Karuan saja klaim ini berbenturan dan tumpang tindih dengan klaim empat negara ASEAN, yakni Malaysia, Filipina, Brunei Darussalam, dan Vietnam.
Bersamaan pula Filipina merasa terdesak, maka memandang perlu guna memperbarui kerja sama dengan Amerika Serikat (AS) –rival berat China.
Hubungan ini dimaksudkan untuk menghalau pasukan China sekaligus menjaga wilayah kedaulatannya. Maka dukungan militer AS akan memperkuat rasa percaya diri dan posisi Filipina dalam menghadapi tekanan China di Kepulauan Spratly dan Paracel.
Lalu Filipina memberi akses lebih luas pada militer AS. Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin menyebut pemberian akses ini penting untuk meredam destabilisasi kawasan oleh China.
Indonesia harus lebih dini mendeteksi dominasi geopolitik China dan AS, yang sangat mungkin di kawasan Utara Indonesia itu rivalitas kedua kekuatan tersebutan semakin mengegang.
Mengingat pula bagaimana hubungan China dan AS mempunyai sumbu ledak dengan adanya ketegangan persaingan perdagangan, militer, dan pengaruh global kedua negara itu yang kian keras dan sengit.
Percik-percik api dari gesekan ini saja sudah membuat kawasan ASEAN rawan gejolak. Dengan demikian, Indonesia tertuntut tampil memainkan peran sentral.
Peran sentral ini antara lain secara intensif Indonesia, selaku Keketuan ASEAN 2023, harus melakukan perundingan dengan China untuk mencapai suatu kemajuan dari sisi keamanan kawasan. Serta meningkatkan kerja sama.
Banyak pihak menyandarkan harapan pada Indonesia untuk melakukan berbagai terobosan dan inovasi dalam menghadapi pelbagai permasalahan dunia, yang juga menjadi persoalan bagi Kawasan.
Pelbagai pihak optimistis Indonesia sebagai pemimpin ASEAN bisa mendorong penyelesaian tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.