Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditanya soal Wacana Diduetkan dengan Airlangga, Anies: Kalau Tidak di Koalisi, Sulit

Kompas.com - 05/05/2023, 18:51 WIB
Tatang Guritno,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden (capres) dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan mengatakan, dirinya mencari calon wakil presiden (cawapres) yang berada di internal koalisi.

Hal itu disampaikan menanggapi wacana duet Anies dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.

“Kita yakin bahwa bila berada di sini (KPP) maka menjadi konsiderasi, kalau tidak berada di sini tidak masuk jadi konsiderasi,” ujar Anies di Sekretariat Perubahan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (5/5/2023).

“Berada di dalam koalisi maka dalam konsiderasi, kalau tidak berada dalam koalisi ya sulit menjadi konsiderasi, gitu ya,” kata dia lagi.

Baca juga: Luhut Mengaku Beri Masukan pada Surya Paloh soal Bakal Cawapres Anies

Anies pun tak khawatir dengan penjajakan yang dilakukan oleh tiga partai politik (parpol) di internal KPP.

Ketiganya adalah Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Anies pun meminta semua pihak membiarkan Tim Delapan KPP untuk bekerja.

“Alhamdulilah mereka sudah sampai kepada kerucut berwujud lima (kandidat cawapres). Biarkan proses ini jalan terus,” tuturnya.

Terakhir, mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengungkapkan KPP selama ini memang memilih bekerja dalam diam baru kemudian menyampaikan progres nyata pada masyarakat.

Hal itu dilakukan agar tidak menimbulkan kegaduhan publik jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Baca juga: SMRC: Kondisi Ekonomi yang Baik Berdampak Positif ke Ganjar, Negatif pada Anies

“Jadi tidak menimbulkan spekulasi, tidak menimbulkan percakapan-percakapan yang tidak produktif,” imbuh dia.

Sebelumnya, Ketua DPP Bidang Pemenangan Pemilu Partai Nasdem Effendi Choirie menyatakan Partai Golkar sempat membuka opsi agar Airlangga bisa menjadi calon wakil presiden (cawapres) Anies.

Menurut Sugeng, pernyataan itu pernah disampaikan pada Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh.

Ia lantas menyatakan bahwa prinsipnya Nasdem dan KPP terbuka menerima parpol maupun opsi cawapres yang diusulkan pihak mana pun.

“Nasdem terbuka, Koalisi Perubahan ini terbuka karena kita memang kepentingannya untuk Indonesia bukan untuk partai tertentu atau kelompok tertentu,” ucap Effendi pada Kompas.com, Selasa (2/5/2023).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com