Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo: Rukun Itu Gampang Diucapkan, Sulit Dilaksanakan

Kompas.com - 15/05/2023, 17:03 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto berbicara mengenai kerukunan antar rakyat Indonesia usai bertemu dengan pengurus Persatuan Purnawirawan (PP) Polri di kawasan Dharmawangsa, Jakarta Selatan.

Menurutnya, sebuah negara bisa maju karena seluruh bangsa bisa bekerja sama dan rukun.

"Kuncinya adalah kunci daripada keberhasilan dan kebangkitan kita semua. Negara menjadi negara yang maju adalah kalau seluruh bangsa dan terutama etnisnya bisa bekerja sama, bisa rukun," ujar Prabowo dalam jumpa pers di kantor PP Polri, Senin (15/5/2023).

Akan tetapi, Prabowo menilai kerukunan itu mudah diucapkan, tapi sulit dilaksanakan.

Baca juga: Golkar Dorong Duet Prabowo-Airlangga Sesuai Keinginan Relawan Jokowi

 

Dia mendorong semua rakyat bangsa Indonesia untuk tetap kompak, solid, dan hidup sebagai keluarga besar.

"Jadi ini gampang diucapkan, sulit dilaksanakan. Jadi kita harus berupaya. Harus kompak, harus solid, kita bhinneka tunggal ika. Kita banyak suku, banyak agama, banyak ras, banyak kelompok etnis, tapi kita harus rukun hidup sebagai keluarga besar," tuturnya.

Maka dari itu, Prabowo menekankan bahwa rakyat Indonesia harus saling menghormati dan saling mendukung antar satu sama lain.

Prabowo juga mengungkapkan bahwa dirinya merasa terhormat karena diterima oleh para pensiunan polisi.

Dia bahkan meminta persatuan purnawirawan lain untuk mencontoh kerja PP Polri.

Baca juga: Ganjar dan Prabowo, antara Gaspool dan Tiji Tibeh

Sementara itu, Ketua Umum PP Polri Jenderal (Purn) Bambang Hendarso memuji langkah-langkah Prabowo sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) dalam menghadapi tantangan global. 

"Kami dari purnawirawan menjunjung tinggi sekali, bhayangkara tetap bhayangkara. Sekali pejuang terus berjuang. Terima kasih atas perhatiannya yang luar biasa kepada kami," kata Bambang. 

Adapun Prabowo dan Bambang sama-sama mengaku tidak membahas terkait isu politik dalam pertemuan ini. 

Mereka tidak membahas dukungan untuk Prabowo yang mau maju di Pilpres 2024 sebagai capres.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com