"Terutama ibunya (yang kebingungan), karena sempat lost contact karena di kapal pas perjalanan (laut) dari Port Sudan ke Jeddah," ucap dia.
Kapal evakuasi tersebut baru tiba di Pelabuhan Militer Jeddah sekitar pukul 09.00 waktu setempat pada Rabu (26/4/2023).
Mendengar kabar anaknya telah tiba di tempat yang aman, Tamam merasa bersyukur, lega, sekaligus berucap terima kasih kepada Tuhan.
Setelah tiba di Jeddah, Tamam berkomunikasi secara intensif, hingga akhirnya anaknya diberangkatkan dalam pemulangan tahap pertama ke Indonesia pagi ini.
Dari Pemalang, Tamam bersama istri dan putranya datang ke Jakarta, menanti kepulangan Kamila yang harus meninggalkan kuliahnya yang bersisa satu semester di Sudan.
"Memang yang jadi pemikiran kita kemudian juga anak saya itu kan tinggal 1 semester itu, sudah selesai. Halah yang penting selamat, yang penting sudah sampai ke Indonesia, keluar dari daerah konflik," pungkas dia.
Sebagai informasi, pemulangan tahap pertama sebanyak 385 WNI tiba di tanah air dari proses evakuasi di Sudan di Bandara Seokarno-Hatta hari ini, Jumat.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, ratusan WNI tersebut tiba dengan pesawat Garuda Indonesia nomor penerbangan GA 991.
WNI yang tiba di Tanah Air terdiri dari 248 perempuan, 137 laki-laki, di antara jumlah tersebut terdapat 43 anak-anak.
Diketahui, Sudan tengah mencekam karena pertempuran meletus antara tentara reguler dan pasukan paramiliter Rapid Support Forces (RSF) yang sudah berlangsung selama lebih dari sepekan.
Pertempuran untuk memperebutkan kekuasaan tersebut telah menewaskan ratusan orang dan membuat jutaan orang Sudan tidak mendapatkan akses ke layanan dasar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.