Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beda Sikap Gerindra soal Hengkangnya Sandiaga Uno, Awalnya Legawa, Sekarang Kecewa...

Kompas.com - 25/04/2023, 05:53 WIB
Tatang Guritno,
Icha Rastika

Tim Redaksi

Keputusan itu disampaikannya pada Dasco saat menghadiri acara halalbihalal di kediaman Wakil Ketua DPR RI itu di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu (23/4/2023).

Baca juga: Gerindra Tak Gentar Lawan Sandiaga Uno jika Maju Jadi Kompetitor Prabowo di Pilpres 2024

Dasco mengungkapkan, Sandiaga turut meminta maaf pada kader Gerindra dan Prabowo. Ia juga menitipkan sepucuk surat untuk Prabowo.

Menurut Sandiaga, surat itu berisi curahan hatinya yang selama 8 tahun telah berjuang bersama Prabowo. Ia undur diri untuk melanjutkan tugas di tempat lain.

“Tadi saya juga sudah mohon pamit dan mudah-mudahan di momen yang spesial ini di hari kedua, bulan suci Ramadhan sudah lewat dan bisa menyambut tugas-tugas berikutnya,” kata dia.

Sekjen Gerindra kaget dan kecewa

Keputusan Sandiaga lantas ditanggapi oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani. Ia mengaku kaget dan kecewa atas keputusan tersebut.

Sebab, menurut dia, Sandiaga tak mengatakan apa pun saat bersilaturahmi di kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Sabtu (22/4/2023).

Bahkan, saat bertemu di kediaman Dasco, Muzani meminta waktu Sandiaga untuk bicara empat mata.

Ia mengaku mendapat pesan dari Prabowo. Keduanya sepakat untuk bertemu Senin (24/4/2023) malam.

Namun, setelah Muzani pergi, ia baru mengetahui bahwa tekad Sandiaga sudah bulat untuk meninggalkan Gerindra.

“Tentu itu bukan sebuah kepatutan yang bisa dicontoh, itu bukan etik yang bisa diteladani,” ungkapnya di Kabupaten Tangerang, Banten, Senin.


Ia juga menuding bahwa Sandiaga tak menghormati Prabowo yang selama ini membesarkan namanya di dunia politik.

Terlebih, jika kepindahan dilakukan untuk mengejar posisi tertentu yang tak bisa didapatkan di Gerindra.

“Orang masuk keluar partai sudah biasa, orang berpindah partai sudah biasa, tapi ketika loncatan itu dimaksudkan untuk menggapai posisi-posisi baru, karena di posisi lama tidak merasa mendapatkan seperti yang diharapkan, tentu itu bukan bentuk syukur dan terima kasih yang ditunjukan selama ini,” tutur dia.

Isi pesan Prabowo

Muzani lantas menceritakan isi pesan yang ingin disampaikan Prabowo pada Sandiaga. Intinya, menurut dia, Prabowo meminta Sandiaga tak buru-buru mengambil keputusan.

“(Pesan Prabowo) perjuangan perlu kesabaran, perjuangan perlu konsistensi, perjuangan perlu kebersamaan,” kata dia.

Baca juga: Kecewa dengan Keputusan Sandiaga Uno, Sekjen Gerindra: Bukan Kepatutan yang Bisa Dicontoh

Ia mengartikan konsistensi yang dimaksud oleh Prabowo yakni bersabar dalam proses dan tak mudah meninggalkan parpol tempatnya bernaung.

Muzani menuding Sandiaga saat ini berada di atas angin karena merasa tingkat elektabilitasnya tinggi.

Ia lantas menyampaikan tekad kader Gerindra yang akan melawan Sandiaga habis-habisan jika setelah ini maju sebagai kompetitor Prabowo dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

“Kita akan kalahkan Sandi, diposisi apapun, calon presiden manapun, kita akan kalahkan itu,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

BPIP Siapkan Paskibraka Nasional untuk Harlah Pancasila 1 Juni

BPIP Siapkan Paskibraka Nasional untuk Harlah Pancasila 1 Juni

Nasional
Jaksa Agung Mutasi 78 Eselon II, Ada Kapuspenkum dan 16 Kajati

Jaksa Agung Mutasi 78 Eselon II, Ada Kapuspenkum dan 16 Kajati

Nasional
Hari Ke-14 Haji 2024: Sebanyak 90.132 Jemaah Tiba di Saudi, 11 Orang Wafat

Hari Ke-14 Haji 2024: Sebanyak 90.132 Jemaah Tiba di Saudi, 11 Orang Wafat

Nasional
Di Tengah Rakernas PDI-P, Jokowi Liburan ke Borobudur Bareng Anak-Cucu

Di Tengah Rakernas PDI-P, Jokowi Liburan ke Borobudur Bareng Anak-Cucu

Nasional
DPR Sampaikan Poin Penting dalam World Water Forum ke-10 di Bali

DPR Sampaikan Poin Penting dalam World Water Forum ke-10 di Bali

Nasional
Ahok Mengaku Ditawari PDI-P Maju Pilgub Sumut

Ahok Mengaku Ditawari PDI-P Maju Pilgub Sumut

Nasional
Sadar Diri, PDI-P Cuma Incar Kursi Cawagub di Pilkada Jabar

Sadar Diri, PDI-P Cuma Incar Kursi Cawagub di Pilkada Jabar

Nasional
Tersandung Kasus Pemalsuan Surat, Pj Wali Kota Tanjungpinang Diganti

Tersandung Kasus Pemalsuan Surat, Pj Wali Kota Tanjungpinang Diganti

Nasional
Nasdem dan PKB Diprediksi Dapat 2 Jatah Kursi Menteri dari Prabowo

Nasdem dan PKB Diprediksi Dapat 2 Jatah Kursi Menteri dari Prabowo

Nasional
Hari ke-2 Rakernas PDI-P, Jokowi Masih di Yogyakarta, Gowes Bareng Jan Ethes...

Hari ke-2 Rakernas PDI-P, Jokowi Masih di Yogyakarta, Gowes Bareng Jan Ethes...

Nasional
Refleksi 26 Tahun Reformasi: Perbaiki Penegakan Hukum dan Pendidikan Terjangkau

Refleksi 26 Tahun Reformasi: Perbaiki Penegakan Hukum dan Pendidikan Terjangkau

Nasional
Diajak Jokowi Keliling Malioboro, Jan Ethes Bagi-bagi Kaus ke Warga

Diajak Jokowi Keliling Malioboro, Jan Ethes Bagi-bagi Kaus ke Warga

Nasional
Gerindra Minta soal Jatah Menteri Partai yang Baru Gabung Prabowo Jangan Jadi Polemik

Gerindra Minta soal Jatah Menteri Partai yang Baru Gabung Prabowo Jangan Jadi Polemik

Nasional
Gerindra: Nasdem Sama dengan Partai Koalisi yang Lebih Dulu Gabung, Hormati Hak Prerogatif Prabowo

Gerindra: Nasdem Sama dengan Partai Koalisi yang Lebih Dulu Gabung, Hormati Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Pengamat: Sangat Mungkin Partai yang Tak Berkeringat Dukung Prabowo-Gibran Dapat Jatah Menteri

Pengamat: Sangat Mungkin Partai yang Tak Berkeringat Dukung Prabowo-Gibran Dapat Jatah Menteri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com