Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/05/2023, 18:04 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Kabupaten Lampung Selatan menyampaikan curahan hati mereka atas kondisi kerusakan jalan di daerahnya yang berdampak kepada aktivitas sehari-hari .

Utamanya bagi kaum ibu yang sering mengantar-jemput anak ke sekolah.

Keluhan-keluhan warga tersebut disampaikan dalam video yang diunggah di kanal YouTube Resmi Sekretariat Presiden pada Jumat (5/5/2023).

Salah seorang warga yang bernama Yati mengaku sangat sedih apabila musim hujan tiba.

Pasalnya, untuk mengantar-jemput anaknya yang masih bersekolah, dia harus lewat jalan yang berlumpur akibat rusak parah.

Baca juga: Pemerintah Pusat Kucurkan Rp 800 Miliar untuk Perbaikan Jalan di Lampung

"Saya tiap hari lewat ini kalau wayahe (pada saat) hujan itu kayanya pengen nangis rasanya, tiap hari, karena jemput anak sekolah di sini, tiap hari pagi sore," ujar Yati.

Menurutnya, ada satu bagian jalan yang rusak parah karena aspal sudah mengelupas dan berlubang sehingga jalan berupa tanah dan pasir.

Jika hujan tiba, Yati yang mengantar dan menjemput anaknya menggunakan motor merasa kesulitan akibat jalan menjadi becek dan berlumpur.

Dia bahkan menggambarkan kondisi jalan selayaknya seperti makanan sayur pecel yang diulek di dalam cobek bersama bumbunya.

Baca juga: Jokowi Sindir Jalan Rusak di Lampung: Jalannya Mulus, Pak Zulhas dan Saya Tertidur

"Yang parah itu kan yang (titik) mau masuk gitu persis bener kaya pecel diulek. Lumpur semua," tuturnya.

"Jalannya parah bener, masalahnya, saya tiap hari ke sini jemput anak sekolah di sini, jadi kalau hujan jalannya kaya gini, enggak bisa buru-buru," lanjut Yati.

Dia berharap agar jalan di Lampung Selatan bisa segera diperbaiki.

Dengan begitu masyarakat yang melintas tak terganggu dengan lubang-lubang besar maupun kubangan air hujan.

"Jalannya parah bener, banyak bener kubangan-kubangan kayam gini, moga-moga aja jalan kita yang jelek bisa cepat diperbaiki supaya jalan kita bisa enak dilalui," tambah Yati.

Baca juga: Pusat Ambil Alih Perbaikan Jalan di Lampung, Jokowi: Jangan Semuanya Pemerintah Pusat

Warga lainnya, Mei juga mengatakan kerusakan jalan di Lampung Selatan sangat parah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

PSI Bilang Giring Usulkan Kaesang Jadi Ketua Umum

PSI Bilang Giring Usulkan Kaesang Jadi Ketua Umum

Nasional
Menteri Bahlil: Warga Rempang Bukan Digusur, Bukan Direlokasi, tapi Digeser

Menteri Bahlil: Warga Rempang Bukan Digusur, Bukan Direlokasi, tapi Digeser

Nasional
Hasto Sebut Capres-Cawapres yang Hanya Pintar Berkata-kata, Bakal Lakukan Apapun Demi Terpilih

Hasto Sebut Capres-Cawapres yang Hanya Pintar Berkata-kata, Bakal Lakukan Apapun Demi Terpilih

Nasional
Anggota Komisi III DPR Cecar Calon Hakim MK karena Pernah Beri Diskon Hukuman Jaksa Pinangki

Anggota Komisi III DPR Cecar Calon Hakim MK karena Pernah Beri Diskon Hukuman Jaksa Pinangki

Nasional
Demokrat Anggap Khofifah Layak Masuk Tim Pemenangan Prabowo

Demokrat Anggap Khofifah Layak Masuk Tim Pemenangan Prabowo

Nasional
Rakernas Ke-4 PDI-P Undang Elite Parpol Pengusung Ganjar, Menteri, hingga Presiden Jokowi

Rakernas Ke-4 PDI-P Undang Elite Parpol Pengusung Ganjar, Menteri, hingga Presiden Jokowi

Nasional
Jelang Rakernas, Sekjen PDI-P Sampaikan Pesan Megawati bahwa Masyarakat Bisa Makmur dari Pangan

Jelang Rakernas, Sekjen PDI-P Sampaikan Pesan Megawati bahwa Masyarakat Bisa Makmur dari Pangan

Nasional
Mabes Polri Diminta Ambil Alih Kasus Tewasnya Brigjen Setyo untuk Hindari Konflik Kepentingan

Mabes Polri Diminta Ambil Alih Kasus Tewasnya Brigjen Setyo untuk Hindari Konflik Kepentingan

Nasional
Mendag Tegaskan Jualan 'Online' Tak Dilarang, tapi Harus Sesuai Ketentuan

Mendag Tegaskan Jualan "Online" Tak Dilarang, tapi Harus Sesuai Ketentuan

Nasional
PDI-P: Nama Bakal Cawapres Ganjar Tinggal Diumumkan Megawati

PDI-P: Nama Bakal Cawapres Ganjar Tinggal Diumumkan Megawati

Nasional
Soal Wacana Duet Prabowo-Ganjar, Demokrat: Tidak Cukup Waktu Bernegosiasi

Soal Wacana Duet Prabowo-Ganjar, Demokrat: Tidak Cukup Waktu Bernegosiasi

Nasional
Dituding Cari Kesalahan oleh Lukas Enembe, KPK: “Playing Victim!”, Patah Arang untuk Bela Diri

Dituding Cari Kesalahan oleh Lukas Enembe, KPK: “Playing Victim!”, Patah Arang untuk Bela Diri

Nasional
Pemerintah Putuskan 'Social E-commerce' Hanya Boleh Promosi, Dilarang Transaksi

Pemerintah Putuskan "Social E-commerce" Hanya Boleh Promosi, Dilarang Transaksi

Nasional
Megawati Disebut Dialog Berulang Kali dengan Jokowi Sebelum Nama Bakal Cawapres Ganjar Diputuskan

Megawati Disebut Dialog Berulang Kali dengan Jokowi Sebelum Nama Bakal Cawapres Ganjar Diputuskan

Nasional
Soal Posisinya sebagai Caleg DPD, Calon Hakim MK Reny: Tak Dilarang Undang-undang

Soal Posisinya sebagai Caleg DPD, Calon Hakim MK Reny: Tak Dilarang Undang-undang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com