KOALISI Perubahan untuk Persatuan terancam bubar jalan. Partai Demokrat mengancam akan mengevaluasi dukungan pencapresan Anies Baswedan jika nama bakal cawapres tak kunjung dideklarasikan.
Adalah Andi Arief yang mulai menebar ancaman. Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat ini mendesak agar Anies Baswedan segera mendeklarasikan siapa orang yang akan mendampinginya berlaga di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Tak hanya itu, Andi Arief juga memberi batas waktu. Anies sudah harus deklarasi bakal cawapresnya pertengahan bulan ini.
Elektabilitas Anies Baswedan yang melorot tajam dijadikan alasan. Namun kuat dugaan, ini adalah upaya Partai Demokrat menekan Anies Baswedan agar memilih Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai pasangan.
Pasalnya, desakan ini disuarakan tak lama setelah Anies Baswedan dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono menggelar pertemuan di Pacitan.
Tak hanya Andi Arief. Desakan serupa juga disuarakan Herzaky Mahendra Putra dan Hinca Panjaitan.
Dua elite Partai Demokrat ini juga meminta Anies Baswedan segera mengambil keputusan dan mendeklarasikan bakal cawapresnya di Pilpres tahun depan.
Demokrat mengancam, jika bakal cawapres tak segera dideklarasi, partai berlambang bintang Mercy ini akan mengevaluasi dukungan kepada Anies Baswedan.
Tak kunjung dipinang dan dideklarasikan Anies Baswedan, AHY malah masuk radar PDI Perjuangan.
Nama Ketua Umum Partai Demokrat ini masuk dalam bursa bakal cawapres Ganjar Pranowo. AHY menjadi salah satu kandidat bakal cawapres Ganjar.
Selain AHY ada nama sejumlah tokoh yang masuk bursa bakal cawapres Ganjar di antaranya, Mahfud MD, Erick Thohir, Ridwan Kamil, Sandiaga Uno, dan Airlangga Hartarto.
Sama seperti Koalisi Perubahan, PDI Perjuangan juga tak kunjung menentukan siapa yang bakal mendampingi Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.
Partai Persatuan Pembangunan (PPP), sebagai mitra koalisi PDI Perjuangan pernah mengajukan nama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno untuk mendampingi Ganjar Pranowo.
Partai Amanat Nasional (PAN) juga sempat menyodorkan nama Erick Thohir ke PDI Perjuangan. PAN berharap PDI Perjuangan memilih Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini untuk menjadi pendamping Ganjar di Pilpres 2024 nanti.
Selain Sandiaga dan Erick Thohir, sejumlah nama juga sudah disodorkan. Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri sempat mengatakan, ada sekitar 10 nama kandidat bakal cawapres yang sudah ia kantongi. Namun hingga saat ini PDI Perjuangan belum menjatuhkan pilihan.
Tak hanya Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo. Nasib serupa juga dialami Prabowo Subianto.
Meski sudah menjalin koalisi dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sejak lama, pendiri dan ketua umum Partai Gerindra ini juga tak kunjung mendeklarasikan bakal cawapresnya di Pilpres tahun depan.
Sejumlah nama sempat dikabarkan akan mendampingi Menteri Pertahanan di Kabinet Jokowi ini. Mulai dari Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hingga Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka.
Nama Gibran muncul ke permukaan usai Prabowo menyambangi anak sulung Presiden Jokowi ini. Juga setelah ada uji materi soal batas minimal usia cawapres ke Mahkamah Konstitusi.
Selain Cak Imin dan Gibran, belakangan muncul nama Erick Thohir. Pasalnya, selain ke PDI Perjuangan, PAN juga menawarkan salah satu pembantu Jokowi ini untuk mendampingi Prabowo di Pilpres 2024 nanti. Kabarnya, nama Erick Thohir memang masuk radar Gerindra.
Namun hingga saat ini Gerindra dan Prabowo belum memutuskan siapa bakal cawapres yang akan dideklarasikan.
Posisi cawapres di Pilpres 2024 mendatang memang dianggap menentukan. Berdasarkan sejumlah survei, hanya tiga nama capres yang kuat dan kompetitif dengan selisih elektabilitas yang tipis.
Ketiga capres tersebut adalah Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto. Elektabilitas ketiga tokoh ini di berbagai survei bersaing sangat ketat.
Melihat selisih elektabilitas ketiga capres yang tak terlalu tajam, membuat posisi cawapres bakal menentukan.
Jika salah mengandeng pasangan, bisa menjadi blunder yang mematikan saat pertarungan dilakukan. Karena itu tak heran jika partai koalisi menyimpan rapat-rapat nama bakal cawapres yang akan dideklarasikan.
Mereka tak mau terburu buru mengumumkan cawapresnya, karena itu menjadi bagian dari strategi dan taktik politik.
Akankah Demokrat menarik dukungan jika AHY tak kunjung dideklarasikan sebagai bakal cawapres Anies Baswedan?
Dan benarkah posisi cawapres akan menjadi kunci kemenangan? Lalu siapa yang berpeluang untuk mendampingi Ganjar, Prabowo, dan Anies Baswedan?
Saksikan pembahasannya dalam talkshow Satu Meja The Forum, Rabu (7/6/2023), di Kompas TV mulai pukul 20.30 WIB.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.