Di saat musim mudik Lebaran ini, banyak masyarakat yang mengeluh terkait harga tiket moda transportasi yang melambung tinggi dibanding pada hari-hari biasa.
Kenaikan ini sebenarnya wajar, mengingat bisnis transportasi sama seperti bisnis pada umumnya, yaitu bergantung pada mekanisme pasar. Pada saat permintaan meningkat, maka harga juga ikut naik.
Hanya saja untuk harga tiket transportasi kelas ekonomi di Indonesia masih diatur oleh pemerintah.
Terdapat tarif batas atas (TBA) harga tiket kelas ekonomi yang diatur pemerintah untuk melindungi masyarakat. Operator transportasi tidak boleh menjual melebihi TBA kecuali ada tuslah yang sudah ditetapkan sebelumnya.
Sedangkan untuk harga tiket kelas nonekonomi seperti kelas bisnis, eksekutif, utama dan lainnya, tidak diatur pemerintah sehingga operator transportasi boleh menjual dengan harga berapapun sesuai dengan kekuatan pasar.
Harga tiket yang mahal selama Lebaran juga dipengaruhi operasional moda transportasi tersebut.
Biasanya operasional transportasi selama Lebaran hanya satu arah yang menguntungkan, yaitu arah pergi, sedangkan arah baliknya biasanya tidak ada penumpang atau kalaupun ada sangat sedikit.
Misalnya, kalau kita naik bus rute dari Jakarta menuju Jawa Tengah atau Jawa Timur pasti penumpangnya sangat banyak. Sedangkan untuk rute sebaliknya atau yang menuju ke Jakarta, penumpangnya sangat sedikit.
Jadi wajar kalau operator menaikkan harga tiket bus atau kereta dari Jakarta asal tidak melebihi tarif yang ditetapkan pemerintah, sehingga dapat mensubsidi harga tiket menuju Jakarta.
Begitupula untuk tiket pesawat dari Jakarta menuju luar Jawa, harganya bisa lebih tinggi dibanding dari luar Jawa menuju Jakarta.
Masih terkait kenyamaan, yang juga perlu dilakukan adalah pengelolaan jalur mudik untuk kelancaran perjalanan, baik untuk mudik maupun balik.
Hal ini terkait dengan pengelolaan lalu lintas jalan raya mengingat banyaknya kendaraan yang dipakai mudik, baik itu kendaraan transportasi massal maupun kendaraan pribadi.
Pengaturan ini untuk memastikan tidak ada kemacetan panjang dan parah, terutama di jalan tol trans Jawa yang dapat memengaruhi kenyamanan para pemudik.
Sejak tahun lalu, pemerintah memberlakukan sistem one way pada hari-hari tertentu dari Jakarta sampai Semarang pada saat mudik dan rute sebaliknya pada saat arus balik. Sistem ini sangat bagus untuk mengurai kemacetan di jalan tol.
Namun yang perlu diperhatikan adalah arus sebaliknya. Misalnya, pada saat sedang dilakukan sistem one way pada rute Jakarta-Semarang, maka yang perlu diperhatikan adalah kelancaran arus sebaliknya dari Semarang-Jakarta.
Karena rute ini juga masih dibutuhkan masyarakat walaupun jumlahnya sedikit. Selain itu rute ini juga diperlukan oleh transportasi umum terutama bus yang telah selesai mengantar penumpang dari Jakarta menuju Jawa Tengah dan Jawa Timur untuk kembali lagi ke Jakarta.
Jika perjalanan ke Jakarta tersendat, maka akan memengaruhi suplai bus di Jakarta sehingga kenyamanan penumpang dari Jakarta juga akan terganggu.
Memang tidak mudah mengatur lalu lintas transportasi bagi jutaan pemudik. Untuk itulah diperlukan kolaborasi antar stakeholder dan juga masyarakat.
Kita perlu memberikan apresiasi kepada pemerintah yang telah melakukan berbagai upaya untuk melancarkan mudik tahun ini. Dan kita berharap mudik Lebaran tahun ini menjadi mudik yang aman dan berkesan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.