Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerindra Tak Pernah Ada Pikiran Jadikan Prabowo sebagai Cawapres Ganjar

Kompas.com - 08/05/2023, 16:23 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Koordinator Relawan Pemenangan Prabowo Subianto, Ahmad Riza Patria menegaskan bahwa tidak pernah ada satupun kader Gerindra yang kepikiran untuk menjadikan Prabowo sebagai calon wakil presiden (cawapres) dari bakal capres PDI-P Ganjar Pranowo.

Dirinya merespons klaim Ketua Majelis Pertimbangan PPP Romahurmuziy atau Rommy yang menyebut pertemuan enam ketum parpol di Istana demi mewujudkan pasangan Ganjar-Prabowo.

"Pak Prabowo sebagai capres, enggak pernah ada pemikiran niat diusulkan (oleh) siapa pun sebagai cawapres. Pak Prabowo sebagai capres," ujar Riza saat ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (8/5/2023).

Baca juga: Gerindra Bersyukur Dapat Tambahan Dukungan untuk Capreskan Prabowo

Riza mengatakan, mereka membutuhkan sosok capres yang jujur, kuat, dan cerdas seperti Prabowo. Maka dari itu, kata eks Wakil Gubernur DKI Jakarta ini, Gerindra semakin solid dalam mencapreskan Prabowo, bukan sebagai cawapres.

"Iya dong, Gerindra sudah putus, sepakat, solid, semakin mantap, semakin yakin Prabowo sebagai capres," ucapnya.

Riza pun menekankan bahwa tidak pernah ada pembahasan Ganjar-Prabowo dalam pertemuan antara ketum parpol pro pemerintah dengan Presiden Jokowi beberapa waktu lalu.

Sebelumnya, Rommy mengatakan bahwa capres-cawapres yang berpotensi diusung dalam koalisi besar adalah Ganjar Pranowo-Prabowo Subianto. Adapun hal itu dia katakan sebalum pertemuan enam ketua umum dengan Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu.

"Pertemuan nanti malam yang rencananya dihadiri seluruh ketum-ketum parpol pendukung pemerintah minus Nasdem berpotensi mewujudkan koalisi besar dengan formasi Ganjar-Prabowo sebagai capres-cawapres," ujar Rommy saat dimintai konfirmasi, Selasa (2/5/2023).

Baca juga: Minta Jokowi Netral soal Pilpres, Surya Paloh Meradang akan Dukungan ke Ganjar dan Prabowo?

Rommy menjelaskan, formasi Ganjar-Prabowo bertolak dari kenyataan bahwa dua sosok tersebut selalu mengisi posisi papan atas di berbagai lembaga survei.

Selain itu, Rommy mengatakan, partai yang memenangkan Pemilu 2019 memang lebih tepat mengusung capres, yakni PDI-P. Di mana, dalam hal ini Ganjar merupakan kader PDI-P.

Sementara itu, partai pemenang selanjutnya, yakni Gerindra, lebih tepat menjadi pengaju cawapres.

"Tentu hal ini terpulang ke Prabowo, apakah bersedia menjadi cawapres di tengah amanat partainya untuk menjadi capres," tuturnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Nasional
Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Nasional
Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Nasional
Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Nasional
Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Nasional
Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Nasional
Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com