Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei SMRC: Elektabilitas Ganjar dan Prabowo Bersaing Ketat di Kalangan Pemilih Kritis

Kompas.com - 08/05/2023, 10:38 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

Berbeda dengan simulasi tiga nama, justru kali ini Ganjar yang unggul.

Jika dihadapkan dengan Prabowo, Ganjar memiliki elektabilitas 42,2 persen.

Prabowo beda tipis dengan Ganjar. Elektabilitas Menteri Pertahanan RI ini terpaut tak sampai satu persen di bawah Ganjar, yaitu 41,9 persen.

"Dan masih ada 15,9 persen yang belum tahu (memilih siapa)," kata Deni Irvani.

Baca juga: Survei Terbaru SMRC: Ganjar Bersaing Ketat Head to Head Lawan Prabowo

Kendati demikian, Deni mengaku bahwa pihaknya tak bisa menyimpulkan mana yang lebih unggul antara Ganjar dan Prabowo.

Namun, diakuinya, Ganjar sempat tertinggal dibandingkan Prabowo pada survei periode Maret lalu.

Dilihu9at Kompas.com, survei SMRC periode 7-10 Maret, Prabowo memiliki elektabilitas 42,1 persen, sedangkan Ganjar 37,7 persen.

Kemudian, pada survei 4-7 April, Prabowo juga unggul 46,3 persen sedangkan Ganjar 37,7 persen. Lalu, pada survei 18-19 April tercatat Prabowo kembali unggul di atas Ganjar, yaitu 46,4 persen dibandingkan 38,2 persen.

Selanjutnya, pada 25-28 April, Prabowo masih unggul yaitu 45,7 persen dibandingkan Ganjar 38,1 persen.

"Kemudian terlihat ada pemulihan (elektabilitas Ganjar) di survei terakhir hingga menjadi sangat ketat atau sangat seimbang," jelas Deni.

Baca juga: SMRC: Kondisi Ekonomi yang Baik Berdampak Positif ke Ganjar, Negatif pada Anies

Suara pemilih Anies..

Sementara itu, kepada Kompas.com, peneliti SMRC Saidiman Ahmad mengungkapkan bahwa sejatinya elektabilitas antara Prabowo dan Ganjar sama-sama seimbang, meski pada dua simulasi capres keduanya unggul masing-masing.

"Baik di simulasi tiga maupun dua nama (capres), selisih suara Ganjar dan Prabowo di bawah margin of error 3,3 persen. Sehingga tidak bisa ditentukan siapa yang lebih unggul," kata Saidiman kepada Kompas.com, Minggu.

Saidiman menerangkan bahwa keunggulan baru terlihat signifikan ketika yang dianalisis adalah responden yang tahu keduanya.

Dari sisi kepopuleran, Ganjar dalam survei itu dinyatakan unggul signifikan dibanding Prabowo.

Gubernur Jawa Tengah itu mendapatkan angka 46,4 persen, sedangkan Prabowo 38,8 persen.

Baca juga: Survei SMRC: PDI-P Jadi Partai dengan Dukungan Pemilih Kritis Teratas Dibanding Partai Lain

Lebih lanjut, Saidiman tidak melihat bahwa suara Anies akan terpecah ke Ganjar Pranowo jika mantan Gubernur DKI Jakarta itu tak maju pada putaran Pilpres kedua.

Sebaliknya, berkaca elektabilitas Ganjar dan Prabowo yang terpaut satu persen, suara Anies justru terbagi ke dua tokoh bakal capres itu.

"Kalau dilihat dari hasil ini, ada kecenderungan suara Anies terdistribusi relatif merata ke Ganjar dan Prabowo," nilai Saidiman.

