Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bawaslu Tak Permasalahkan soal Twibbon Dukung Ganjar

Kompas.com - 05/05/2023, 12:44 WIB
Vitorio Mantalean,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menilai penggunaan twibbon sosok tertentu yang mengaku dirinya calon presiden (capres) tidak bermasalah, meskipun saat ini belum memasuki masa kampanye dan belum ada capres yang secara resmi ditetapkan KPU.

Bawaslu justru menilai, belum adanya capres definitif itu lah yang membuat penggunaan twibbon ini sah-sah saja.

"Siapa pun orang bisa ngomong 'saya calon presiden'. Tapi apa dia capres? Buktinya belum ada nomor urut, belum didaftarkan juga karena belum ada pendaftaran," kata Koordinator Divisi Hukum dan Penyelesaian Sengketa Bawaslu RI, Totok Hariyono, kepada wartawan, Jumat (5/5/2023).

"Memang siapa pun orang bisa mematut dirinya menjadi (capres)," ujarnya lagi.

Baca juga: Bawaslu Kembali Tagih Akses Silon ke KPU untuk Tekan Potensi Sengketa Pencalegan

Hariyono juga beranggapan bahwa untuk kategori kampanye bersifat kumulatif: memuat peserta pemilu (dibuktikan dengan nomor urut dan menyampaikan ajakan memilih.

"Semuanya sekarang, sepanjang dia masih bacalon, memang belum ada calonnya. Kami anggap tidak ada masalah karena memang belum ada (capres definitif)," kata Totok.

Mantan anggota Bawaslu Jawa Timur itu hanya menegaskan agar aktivitas politik praktis yang berkenaan dengan kepentingan elektoral tidak dilakukan di fasilitas pemerintah, tempat ibadah, pendidikan, atau menggunakan politik.

Meskipun, menurut Bawaslu tindakan-tindakan semacam itu belum bisa disanksi sekarang, karena belum dimulainya masa kampanye, namun hal itu tetap dianggap tak etis.

"Sekarang belum bisa kena hukum, tapi karena nanti kalau sudah ada pasangan calon/peserta pemilu akan dilarang, maka kita secara etis memberi imbauan. Wong nanti dilarang kok, masa kamu lakukan sekarang? Jangan, ini etika, etis ini," ujar Totok.

Baca juga: Cara Bikin Twibbon Idul Fitri 2023 Sendiri di HP yang Mudah dan Unik

"Tertinggi kita sekarang ini adalah imbauan moral. Calon negarawan kok melanggar aturan. Itu saja," katanya lagi.

Sebelumnya, twibbon resmi untuk mendukung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai calon presiden dirilis secara resmi oleh PDI-P melalui akun media sosial mereka.

Di Twitter, ajakan untuk menggunakan twibbon ini sudah digencarkan akun PDI-P sejak pekan lalu, tepatnya 28 April 2023.

Bahkan, ajakan itu disertai arahan untuk membuat twibbon itu dengan menggunakan lima tautan yang disertakan.

Ajakan tersebut berbunyi, "Mari gunakan photo kalian di Twibbon dalam rangka mendukung Ganjar Pranowo sebagai Presiden Indonesia 2024-2029".

Baca juga: Jumlah Relawan Ganjar Pranowo Kini Disebut Mencapai 1.200 Organ

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Nasional
Menakar Siapa Orang 'Toxic' yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Menakar Siapa Orang "Toxic" yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Nasional
Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com