JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno dinilai sulit bersaing memperebutkan kursi calon wakil presiden (cawapres) di koalisi besar.
Koalisi besar tengah dijajaki oleh lima partai politik (parpol) yaitu Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Gerindra, serta Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
“Karena sudah ada pertarungan yang melibatkan tiga kekuatan besar untuk memperebutkan kursi cawapres,” sebut Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam pada Kompas.com, Senin (17/4/2023).
Ia menilai figur calon presiden di koalisi besar akan condong pada Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Baca juga: Demokrat Tutup Peluang Sandiaga Uno Jadi Cawapres Anies
Sementara, pilihan figur cawapres berkutat pada Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, dan Erick Thohir yang kemungkinan diusung oleh PAN.
“Jika Sandi memaksakan PPP untuk berebut lapak di Koalisi Besar, maka pertaruhannya sangat besar,” ucap dia.
Umam memandang, jika ingin jadi cawapres, Sandi dan PPP bisa membuat koalisi baru dengan PDI-P.
Baca juga: Sandiaga Bakal Umumkan Keputusan soal Pindah ke PPP Setelah Lebaran
“Kesempatan yang bisa Sandi gunakan adalah memanfaatkan PPP untuk mengajukan proposal koalisi bersama PDI-P yang jelas membutuhkan back up kekuatan politik Islam moderat,” tutur dia.
Diketahui, Sandi disebut bakal hengkang dari Partai Gerindra.
Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad bahkan mengatakan Sandi telah berpamitan dengan Prabowo.
Sementara itu, Sandi mengaku ingin berkontemplasi dan akan mengumumkan keputusan pasca Lebaran 2023.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.