Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

GASPOL! Hari Ini: Lembaga Survei Abal-abal Jelang Pemilu 2024

Kompas.com - 17/05/2023, 18:24 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Sejumlah lembaga survei baru mulai bermunculan menjelang Pemilu 2024. Kehadiran lembaga-lembaga survei ini pun cukup menyita perhatian.

Sebab, tak jarang hasil survei yang disajikan berbeda jauh dari hasil riset lembaga survei lama yang tergabung dalam organisasi yang diakui oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), seperti Perkumpulan Survei Opini Publik Indonesia (PERSEPI).

Misalnya, terlihat pada elektabilitas kandidat calon presiden (capres)/calon wakil presiden (cawapres) tertentu yang akan berkontestasi di Pilpres 2024.

Baca juga: Jelang Pemilu 2024, Ketua PP Muhammadiyah Ingatkan Adab Berpolitik

Perbedaan paling mencolok lainnya yakni disparitas hasil elektabilitas yang cukup menonjol pada komposisi pasangan capres-cawapres tertentu dibandingkan pasangan lainnya.

Perang informasi menjelang kontestasi politik merupakan hal yang wajar terjadi. Tak sedikit politikus yang menganggap bahwa publik harus dibanjiri informasi mengenai elektabilitas mereka yang tinggi, dengan harapan ada efek Bandwagon yang akan mereka terima.

Secara singkat Bandwagon Effect dapat diartikan sebagai sebuah upaya orkestrasi agar publik mengikuti tren tertentu karena terus menerus dibanjiri informasi mengenai hal itu.

Baca juga: Survei Litbang Kompas: 75 Persen Responden Akan Lebih Selektif Pilih Caleg di Pemilu 2024

Alhasil, demi meraih kemenangan di pemilu, berbagai cara pun dilakukan oleh politikus. Salah satunya dengan memanfaatkan lembaga survei baru yang tak jarang memakai nama yang sama dengan lembaga survei lama yang tergabung pada organisasi resmi.

Seberapa besar dampak survei yang dilakukan lembaga survei baru ini terhadap preferensi publik di sebuah pemilu? Bisakah sebuah lembaga survei dipidana bila melakukan survei abal-abal?

Simak pembahasannya di Gaspol! Kompas.com bertajuk Lembaga Survei Abal-abal Jelang Pemilu 2024 bersama Ketua Umum PERSEPI Philips J Vermonte di kanal YouTube Kompas.com pukul 19.00 WIB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com