JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, pemberantasan perdagangan manusia akan menjadi salah satu isu yang dibahas dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 10-11 Mei 2023.
Menurut Jokowi, pembahasan tersebut penting mengingat banyak warga ASEAN menjadi korban perdagangan manusia.
"Salah satu yang Indonesia usung untuk dibahas di KTT ini adalah pemberantasan perdagangan manusia. Terutama, online scams (penipuan daring). Ini penting dan sengaja saya usulkan karena korbannya adalah rakyat ASEAN," ujar Jokowi dalam keterangan pers secara daring dari Labuan Bajo, pada Senin (8/5/2023).
Jokowi juga menegaskan, sebagian besar korban perdagangan manusia merupakan Warga Negara Indonesia (WNI).
Baca juga: Kemenlu Sebut 20 WNI Korban TPPO di Myanmar Diduga Masuk lewat Jalur Ilegal
Jokowi mengatakan, baru-baru ini pemerintah Indonesia telah menyelamatkan 20 orang WNI korban perdagangan manusia dari Myanmar.
Kepala Negara kemudian menegaskan bahwa penyelamatan WNI dari Myanmar merupakan hal yang sangat tidak mudah. Sebab, lokasi penyelamatan berada di daerah konflik.
Selain itu, pada 5 Mei lalu, otoritas Filipina dan sejumlah perwakilan negara lain, termasuk Indonesia juga telah berhasil menyelamatkan 1.048 orang dari 10 negara.
Dari keseluruhan jumlah tersebut sebanyak 143 orang di antaranya adalah dari WNI.
"Saya tegaskan bahwa kejahatan perdagangan manusia harus diberantas tuntas dari hulunya sampai ke hilir. Saya ulangi harus diberantas tuntas," kata Jokowi.
"Sehingga, dalam KTT nanti akan diadopsi dokumen kerja sama penanggulangan perdagangan orang akibat penyalahgunaan teknologi," ujarnya melanjutkan.
Baca juga: Upayakan 20 WNI Korban TPPO Myanmar Pulang ke RI, Tim Mabes Polri Terbang ke Thailand
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.