JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, produksi pupuk di Indonesia masih belum memenuhi seluruh kebutuhan petani. Oleh karenanya, menyebabkan petani saat ini berebut pupuk.
Hal itu disampaikan Jokowi usai melakukan kegiatan percepatan tanam padi pascapanen bersama para petani di Kawasan Daulat Pangan Serikat Petani Indonesia, Desa Senori, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Kamis (6/4/2023)
"Produksinya (pupuk) memang kita ini masih kurang, sehingga di tingkat petani baik petani beras atau holtikultura maupun yang lain atau perkebunan rebutan barang yang namanya pupuk," ujar Jokowi sebagaimana dilansir siaran YouTube Sekretariat Presiden, Kamis.
Baca juga: Sebut Pupuk Organik Bisa Tekan Biaya, Jokowi Ajak Petani Tak Tergantung Pupuk Kimia
Tak hanya di Indonesia, menurut Jokowi, hampir semua negara saat ini mengalami kekurangan pupuk.
Sebab, mereka berebut bahan baku pupuk dari Rusia dan Ukrania.
Oleh karena itu, penggunaan pupuk organik dapat menjadi alternatif mengurangi kekurangan pupuk.
Selain itu, Jokowi mengatakan, pupuk organik dapat membantu petani dalam mengurangi biaya produksi pertanian.
"Hari ini kita mulai menanam seperti di daerah-daerah yang lain. Setelah panen tidak diberi jeda karena masih ada air banyak, segera ditanam. Dan yang saya senang, di sini memakai pupuk organik yang dilakukan oleh Serikat Petani Indonesia," ujar Jokowi.
Baca juga: Hasto Sebut Anies Belum Setara dengan Jokowi, Demokrat: Ojo Dibandingke
Presiden mengungkapkan, petani di Desa Senori sudah tiga tahun menggunakan pupuk organik untuk menanam padi di lahan seluas sekitar 1.000 hektare.
"Semuanya organik. Dan biaya untuk pupuknya yang biasanya per hektare (biasanya) bisa Rp 5-6 juta per hektare (dengan pupuk kimia). Di sini hanya antara Rp 100.000-500.000 per haktare," katanya.
Dengan demikian, petani tidak lagi mengalami ketergantungan terhadap ketersediaann pupuk kimia, industri pupuk kimia, hingga bahan baku pupuk kimia.
"Sehingga jangan sampai ada keluhan, 'pak pupuk-nya sulit', ya memang sulit semua negara urusan pupuk memang sulit. Tapi ada pilihan-pilihan dan ini sudah dimulai oleh Serikat Petani Indonesia. Saya kira bagus sekali," ujar Jokowi.
Baca juga: Jokowi Dorong Petani Gunakan Pupuk Organik, Kurangi Ketergantungan Pupuk Kimia
Presiden juga menyebut penggunaan pupuk organik dapat membantu memperbaiki lingkungan dan menumbuhkan kembali ekosistem pertanian di daerah tersebut.
Ia mencontohkan, keberadaan cacing, belut, dan katak sebagai penyeimbang ekosistem sawah kembali meningkat.
"Cacing-cacing mulai banyak, belut mulai banyak, katak mulai banyak, ini akan mulai lagi, ekologinya akan baik kembali," kata Jokowi.
Oleh karenanya, mantan Wali Kota Solo ini menginstruksikan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo untuk mengembangkan penggunaan pupuk organik di daerah lain di Indonesia.
Termasuk, penyediaan sapi yang kotorannya dapat digunakan untuk membuat pupuk organik.
"Di sini sudah, di daerah lain nanti tugasnya Kementan untuk mencukupi itu sehingga bisa dipakai untuk membikin pupuk organik," ujar Jokowi.
Baca juga: 10 Pupuk Alami Buatan Sendiri untuk Menyuburkan Tanaman Sirih Gading
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.