KOMPAS.com - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan, Indonesia dan Mesir akan terus memperkuat hubungan dagang yang saling menguntungkan.
“Selama tujuh dekade, Mesir telah menjadi salah satu mitra penting dalam hubungan dagang Indonesia di kancah global. Mesir adalah negara pertama di Jazirah Arab yang mengakui kedaulatan Indonesia,” ujar pria yang akrab disapa Zulhas itu melalui kemendag.go.id, Senin (15/5/2023).
Pernyataan tersebut disampaikan Zulhas saat menghadiri forum bisnis yang diselenggarakan untuk mempertemukan pelaku usaha Indonesia dan Mesir di Kairo, Mesir, Minggu (14/5/2023).
Ia mengungkapkan, forum bisnis tersebut diselenggarakan untuk mempertemukan dan memberi kesempatan bagi para pelaku bisnis dari Indonesia dan Mesir agar dapat membangun atau pun memperkuat hubungan dagang yang saling menguntungkan.
Zulkifli berharap, hubungan diplomatik maupun hubungan ekonomi yang telah terjalin antara Indonesia-Mesir dapat semakin meningkat, terutama di bidang perdagangan, investasi, dan pariwisata.
Baca juga: Sinergi Ekonomi Kreatif Dorong Pariwisata RI, Gekrafs Sebut Perlunya Hari Ekraf Nasional
“Pasar Mesir menyediakan prospek besar bagi pelaku usaha Indonesia. Mesir merupakan hub perdagangan menuju negara-negara di sekitarnya,” katanya.
Di samping itu, lanjut Zulhas, keberadaan jalur perdagangan Terusan Suez juga berperan menjadikan Mesir sebagai gerbang menuju negara-negara lain di kawasan Teluk, Afrika, dan Timur Tengah.
Ia mengungkapkan, penduduk Mesir yang berjumlah lebih dari 110 juta jiwa juga merupakan peluang pasar prospektif bagi Indonesia.
“Selain itu, pertumbuhan populasi Mesir yang tumbuh 2,5 sampai 3,5 persen per tahun telah meningkatkan permintaan pasar Mesir terhadap komoditas pangan,” ucap Zulhas.
Ia menjelaskan, peningkatan hubungan ekonomi antara Indonesia dan Mesir perlu didukung infrastruktur dan fasilitas lain untuk mengakomodasi peningkatan aktivitas perdagangan kedua negara.
Baca juga: Mengenal Tujuan 9 SDGs: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur
Untuk itu, kata Zulhas, pemerintah Indonesia mendukung pembentukan Joint Trade Committee (JTC) Indonesia-Mesir.
Ia berharap, pembentukan JTC Indonesia-Mesir dapat menjadi sarana untuk membahas peningkatan hubungan perdagangan ke arah perjanjian perdagangan yang lebih komprehensif seperti perjanjian perdagangan preferensial atau preferential trade agreement (PTA).
“Hasil dari perundingan dan kerja sama lainnya yang terjalin antara Indonesia dan Mesir kami harapkan dapat dimanfaatkan pelaku bisnis dari kedua negara, terutama para eksportir Indonesia yang hadir pada forum bisnis kali ini,” tutur Zulhas
Adapun produk yang ditawarkan pada kesempatan ini, lanjut dia, antara lain sawit dan turunannya, kopi, kakao, makanan olahan, dan logistik.
Lebih lanjut, Zulhas menjelaskan, dalam kegiatan tersebut juga dilakukan penandatanganan perjanjian imbal dagang antara Indonesia dan Mesir untuk produk kopi dari Indonesia dengan anggur dan/atau delima dari Mesir, serta penandatanganan memorandum of understanding (MoU) antar-business council dan pelaku usaha dari kedua negara.
Baca juga: Usaha Alat Makan dari Kayu Jati di Yogyakarta, Ekspor Produk ke Eropa