk meloloskan calon mahasiswa baru.

Ipi menyebut, kajian itu memetakan sejumlah titik rawan korupsi dalam pengelolaan PMB, khususnya jalur mandiri.

“Disebabkan rendahnya transparansi dan akuntabilitas dalam tata kelola PMB jalur mandiri,” ujar Ipi.

Ipi menjelaskan, kajian itu mengidentifikasi sejumlah persoalan. Salah Satunya adalah perguruan tinggi negeri (PTN) tidak patuh terhadap ketentuan kuota penerimaan mahasiswa, terlebih jalur mandiri.

Mahasiswa yang diterima juga tidak sesuai dengan kriteria seperti ranking atau lainnya yang ditetapkan PTN.

Selain itu adalah peran rektor yang sentralistik dalam menentukan kelulusan cenderung tidak sentralistik.

“(Selanjutnya) besaran Sumbangan Pengembangan Institusi (SPI) sebagai penentu kelulusan,” kata Ipi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tren Pemberantasan Korupsi Buruk, Jokowi Diwanti-wanti soal Komposisi Pansel Capim KPK

Tren Pemberantasan Korupsi Buruk, Jokowi Diwanti-wanti soal Komposisi Pansel Capim KPK

Nasional
Burhanuddin Muhtadi: KPK Ibarat Anak Tak Diharapkan, Maka Butuh Dukungan Publik

Burhanuddin Muhtadi: KPK Ibarat Anak Tak Diharapkan, Maka Butuh Dukungan Publik

Nasional
Gerindra Kaji Sejumlah Nama untuk Dijadikan Bacagub Sumut, Termasuk Bobby Nasution

Gerindra Kaji Sejumlah Nama untuk Dijadikan Bacagub Sumut, Termasuk Bobby Nasution

Nasional
Presiden Jokowi Bertolak ke Sultra, Resmikan Inpres Jalan Daerah dan Bendungan Ameroro

Presiden Jokowi Bertolak ke Sultra, Resmikan Inpres Jalan Daerah dan Bendungan Ameroro

Nasional
Jokowi Bersepeda di CFD Sudirman-Thamrin sambil Menyapa Warga Jakarta

Jokowi Bersepeda di CFD Sudirman-Thamrin sambil Menyapa Warga Jakarta

Nasional
KPK Kantongi Data Kerugian Ratusan Miliar dalam Kasus PT Taspen, tapi Masih Tunggu BPK dan BPKP

KPK Kantongi Data Kerugian Ratusan Miliar dalam Kasus PT Taspen, tapi Masih Tunggu BPK dan BPKP

Nasional
4 Kapal Perang Angkut Puluhan Rantis Lapis Baja demi Pengamanan WWF ke-10 di Bali

4 Kapal Perang Angkut Puluhan Rantis Lapis Baja demi Pengamanan WWF ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Pilih Rahmat Mirzani Djausal sebagai Bacagub Lampung

Prabowo Pilih Rahmat Mirzani Djausal sebagai Bacagub Lampung

Nasional
KPK Masih Telusuri Pemberi Suap Izin Tambang Gubernur Maluku Utara

KPK Masih Telusuri Pemberi Suap Izin Tambang Gubernur Maluku Utara

Nasional
Menhub Budi Karya Diminta Jangan Cuma Bicara soal Sekolah Kedinasan Tanggalkan Atribut Militer

Menhub Budi Karya Diminta Jangan Cuma Bicara soal Sekolah Kedinasan Tanggalkan Atribut Militer

Nasional
Potret 'Rumah Anyo' Tempat Singgah Para Anak Pejuang Kanker yang Miliki Fasilitas Bak Hotel

Potret 'Rumah Anyo' Tempat Singgah Para Anak Pejuang Kanker yang Miliki Fasilitas Bak Hotel

Nasional
Logo dan Moto Kunjungan Paus Fransiskus Dirilis, Ini Maknanya

Logo dan Moto Kunjungan Paus Fransiskus Dirilis, Ini Maknanya

Nasional
Viral Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk, Ini Klarifikasi Bea Cukai

Viral Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk, Ini Klarifikasi Bea Cukai

Nasional
Pemilihan Calon Pimpinan KPK yang Berintegritas Jadi Kesempatan Jokowi Tinggalkan Warisan Terakhir

Pemilihan Calon Pimpinan KPK yang Berintegritas Jadi Kesempatan Jokowi Tinggalkan Warisan Terakhir

Nasional
Saat 'Food Estate' Jegal Kementan Raih 'WTP', Uang Rp 5 Miliar Jadi Pelicin untuk Auditor BPK

Saat "Food Estate" Jegal Kementan Raih "WTP", Uang Rp 5 Miliar Jadi Pelicin untuk Auditor BPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com