Zulhas melanjutkan, skema perjanjian imbal dagang adalah salah satu strategi yang cukup efektif di tengah situasi ekonomi global yang kurang baik saat ini.
“Melalui mekanisme imbal dagang, kedua negara tetap dapat melakukan transaksi dagang yang saling menguntungkan, sekaligus mempertahankan cadangan devisa masing-masing negara yang mungkin terimbas resesi ekonomi global,” paparnya.
Dalam kesempatan tersebut, Zulhas turut menyampaikan kondisi perekonomian Indonesia dari 2021 sampai 2023.
“Pada 2023, Indonesia menargetkan pertumbuhan ekonomi nasional (PEN) akan tetap kuat di kisaran 4,5 persen hingga 5,3 persen, serta akan meningkat menjadi 4,7 persen hingga 5,5 persen pada 2024,” jelasnya.
Pada 2022, lanjut Zulhas, perekonomian Indonesia tumbuh sebesar 5,31 persen. Capaian ini lebih tinggi bila dibandingkan dengan pertumbuhan tahun 2021 yang hanya berada di level 3,7 persen.
Baca juga: Strategi Pj Gubernur Hamka Hendra Pulihkan Perekonomian Masyarakat Gorontalo Pascapandemi Covid-19
Selain itu, ia mengungkapkan, perbaikan ekonomi Indonesia pascapandemi Covid-19 juga terlihat melalui perolehan produk domestik bruto (PDB) per kapita nasional Indonesia pada 2021 sebesar 4.783,9 dollar AS.
Indonesia, kata Zulhas, juga mencanangkan Indonesia Emas 2045. Artinya, saat memasuki 100 tahun kemerdekaan, Indonesia menargetkan bisa menjadi satu dari lima besar negara dengan perekonomian terkuat di dunia.
“Kami optimistis visi Indonesia Emas 2045 dapat diwujudkan melalui dua hal. Pertama, menjaga pasokan dan stabilitas harga pangan di dalam negeri. Kedua, mendorong peningkatan ekspor dan neraca perdagangan Indonesia, khususnya ke negara-negara nontradisional di Asia, Afrika, dan Timur Tengah,” jelasnya.
Selain itu, sambung dia, faktor pendukung lain yang turut menyokong perekonomian dan menjadi daya tarik bagi negara mitra Indonesia adalah jumlah populasi yang sangat besar. Diketahui, saat ini jumlah populasi Indonesia adalah 279 juta jiwa atau terbesar keempat di dunia.
Demografi tersebut merupakan pasar yang besar dan menjanjikan bagi para negara mitra dagang termasuk Mesir.
Baca juga: Setelah Membuka Makam Mesir Kuno, Arkeolog Ini Menderita Penyakit Misterius
Dalam kesempatan tersebut, Zulhas mengundang perwakilan pemerintah dan dunia usaha Mesir untuk hadir pada pameran Trade Expo Indonesia (TEI) ke-38 dengan tema “Sustainable Trade for Global Economic Resilience.”
Melalui TEI, kata dia, Mesir dapat mengenal produk-produk berkualitas lainnya dari Indonesia.
Pameran tersebut akan diselenggarakan secara luring pada 18 Oktober 2023 sampai 22 Oktober 2023 di Tangerang, Banten, Indonesia.
Selain itu, TEI 2023 akan digelar secara daring selama 18 Oktober 2023 sampai 18 Desember 2023.
Menutup sambutannya, Zulhas mengapresiasi seluruh pihak yang telah mendukung dan menyukseskan acara forum bisnis dan rangkaian kegiatan lainnya pada misi dagang ini.
Baca juga: Pemerintah Didorong Bentuk Forum Bersama untuk Tangkal Hoaks di Tahun Politik