JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Golkar meyakini relawan Presiden Joko Widodo akan senang apabila Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto diduetkan pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
"Maka selayaknya Prabowo-Airlangga. Pasti relawan Presiden Jokowi senang kalau keputusannya itu," ujar Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Presiden Partai Golkar Nusron Wahid dalam keterangannya, Senin (15/5/2023).
Musra yang diselenggarakan relawan Jokowi di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (14/5/2023), meghasilkan terdapat tiga kandidat calon presiden (capres) tertinggi.
Baca juga: Golkar Anggap Hasil Musra Tunjukkan Prabowo dan Airlangga Cocok Jadi Pasangan Capres-Cawapres
Ketiganya yakni Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Prabowo, dan Airlangga.
Saat ini, Ganjar sudah resmi diusung sebagai capres dari PDI Perjuangan (PDI-P) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Terkait hal itu, Nusron menilai hasil Musra bisa menjadi tolak ukur bahwa Airlangga diterima masyarakat dan layak menjadi pemimpin Indonesia.
"Menjadi ideal Pak Airlangga untuk dijadikan presiden atau wakil presiden," kata dia.
Di sisi lain, Nusron mengungkapkan, penjajakan koalisi besar yang tengah dilakukan Golkar bersama Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Gerindra merupakan upaya untuk mendorong agar Prabowo dapat menjadi capres bersama Airlangga sebagai calon wakil presiden (cawapres).
Sejalan dengan itu, Nusron optimistis Prabowo dan Airlangga dapat meneruskan berbagai program Jokowi saat ini.
Baca juga: Golkar Dorong Duet Prabowo-Airlangga Sesuai Keinginan Relawan Jokowi
Sebab, keduanya merupakan menteri di Kabinet Indonesia Maju.
"Ini tentunya akan menjadi duet maut dua menteri Jokowi. Intinya Airlangga memang layak untuk disandingkan dengan Prabowo," imbuh dia.
Diketahui proses tarik ulur dalam pembentukan koalisi besar nampaknya masih terjadi.
Sebab, PKB masih bersikeras untuk mengusung ketua umumnya, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin untuk menjadi pendamping Prabowo.
Ketua DPP PKB Faisol Riza bahkan sempat menyampaikan bahwa pembentukan koalisi besar untuk memenangkan Prabowo-Muhaimin.
Sementara Airlangga, ditawari untuk menjadi ketua tim pemenangan pasangan tersebut. Namun demikian, pihak Golkar mengaku pembicaraan itu tak disampaikan dalam rapat tim pemenangan koalisi besar.
(Penulis: Tatang Guritno | Editor: Bagus Santosa)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.