JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Golkar dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) kembali menggelar pertemuan guna mematangkan pembentukan koalisi besar di Restoran Pulau Dua, Senayan, Jakarta, Rabu (10/5/2023) siang.
Ini merupakan pertemuan ketiga bagi kedua partai. Sebelumnya, Golkar dan PKB telah bertemu pada 10 Februari 2023 dan 3 Mei 2023.
Adapun pertemuan pertama melibatkan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di kawasan Istora Senayan, Jakarta.
Ketika itu, Cak Imin meminta sistem Pemilu 2024 tetap dijalankan dengan proporsional terbuka.
"Termasuk kita bersyukur komitmen untuk sistem pemilu jangan diubah-uubah dulu," kata Cak Imin, Jumat (10/2/2023).
Baca juga: PKB Ingin Airlangga Jadi Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Muhaimin
Sementara, pertemuan ketiga berlangsung di Restoran Plataran Senayan, Jakarta.
Dalam pertemuan ini, keduanya berkomitmen bahwa Golkar dan PKB sepakat untuk menjadi motor dalam membangun komunikasi dengan partai-partai yang ingin melanjutkan program pemerintahan Presiden Joko Widodo dan membentuk koalisi besar.
??"Kita siap untuk menjadi inti daripada menjaga pembangunan dan juga untuk melakukan komunikasi-komunikasi politik terhadap partai-partai yang memang ingin melanjutkan program ke depan," kata Airlangga, Rabu (3/5/2023).
Dalam pertemuan ketiga kemarin, PKB membujuk Airlangga menjadi ketua tim pemenangan Prabowo Subianto dan Muhaimin Iskandar di Pilpres 2024.
Ketua DPP PKB Faisol Rizal mengatakan, PKB tengah mendorong agar ide itu terealisasi dalam proses pembentukan koalisi besar.
"Kita senang kalau Pak Airlangga jadi ketua tim pemenangan," ujar Faisol di kawasan Senayan, Jakarta, Rabu.
Adapun PKB dan Gerindra saat ini telah membentuk Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya.
Koalisi ini mengusung Prabowo sebagai calon presiden (capres) dan Cak Imin sebagai calon wakil presiden (cawapres).
Baca juga: PKB Ingin Golkar Turut Dukung Prabowo-Muhaimin pada Pilpres 2024
Faisol menyebut posisi Airlangga sebagai ketua tim pemenangan merupakan posisi yang spesial.
Menurutnya, posisi tersebut serupa dengan peran Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir ketika menjadi ketua tim pemenangan Joko Widodo - Ma’ruf Amin pada Pilpres 2019.