Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seputar Rusun Tunawisma di Cipayung, Harga Sewa Rp 10.000 dan Tak Boleh Dihuni Sembarang Orang

Kompas.com - 02/04/2023, 09:40 WIB
Nabilla Ramadhian,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rumah susun (rusun) Sentra Mulyajaya di Jakarta Timur baru diresmikan pada Jumat (31/3/2023).

Peresmian dilakukan oleh Menteri Sosial Tri Rismaharini, didampingi Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto.

Risma mengungkapkan, rusun ini adalah rusun kedua hasil kolaborasi antara Kementerian Sosial dengan Kementerian PUPR yang baru diresmikan.

Baca juga: Rusun Rp 10.000 di Cipayung Tak Bisa Dihuni Sembarang Orang, Mensos Risma: Ada Pemeriksaan Dulu

"Ini rusun kedua yang kami siapkan untuk para penerima manfaat yang membutuhkan bantuan. Kami dibantu oleh Kementerian PUPR untuk menyiapkan rumah ini," ujar Risma di lokasi, Jumat.

Adapun rusun pertama yang diresmikan lebih dulu adalah Rusun Sentra Timur Terpadu Pangudi Luhur di Kota Bekasi.

Fasilitas Rusun Sentra Mulyajaya

Rusun Sentra Mulyajaya berlokasi di Kelurahan Bambu Apus, Kecamatan Cipayung.

Rusun ini dibangun di atas lahan seluas lebih kurang 21.843 meter persegi.

Secara bangunan, Rusun Sentra Mulyajaya memiliki luas 8.367 meter persegi ini. Rusun ini memiliki lima lantai yang terdiri dari 93 unit.

Baca juga: Sewa Rusun Tunawisma di Cipayung Cuma Rp 10.000, Mensos Risma Wanti-Wanti Jangan Dipindah Tangan!

Sebanyak 91 unit merupakan unit standar, sementara dua unit lainnya khusus untuk penyandang disabilitas.

Seluruh unit merupakan tipe 24 meter persegi yang telah dilengkapi beberapa perabot, yakni tempat tidur, lemari pakaian, kompor, gas 3 kilogram, kloset duduk, peralatan makan, serta kursi dan meja makan.

 

Bukan untuk sembarang orang

Risma menjelaskan, Rusun Sentra Mulyajaya tidak bisa dihuni oleh sembarang orang.

Bangunan dikhususkan untuk masyarakat pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial (PPKS).

Kalangan yang bisa menghuni rusun dengan harga sewa Rp 10.000 itu meliputi tunawisma, pengemis, pemulung, gelandangan, dan sebagainya.

Para calon penghuni sudah diseleksi dengan ketat untuk memastikan mereka benar-benar orang yang berhak mendapatkan bantuan.

Baca juga: Sedang Puasa, Mensos Risma Tetap Potong Tumpeng Rayakan Peresmian Rusun Tunawisma di Cipayung

"Kami menelusuri semua. Jadi ini bukan tiba-tiba ketemu (PPKS) langsung dibawa ke sini," ucap Risma.

Dia melanjutkan, penelusuran dilakukan selama empat hingga lima bulan.

Selama penelusuran berlangsung, terkadang orang-orang yang hendak diajak tinggal di rusun akhirnya memutuskan untuk tidak ingin bermukim di rusun.

"Tapi mungkin karena mereka belum tahu kondisinya seperti apa. Nanti kalau ada teman-temannya mungkin mereka mau," ucap Risma.

Baca juga: Rusun untuk Tunawisma di Jakarta Diresmikan, Harga Sewa Rp 10.000 Per Bulan

Risma menambahkan, PPKS yang ingin tinggal di Rusun Sentra Mulyajaya, juga bisa langsung datang dan mengajukan diri.

Akan tetapi, penelusuran tetap dilakukan untuk memastikan bahwa mereka orang yang tepat untuk menghuni rusun tersebut.

Tidak hanya pindah tempat tinggal

Para calon penghuni Rusun Sentra Mulyajaya tidak hanya sekadar pindah tempat tinggal. Mereka juga beralih pekerjaan.

"Yang kami berikan di sini, mereka bukan sekadar pindah, tetapi dialihkan pekerjaannya. Kalau bisa (bekerja) yang lain, kami alihkan," kata Risma.

Menurut Risma, sebagian besar calon penghuni rusun yang baru diresmikan pada Jumat itu ingin berjualan makanan.

Untuk itu, Kemensos juga memberikan bantuan peralatan yang dibutuhkan untuk mencoba peruntungan itu.

Ada pula calon penghuni lainnya yang ingin membuka usaha tambal ban.

"Saat mereka sudah mampu (hidup mandiri), mereka harus serahkan (unit). Ada survei rutin untuk mengontrol kondisi para penghuni," tutur Risma.

Dilarang dipindahkan kepemilikan

Risma menegaskan bahwa unit yang disewa tidak boleh dipindahkan kepemilikannya.

"Kalau tiba-tiba ada pindah tangan, karena ini (harga sewa unit) murah sekali, maka keduanya akan kami minta pergi. Penghuni lama dan baru tidak dikasih hak lagi (untuk tinggal di rusun)," ujar dia.

Mensos Risma juga menuturkan, ada syarat jika unit hendak diwariskan ke anak yang bersangkutan.

"Kalau diserahkan ke anak, harus ada berita acara yang menyatakan kalau dia memang anaknya," ucap dia.

Namun, pihak rusun juga tidak akan serta merta menyerahkan unit ke anak, meski yang bersangkutan telah meninggal.

Sebab, kata Risma, unit rusun tidak dimaksudkan untuk disewakan secara turun temurun.

"Nanti akan melalui assesment monitoring. Dan lagi, pastinya, ini bukan (unit) turunan," kata Risma.

Terkait periode tinggal di rusun, Risma mengatakan, tidak ada batasannya.

Namun, sama seperti peralihan dari penyewa yang sebenarnya ke anak, tetap akan ada evaluasi berkala.

"Nanti dievaluasi. Ada monitoring rutin. Kalau mereka (para penghuni) sudah mampu (hidup mandiri), mereka keluar," ujar Risma.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com