Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPJS Buka Posko Mudik Lebaran, Masyarakat Bisa Pijat dan Cek Kesehatan

Kompas.com - 06/04/2023, 15:32 WIB
Fika Nurul Ulya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - BPJS Kesehatan bakal membuka posko mudik yang bisa dimanfaatkan masyarakat untuk mengakses pelayanan kesehatan saat mudik ke kampung halaman.

Direktur Utama (Dirut) BPJS Kesehatan Ghufron Mukti menyampaikan, posko mudik bakal ada di 5 titik, yaitu rest area Tol Cikampek Km 57, Karawang; rest area Tol Ungaran Km 429, Karawang; Pelabuhan Soekarno Hatta, Makassar; Terminal Pulogebang Jakarta; dan Terminal Purabaya Sidoarjo.

Sementara itu, posko balik bakal ada di area Tol Banjartama Km 260 B, Brebes.

"Khusus mudik kami tetap menjaga agar mudik itu bisa aman, nyaman, dan berkesan. Untuk itu, kita ada posko, paling tidak untuk posko RAFI istilahnya posko terpadu Ramadhan dan Idul Fitri. Ini ada di beberapa tempat atau di beberapa titik," kata Ghufron dalam konferensi pers di kantor pusat BPJS Kesehatan, Jakarta Pusat, Kamis (6/4/2023).

Baca juga: Jadwal Operasional BPJS Kesehatan Saat Libur Lebaran 2023

Ghufron menyampaikan, posko mudik bakal ada pada tanggal 18-21 April 2023. Sementara itu, posko balik pada tanggal 25-27 April 2023.

Dia mengatakan, ada beberapa pelayanan kesehatan yang bisa diakses masyarakat di posko mudik, mulai dari pijat hingga layanan kesehatan lainnya, termasuk pemberian obat-obatan dan penanganan medis.

"Layanannya ada tes kesehatan bisa hipertensi, ada dokter di sana bisa konsultasi. Ambulans disiapkan juga, katakanlah jika ada pasien yang harus segera dikirim ke rumah sakit," ucap dia.

Lebih lanjut, ia menyampaikan, layanan pijat diberikan agar pengemudi tetap segar selama perjalanan. Ia menyarankan pengemudi untuk beristirahat tiap dua jam sekali selama perjalanan mudik.

Sebab, kata Ghufron, banyak pemudik yang nekat tidak beristirahat, bahkan hingga 8 jam perjalanan. Hal ini berbahaya bagi kesehatan termasuk untuk keselamatan diri.

"Kita upayakan untuk bisa ada pijat/massage, itu sedang kita upayakan, supaya orang biar segar, nyaman. Dan kita ingatkan harusnya perjalanan mudik setiap 2 jam kalau bisa istirahat," kata dia.

Baca juga: Mudik Lebaran 2023, Cas Mobil Listrik di SPKLU Rest Area Cuma 15 Menit

Di sisi lain, ia meminta masyarakat mengecek aktif atau tidaknya kepesertaan BPJS Kesehatan sebelum mudik.

Kepesertaan BPJS yang aktif akan lebih mudah ditangani bila pemudik tiba-tiba mengalami sakit kronis.

"Kalau aktif kemudian dia sakit padahal jauh dari faskes, itu dia bisa pakai faskes (lain) sampai maksimum 3 kali. Jadi kalau kemudian dia tiba-tiba sakit, itu bisa diperiksa, yang penting aktif," ujar Ghufron.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Imbas Kecelakaan di Subang, Muhadjir: Jangan Menyewa Bus Kecuali Betul-betul Bisa Dipercaya

Imbas Kecelakaan di Subang, Muhadjir: Jangan Menyewa Bus Kecuali Betul-betul Bisa Dipercaya

Nasional
Antisipasi Rumor, Fahira Idris Minta Penyelenggara dan Legislator Klarifikasi Penerapan KRIS secara Komprehensif

Antisipasi Rumor, Fahira Idris Minta Penyelenggara dan Legislator Klarifikasi Penerapan KRIS secara Komprehensif

Nasional
Kenaikan Beras Tak Setinggi Negara Lain, Jokowi: Patut Disyukuri Lho...

Kenaikan Beras Tak Setinggi Negara Lain, Jokowi: Patut Disyukuri Lho...

Nasional
3 Kriteria Jemaah Haji yang Bisa Dibadalhajikan: Wafat, Sakit dan Gangguan Jiwa

3 Kriteria Jemaah Haji yang Bisa Dibadalhajikan: Wafat, Sakit dan Gangguan Jiwa

Nasional
Nurul Ghufron Beri Sinyal Kembali Ikut Seleksi Capim KPK 2024-2029

Nurul Ghufron Beri Sinyal Kembali Ikut Seleksi Capim KPK 2024-2029

Nasional
Kecelakaan Bus 'Studi Tour', Muhadjir: Saya Kaget, Setelah Berakhir Mudik Malah Ada Kejadian

Kecelakaan Bus "Studi Tour", Muhadjir: Saya Kaget, Setelah Berakhir Mudik Malah Ada Kejadian

Nasional
Minta Polri Adaptif, Menko Polhukam: Kejahatan Dunia Maya Berkembang Pesat

Minta Polri Adaptif, Menko Polhukam: Kejahatan Dunia Maya Berkembang Pesat

Nasional
KSAL Berharap TKDN Kapal Selam Scorpene Lebih dari 50 Persen

KSAL Berharap TKDN Kapal Selam Scorpene Lebih dari 50 Persen

Nasional
Segera Kunjungi Lokasi Banjir Sumbar, Menko PMK: Kita Carikan Solusi Permanen Agar Tak Berulang

Segera Kunjungi Lokasi Banjir Sumbar, Menko PMK: Kita Carikan Solusi Permanen Agar Tak Berulang

Nasional
Baleg Ajukan Revisi UU Kementerian Negara sebagai RUU Kumulatif Terbuka

Baleg Ajukan Revisi UU Kementerian Negara sebagai RUU Kumulatif Terbuka

Nasional
Buka Opsi Sebar Satkalsel, KSAL: Tunggu Kapal Selamnya Banyak Dulu

Buka Opsi Sebar Satkalsel, KSAL: Tunggu Kapal Selamnya Banyak Dulu

Nasional
Khofifah: Guru Besar Usul Pembentukan Kementerian Pendidikan Tinggi, Teknologi, dan Inovasi

Khofifah: Guru Besar Usul Pembentukan Kementerian Pendidikan Tinggi, Teknologi, dan Inovasi

Nasional
Dewas KPK: Nurul Ghufron Teman dari Mertua Pegawai Kementan yang Dimutasi

Dewas KPK: Nurul Ghufron Teman dari Mertua Pegawai Kementan yang Dimutasi

Nasional
PKS Sebut Presidensialisme Hilang jika Jumlah Menteri Diatur UU

PKS Sebut Presidensialisme Hilang jika Jumlah Menteri Diatur UU

Nasional
Dewan Pers Tolak Revisi UU Penyiaran karena Penyelesaian Sengketa Jurnalistik Dialihkan ke KPI

Dewan Pers Tolak Revisi UU Penyiaran karena Penyelesaian Sengketa Jurnalistik Dialihkan ke KPI

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com