Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Sulitnya Cari Hotel Saat KTT ASEAN, Sandiaga Uno: Tidak Hanya Media, Kami di Kemenparekraf Juga

Kompas.com - 10/05/2023, 18:20 WIB
Fika Nurul Ulya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

MANGGARAI BARAT, KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menceritakan kesulitan timnya saat mencari hotel di Labuan Bajo, NTT, menjelang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-42.

Akibat kesulitan mendapat akomodasi, timnya harus menginap terpisah di beberapa lokasi.

"Dalam hal mencari kamar hotel, (yang kesulitan) tidak hanya media. Bahkan kami di sini di Kemenparekraf, harus memisahkan tim di berbagai lokasi," kata Sandi di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (10/5/2023).

Baca juga: Mengenal Tarian Tiba Meka yang Sambut Datangnya Para Kepala Negara di KTT ASEAN Labuan Bajo

Ia menanggapi banyaknya pihak yang merasa kesulitan mencari hotel, termasuk awak media yang ditugaskan meliput KTT ASEAN ke-42.

Salah satu anggota tim dari Kemenparekraf, Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Kemenparekraf Vincensius Jemadu harus menginap di sebuah kapal.

Sementara itu, anggota lainnya harus menginap di homestay kecil yang jaraknya 6 kilometer dari Bintang Flores Hotel.

Sandi pun meminta Vincensius Jemadu mengulas pengalamannya menginap di sebuah kapal di Labuan Bajo.

Vincensius lantas mengaku baru pertama kali menginap di kapal, bukan di hotel konvensional seperti biasanya.

"Bapak Vincen, di mana kamu menginap?" kata Sandi.

"Sangat Unik. Ini pertama kalinya bagi saya tinggal di kapal. (Sunrise dan sunset-nya) sangat luar biasa. Saya pikir tidak ada yang sebanding dengan Labuan Bajo," kata Vincen menjawab.

Baca juga: Buka KTT ASEAN, Jokowi Ingin ASEAN Bersatu Agar Jadi Motor Perdamaian dan Pertumbuhan Dunia

Lebih lanjut, Sandi menyampaikan, tempat menginap yang bervariasi memang menjadi daya tarik di wilayah Indonesia bagian timur ini.

Ia bahkan mengaku tak bisa merasakan pengalaman serupa karena harus menginap di hotel biasa.

"Hal inilah yang perlu lebih dipromosikan (dari) Labuan Bajo. Ketika Anda berada di sini, Anda tidak hanya fokus untuk tinggal di resor hotel yang pada dasarnya konvensional. (Ada beragam) opsi untuk Anda jelajahi," ujar Sandi.

Tak hanya itu, Sandi menyatakan akan meningkatkan fasilitas, infrastruktur, dan akomodasi di Labuan Bajo yang memiliki standar internasional.

Di sisi lain, ia ingin memastikan pembangunan tidak berdampak pada tempat tinggal hewan endemik NTT, komodo.

"Kita perlu memastikan bahwa mereka (komodo) akan terus bertahan selama jutaan tahun ke depan. Karena itu kami pastikan bahwa Labuan bajo tetap (menjaga) kearifan lokal dan sangat fokus pada konservasi," ujar Sandi.

Baca juga: 53 Awak Kapal Patroli KPLP Bantu Amankan Gelaran KTT ASEAN di Labuan Bajo

Dipilihnya Labuan Bajo sebagai venue KTT ASEAN ke-42 bukan tanpa alasan. Sandi mengungkapkan, para wisatawan yang hadir dari dalam dan luar negeri diharapkan bisa membangun ekonomi masyarakat setempat.

Adapun pada tahun ini, pemerintah memiliki target 8,5 juta kunjungan wisatawan mancanegara ke Labuan Bajo.

KTT ASEAN ke-42 ini diprediksi menaikkan kunjungan wisatawan naik sekitar 10-20 persen.

KTT ASEAN untuk pertama kalinya dilakukan dua kali dalam setahun secara fisik.

Event internasional ini akan dilakukan di Labuan Bajo, 10 - 11 Mei 2023.

Sementara itu, KTT ke-43 akan diselenggarakan di Jakarta pada 5-7 September 2023.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin Jika Menjanjikan

Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin Jika Menjanjikan

Nasional
Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Nasional
Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Nasional
Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Nasional
Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Nasional
Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Nasional
Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Nasional
Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com