Dengan demikian, ia tak sepakat jika ada pandangan bahwa suara Anies terdistribusi pada Ganjar sehingga kader PDI-P itu mampu unggul atas Prabowo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Minta Jokowi Tunda RUU Polri, Koalisi Masyarakat: Isi Kontennya Berbahaya

Minta Jokowi Tunda RUU Polri, Koalisi Masyarakat: Isi Kontennya Berbahaya

Nasional
RUU Polri Beri Polisi Wewenang Penyadapan, ELSAM: Ini Bisa Sangat Liar...

RUU Polri Beri Polisi Wewenang Penyadapan, ELSAM: Ini Bisa Sangat Liar...

Nasional
Tren Ubah Aturan Hukum demi Menjaga Kekuasaan Diprediksi Bakal Terulang

Tren Ubah Aturan Hukum demi Menjaga Kekuasaan Diprediksi Bakal Terulang

Nasional
Putusan MA Dianggap 'Deal' Agenda Politik Jokowi Jelang Akhir Jabatan

Putusan MA Dianggap "Deal" Agenda Politik Jokowi Jelang Akhir Jabatan

Nasional
Aturan Pengawasan PPNS di RUU Polri Dianggap Hambat Kerja Penyidik KPK hingga Kejagung

Aturan Pengawasan PPNS di RUU Polri Dianggap Hambat Kerja Penyidik KPK hingga Kejagung

Nasional
Tangkap Buron Paling Dicari Thailand, Polri Minta Timbal Balik Dibantu Ringkus Fredy Pratama

Tangkap Buron Paling Dicari Thailand, Polri Minta Timbal Balik Dibantu Ringkus Fredy Pratama

Nasional
Buron Paling Dicari, Chaowalit Thongduang, Bikin Rakyat Thailand Tak Percaya Polisi

Buron Paling Dicari, Chaowalit Thongduang, Bikin Rakyat Thailand Tak Percaya Polisi

Nasional
Pilih Kabur ke Aceh, Chaowalit Buron Nomor 1 Thailand Merasa Mirip Orang Indonesia

Pilih Kabur ke Aceh, Chaowalit Buron Nomor 1 Thailand Merasa Mirip Orang Indonesia

Nasional
37 Warga Makassar yang Ditangkap karena Visa Haji Palsu Ditahan, 3 Diperiksa Kejaksaan

37 Warga Makassar yang Ditangkap karena Visa Haji Palsu Ditahan, 3 Diperiksa Kejaksaan

Nasional
Polisi Periksa 8 WNI Usai Tangkap Chaowalit Si Buron Nomor 1 Thailand, dari Ojol hingga Agen Sewa Kapal

Polisi Periksa 8 WNI Usai Tangkap Chaowalit Si Buron Nomor 1 Thailand, dari Ojol hingga Agen Sewa Kapal

Nasional
7 Bulan Kabur ke Indonesia, Buronan Thailand Nyamar jadi Warga Aceh dan Bikin KTP Palsu

7 Bulan Kabur ke Indonesia, Buronan Thailand Nyamar jadi Warga Aceh dan Bikin KTP Palsu

Nasional
Tak Setuju Perpanjangan Bansos Disebut Cawe-cawe, Dasco: Kecurigaan Tak Beralasan

Tak Setuju Perpanjangan Bansos Disebut Cawe-cawe, Dasco: Kecurigaan Tak Beralasan

Nasional
Tapera Dikhawatirkan Jadi Ladang Korupsi seperti Jiwasraya dan Asabri

Tapera Dikhawatirkan Jadi Ladang Korupsi seperti Jiwasraya dan Asabri

Nasional
Permintaan Otoritas Thailand, Chaowalit Si Buron Nomor 1 Tak Ditampilkan Saat Jumpa Pers

Permintaan Otoritas Thailand, Chaowalit Si Buron Nomor 1 Tak Ditampilkan Saat Jumpa Pers

Nasional
Soal Izin Usaha Tambang untuk Ormas, Menteri LHK: Mereka kan Punya Sayap Bisnis

Soal Izin Usaha Tambang untuk Ormas, Menteri LHK: Mereka kan Punya Sayap Bisnis

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com