Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jannus TH Siahaan
Doktor Sosiologi

Doktor Sosiologi dari Universitas Padjadjaran. Pengamat sosial dan kebijakan publik. Peneliti di Indonesian Initiative for Sustainable Mining (IISM). Pernah berprofesi sebagai Wartawan dan bekerja di industri pertambangan.

Pilpres dan Kepentingan Ekonomi Politik Pemilih Muda

Kompas.com - 15/05/2023, 05:45 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

BERDASARKAN perkembangan sementara, tiga bakal calon presiden yang selama ini menjadi tiga nama teratas dalam daftar calon presiden lembaga-lembaga survei, Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan, masih menjadi tiga calon yang akan maju dalam laga pemilihan presiden 2024.

Memang sempat beredar wacana calon keempat, tapi tidak banyak mendapat perhatian. Boleh jadi karena pertama, memang belum ada nama yang benar-benar mampu bersanding untuk bersaing dengan ketiga nama tersebut dari sisi perolehan angka elektabilitas berbagai lembaga survei.

Kedua, tentu karena konfigurasi koalisi politik tidak terlalu memungkinkan hal itu untuk terjadi.

Pasalnya, tiga kandidat utama telah menyerap sebagian besar kekuatan politik ke dalam tiga kubu koalisi, sehingga menyisakan sangat sedikit ruang bagi kandidat keempat untuk muncul karena latar kekuatan politik yang tidak mencukupi untuk merealisasikannya.

Dari ketiga nama di atas, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto masih mendominasi persaingan perebutan angka teratas.

Hasil survei oleh dua lembaga survei arus utama yang dirilis bulan Mei 2024, Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) dan Lembaga Survei Indonesia (LSI), menempatkan Ganjar dan Prabowo dalam level persaingan yang ketat.

Ganjar menempati posisi teratas versi SMRC, namun LSI justru menempatkan Prabowo pada posisi yang sama dalam survei mereka.

Menurut survei SMRC, elektabilitas Ganjar Pranowo jauh mengungguli Prabowo Subianto dan Anies Baswedan dalam simulasi tiga nama secara tertutup. Ganjar mendapat dukungan terbanyak 39,2 persen, disusul Prabowo 32,1 persen, dan Anies 19,7 persen.

Sementara itu, hasil survei LSI menunjukkan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto berada di peringkat teratas dari jawaban spontan masyarakat atau "top of mind" bila pemilihan presiden (Pilpres) digelar hari ini.

Dari sejumlah nama yang muncul, Prabowo paling banyak dipilih, yakni 18,3 persen. Prabowo mengalahkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang mendapatkan 16,2 persen, dan Anies Baswedan 13,1 persen.

Survei lain yang ikut dirilis Mei 2023 adalah dari Survei dan Polling Indonesia atau SPIN, yang dipublikasikan Senin (8/5/2023) lalu. Namun lembaga ini jarang menjadi rujukan selama ini dan hasil surveinya cenderung mengarah kepada pemolaan persepsi dalam satu kandidat.

Hasil Survei SPIN itu menunjukkan bahwa elektabilitas Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto melesat hingga 33,2 persen, sementara Gubernur Jateng Ganjar Pranowo hanya memperoleh 17 persen, dan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan 16.6 persen.

Namun demikian, sekalipun hasil survei SPIN dimasukkan ke dalam equasi politik hari ini, kesimpulannya masih sama dengan yang saya sampaikan di awal tulisan. Bahwa kontestasi ketat justru masih terjadi antara Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.

Hanya saja, equasi ini masih jauh dari final sebagai equasi politik penentu kemenangan capres 2024.

Kendati Anies acapkali menempati posisi buncit alias terbawah di dalam daftar tiga nama, peluang Anies masih sangat besar untuk melakukan terobosan yang bisa mengubah peta kompetisi di atas papan catur politik nasional.

Pasalnya, secara umum, raihan elektabilitas ketiga nama sebenarnya sudah cukup untuk maju sebagai kandidat presiden, karena itu pula Partai Nasdem berani memunculkan nama Anies ke permukaan.

Boleh jadi angka raihan Anies sulit berkembang, tapi Anies sama seperti dua kandidat lain, masih berpeluang menambah kantong suara atau justru menguranginya.

Tentu penentu utama yang akan melengkapi equasi politik di atas adalah pilihan calon wakil presiden.

Dan pertanyaan lanjutannya adalah seberapa besar calon wakil presiden pilihan mereka mampu memecah kebuntuan ketiga kandidat di ranah pemilih mengambang (floating mass) di satu sisi dan pemilih muda di sisi lain.

Sebagaimana survei SMRC yang sempat saya kutip di tulisan opini sebelumnya, masih terdapat sekitar 39 persen calon pemilih yang belum menentukan pilihan politiknya secara spontan.

Artinya, angka floating mass masih cukup tinggi dan akan menjadi arena "pertarungan sengit" bagi para wakil calon presiden dari ketiga kandidat.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com