Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Ingin Duet Prabowo-Ganjar, Menanti Megawati Mengalah atau "Cerai" dengan PDI-P?

Kompas.com - 25/05/2023, 15:58 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah berpandangan duet Prabowo Subianto-Ganjar Pranowo lebih bisa terwujud dibandingkan Ganjar-Prabowo. PDI-P pun dinilai bakal mengalah dan menerima posisi cawapres.

Hal ini disampaikan merespons pernyataan Ketua Umum relawan Pro Jokowi (Projo) Budi Arie Setiadi yang mengatakan bahwa Presiden Jokowi masih mengupayakan duet pasangan calon (paslon) antara Ganjar dengan Prabowo.

"Pilihan terbaik tentu Prabowo-Ganjar. Pertama, PDI-P pernah memberikan janji akan usung Prabowo, dan Prabowo sudah pernah menjadi cawapres PDI-P, sehingga cukup baik jika kemudian saat ini Gerindra yang memimpin," kata Dedi kepada Kompas.com, Kamis (25/5/2023).

Kedua, lanjut Dedi, elektabilitas Prabowo disebut jauh lebih kuat dibandingkan Ganjar.

Baca juga: Ketua Projo: Jokowi Masih Upayakan Duet Ganjar dengan Prabowo

Prabowo, menurutnya, memiliki mayoritas pemilih dari partai lain.

"Tetapi, Ganjar tidak. Suara yang mengarah pada Ganjar masih di-supply Megawati dan Jokowi, juga PDI-P," jelasnya.

Akan tetapi, Dedi melihat potensi lain jika PDI-P tak mendapatkan posisi calon presiden (capres) jika mendukung Prabowo.

Jika demikian, menurut Dedi, akan lebih baik apabila PDI-P mencalonkan Ketua DPP PDI-P sekaligus Ketua DPR Puan Maharani sebagai wakil Prabowo.

"Bagi PDI-P, jika mereka tidak berada pada posisi capres, maka besar kemungkinan tidak perlu mendukung Ganjar, cukup Puan Maharani yang lebih diprioritaskan mendampingi Prabowo," ucap Dedi.

Baca juga: Ketum Projo Sebut Jokowi Ragu Kekuatan PDI-P dan PPP Bisa Menangkan Ganjar

Di sisi lain, jika usulan wacana duet Prabowo-Ganjar berasal dari Jokowi, maka besar kemungkinan, PDI-P tidak dilibatkan dalam pembicaraan.

Menurut Dedi, jika benar demikian, artinya PDI-P ditinggalkan begitu saja oleh Jokowi.

Namun, hal tersebut dinilai lebih baik daripada menunggu kesediaan Megawati untuk menjadi mitra Gerindra.

Meski demikian, risiko besar akan diambil oleh Jokowi dan Ganjar untuk memuluskan pengusungan Pilpres 2024 dengan Prabowo. Misalnya, bisa saja Jokowi dan Ganjar memutuskan keluar dari PDI-P untuk Pilpres 2024.

"Dalam situasi memaksa, tentu Jokowi dan Ganjar keluar dari PDI-P. Sejauh ini Jokowi sudah menunjukkan itu, bahwa ia ingin lebih berkuasa dibanding Megawati dalam hal pengusungan capres 2024," ungkap Dedi.

Diberitakan sebelumnya, Budi Arie Setiadi mengungkapkan bahwa Presiden Jokowi masih mengupayakan terwujudnya duet antara Ganjar Pranowo dengan Prabowo Subianto untuk Pilpres 2024.

Menurutnya, hal itu dilakukan karena dianggap keduanya dianggap bisa menjadi pasangan capres dan cawapres yang ideal.

Baca juga: Musra dan Manuver Jokowi sebagai King Maker Terkuat

"Masih berupaya. Waktu masih ada kok, masih ada lima bulan kok (sebelum pendaftaran capres-cawapres ke KPU). Usaha ke sana tetap, upaya tetap ada, keinginan tetap ada. Kalau soal hasilnya nanti itu soal takdir. Kan semua punya takdir, sejarah,” kata Budi Arie dalam program Gaspol! di YouTube Kompas.com, Rabu (24/5/2023).

Ia mengungkapkan, sejak awal Jokowi memang ingin memadukan Ganjar dan Prabowo untuk kontestasi elektoral ke depan. Tetapi, situasi politik saat ini membuat langkah itu terganjal.

Pasalnya, PDI-P sudah mengusung Ganjar sebagai capres. Sementara Jokowi ingin membentuk koalisi besar yang diisi partai politik (parpol) koalisi pemerintah saat ini.

“Cuma kalau lihat dinamika ini kan jadi agak complicated,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Presen Buruk Jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Presen Buruk Jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Nasional
Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih Berkat Doa PKS Sahabat Kami

Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih Berkat Doa PKS Sahabat Kami

Nasional
Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Nasional
Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Nasional
KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

Nasional
Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Nasional
Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi 'Doorstop' Media...

Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi "Doorstop" Media...

Nasional
Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Nasional
Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Anggota Paspampres Jokowi

Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Anggota Paspampres Jokowi

Nasional
Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

Nasional
Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta bersama Pengacara

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta bersama Pengacara

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Nasional
Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Nasional
Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com